Itachi, Sasuke dan Sasori tengah berada disebuah taman. Pagi ini mereka bertiga berjanji untuk melakukan lari pagi disekitaran komplek perumahan dimana keluarga Haruno tinggal. Mereka sudah siap dengan pakaian olahraga masing-masing. Sepeda yang dipakai oleh Sasori, Sasuke dan Itachi juga sudah terparkir ditaman.
Kini mereka tengah duduk dikursi taman sembari minum. Sasuke memandang Sasori yang tengah memandangnya tajam. Sedari awal pertemuan mereka memang tidak ada satupun yang bicara satu sama lain. Sasuke juga tidak paham kenapa pria yang merupakan Kakak dari Sakura itu begitu membencinya.
Apakah ada sesuatu yang salah?
Atau Sasuke mengambil klien pentingnya hingga pria itu terus saja bersikap sinis kepadanya? Kizashi saja tidak pernah bersikap demikian kepadanya.
Entahlah, mungkin sudah bawaan. Yang pernah ia dengar pria itu punya kriteria khusus untuk seseorang yang akan mengencani adiknya. See, tanpa dirinya Sasuke bisa menikah dengan Sakura karena wanita itu bersikeras untuk bertunangan dengannya.
Sakura lah yang memilihnya.
Itachi yang melihat aura yang sangat tidak menyenangkan disekelilingnya menyikut bahu adiknya. Sedari tadi mereka tidak bertegur sapa, kalau dirinya tidak memaksa Sasuke untuk ikut ia yakin sekali pria itu tidak akan mau bertemu dengan Sasori. Sudah saat nya memperbaiki hubungan, mereka akan segera menikah, seharusnya Sasuke dekat dengan kakak iparnya.
" Cmon guys, kalian sudah mau menjadi saudara ipar tapi masih tidak saling tegur sapa " Dengusnya Itachi. Sasuke menatap Itachi dengan seksama, apa kakaknya ini berniat membuatnya malu?
" Bukan urusanmu " Sahut Sasori, Itachi menendang kakinya dengan kesal. Kapan sih mereka berdua tidak kekanak-kanakan? Kalau Itachi mengadu soal perbuatan mereka pasti mereka akan kena marah para pria paruh baya.
" Sebenarnya aku sama sekali tidak punya masalah. Tapi pria ini selalu menatap sinis kepadaku " Adu Sasuke. Itachi menatap adiknya, ini bukan saatnya main salah-salahan. Hubungan mereka harus segera diperbaiki.
" Apa? Mengacalah Uchiha, kamu juga selalu sinis kepadaku " Sasori sedikit tidak suka, terbukti dengan pria itu yang mulai berdiri dari posisinya.
" Sas, aku juga Uchiha loh! " Memutar bola matanya, Sasori kembali duduk setelah Itachi menyahut. Diakui olehnya kalau Itachi lah yang punya sikap paling dewasa disini.
" Kamu tahu kan kenapa aku tidak menyukainya? Dia seperti memanfaatkan adikku, Ya Tuhan kenapa engkau takdirkan adikku menikah dengan pria congkak ini " Wajahnya berubah dramatis, Itachi berpindah duduk disamping Sasori. Pria tampan itu mengelus punggung sahabatnya pelan.
" Yang perlu kamu ingat adalah Sakura yang meminta menikah denganku, jangan coba-coba memutar balikkan fakta " Sinis Sasuke. Pria itu hendak pergi, namun Itachi menahan tangannya agar tetap diam ditempat mereka saat ini.
" Kau benar! Adikku pasti sudah tertular ucapanmu, kamu pasti membuatnya tertekan kan? " Sasuke berdecih pelan! Sakura sama sekali tidak tertekan, wanita itu bahkan sangat patuh akan perintahnya. Coba sebutkan bagian mana dan kapan saja Sasuke membuat wanita itu tertekan?
" Bisa kalian diam? Sebaiknya kita bicara dirumahmu Sasori, Papa Kizashi pasti tertarik dengan pembicaraan kalian " Sasori terpekik pelan begitupun dengan Sasuke. Saat ini tangan mereka tengah ditarik keluar dari taman menuju kearah sepeda mereka terparkir. Sial! Jangan bilang kakaknya ini berniat mengajaknya ke kediaman Haruno?
.
.
.
" Ino " Sakura berbalik menatap sahabatnya yang entah kenapa datang pagi-pagi sekali kerumahnya. Ino tidak sendirian, ia mengajak pria bernama Sai yang belum sempat dikenalnya. Mereka memang sering bertemu, tapi belum pernah bertegur sapa karena menurut Sakura pria itu merupakan playboy cap kadal yang sudah seharusnya dijauhi olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Marriage (SASU X SAKU) ✔
Fanfiction📍 Mature for Language Content 📍 Sakura sangat menyukai Sarada, begitu pula Sarada yang begitu menyukai Sakura. Bagaimana kalau mereka disatukan menjadi seorang Ibu dan Anak diatas kontrak yang dibuat oleh ayah dari Sarada. ...