Sakura merasakan angin berhembus begitu kencang menerpa kulit telanjangnya. Wanita cantik berambut panjang itu menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang tak terlindungi apapun.
Tidak terlindungi apapun?
Matanya langsung terbuka lebar. Ia menarik selimut setinggi dada untuk menutupi tubuhnya yang telanjang. Benar dia telanjang, dan seorang pria masih tertidur pulas disebelahnya dengan wajah teramat damai.
Ia hampir lupa kejadian semalam, setelah mendapatkan pelepasan pertamanya ia pingsan, memalukan sekali bukan. Ia tersenyum kecil mengingat perlakuan lembut Sasuke yang membuainya sampai kelangit ke tujuh. Ia tidak tahu kalau pria tempramen yang kenyataannya adalah ayah dari Sarada itu punya sifat lembut yang terkubur didalam pribadinya yang keras.
Dalam semalam Sakura sudah berubah statusnya, yang tadinya seorang gadis dan sekarang wanita itu sudah tidak perawan lagi. Seandainya saja Sakura tidak terbuai karena sikap lembutnya mungkin saja tidak akan ada kejadian seperti ini. Sakura akui ia menikmatinya, siapa sih yang tidak ingin memadu kasih bersama pria yang kamu cintai. Walaupun hilal cinta dari Sasuke belum terlihat setidaknya Sakura adalah miliknya, seperti yang dikatakannya semalam.
Sakura mencium dahinya, namun wajahnya terlihat sangat kaget karena Sasuke sudah bangun dari tidurnya. Pria itu bahkan menarik lengan Sakura agar wanita cantik itu bersandar pada dada bidangnya yang telanjang. Oh Sial! Jangan sampai Sasuke berasumsi kalau Sakura akan melakukan hal yang macam-macam kepadanya.
" Morning " Sapanya dengan suara serak khas bangun tidur. Sakura menatapnya dengan pandangan tidak percaya, pasalnya pria dihadapannya bukan seperti Sasuke yang terkenal tempramen. Pria itu malah terlihat seperti seorang suami yang tengah kelelahan setelah memadu kasih bersama istrinya. Bolehkah Sakura berharap sedikit saja?
Melihat Sakura yang hanya diam Sasuke bangun dari posisinya. Pria tampan itu menatap calon istrinya yang tengah kebingungan. Tentu saja kebingungan, pasti wanita itu bertanya-tanya tentang sikapnya yang berubah secara tiba-tiba dalam satu malam. Ini bahkan belum seberapa Sakura, masih banyak kejutan untuk kamu, batin Sasuke.
" Bagaimana tidurmu? Nyenyak? " Sakura mengangguk, wanita cantik itu memegang dahi Sasuke yang tidak terasa panas. Namun terasa aneh saja karena Sasuke tiba-tiba saja berlaku lembut sekali kepadanya, bahkan pria itu berbasa-basi menanyai keadannya.
" Masih sakit? Mau berendam dengan air hangat? " Tawarnya. Ya Tuhan, boleh tidak waktu dihentikan pada saat ini saja, ia menikmati sekali perlakuan lembut Sasuke. Wajahnya terlihat teduh, tidak ada tanda-tanda kemarahan dan juga urat-urat leher yang menonjol.
" Sepertinya aku tidak bisa berjalan " Ucapnya, Sasuke mengangguk mengerti langsung saja pria itu bangun dari posisinya dan menarik selimut. Sakura yang tidak terbiasa telanjang akhirnya hanya bisa memukul bahunya pelan. Sasuke dengan cepat membawanya kekamar mandi dan menurunkannya dibathtub.
" Mandilah, Saya akan mandi di bawah shower saja " Masih terkesan formal, tapi setidaknya Sasuke tidak berlaku kasar maupun mengolok-oloknya. Sakura mengangguk patuh, ia segera menyetel air menjadi hangat agar tubuhnya bisa rileks sebentar.
Wanita itu memerah saat memperhatikan Sasuke yang hanya terlihat bagian belakang tubuhnya saja. Otot-ototnya yang liat, belum lagi bokong padatnya. Boleh tidak Sakura mendaratkan tangannya disana? Menggelengkan kepalanya , wanita itu terburu-buru mengusir pikiran kotornya dan berusaha fokus mandi. Daerah kewanitaannya masih terasa perih, setidaknya sudah lebih baik saat dirinya berendam air hangat.
Sasuke berfikir menjadi lembut sama sekali bukan dirinya. Tapi demi mendapatkan Sakura cara apapun akan ia lakukan. Ia mendapatkan ceramah panjang lebar dari Naruto saat perjalanan ke penginapan kemarin sore.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Marriage (SASU X SAKU) ✔
Fanfiction📍 Mature for Language Content 📍 Sakura sangat menyukai Sarada, begitu pula Sarada yang begitu menyukai Sakura. Bagaimana kalau mereka disatukan menjadi seorang Ibu dan Anak diatas kontrak yang dibuat oleh ayah dari Sarada. ...