Sakura menatap Mikoto yang akhirnya sadarkan diri. Wanita cantik itu tersenyum simpul sembari mengangsurkan air putih yang ada digelas. Mikoto mengedarkan pandangannya, ia berada dikamar Itachi, tidak ada ketiga pria yang sangat dicintainya, hanya dirinya dan Sakura saja yang berada disini.
Mikoto hendak bangun, namun Sakura segera menahan tubuhnya. Wanita itu meraih bantal lain dan menyuruh Mikoto untuk bersandar dikepala ranjang. Sakura menghela nafas pelan, dirinya dilarang datang kebawah oleh Fugaku. Tapi ia takut suaminya kembali mendapatkan amukan dan luka lain. Saat Fugaku menampar mereka berdua, keduanya langsung menurut begitu diseret oleh Ayah mertuanya keruang tamu.
Bibirnya sudah sobek tapi pria itu memaksa untuk menyetir, pipinya membengkak tapi Sasuke hanya diam saat Sakura memintanya untuk menggantikannya menyetir. Mikoto menyentuh pipi Sakura yang terlihat sedikit membengkak, inikah yang disembunyikan menantunya saat memakai masker kemarin? Apa yang anaknya lakukan? Apakah Sasuke menamparnya?
Satu air mata lolos, namun Sakura tidak membiarkan air mata itu jatuh karena dirinya baik-baik saja. Ia tahu ibu mertuanya mengkhawatirkannya , tapi semuanya terkendali, Sasuke hanya membentaknya tadi tidak bermain kasar seperti kemarin.
" Kenapa kamu tidak jujur sayang? Kenapa kamu menyembunyikan semuanya? " Tanyanya pelan, mereka baru lima hari menikah tapi Sakura sudah mendapatkan sebuah luka. Kizashi pasti akan sangat tidak senang mendapati anaknya punya cacat diwajahnya walaupun tidak permanen. Besannya itu tidak pernah berbuat kasar kepada anaknya tapi kenapa malah anaknya yang berbuat kasar kepada Sakura?
" Mah, aku baik-baik saja. Aku mencintai Sasuke, aku mencintai Sarada dan aku mencintai kalian semua. Aku ingin bersama Sasuke maka dari itu aku menyetujuinya "Mikoto tersenyum pedih. Kali ini ia harus kebawah untuk berbicara dengan kedua anaknya, menantunya punya cinta yang sangat tulus untuk anaknya. Kenapa Sasuke tega mempermainkannya?
" Kenapa surat perjanjian itu ada di Kak Itachi akupun tidak tahu? Maaf sudah mengecewakan kalian, tolong hukum aku juga jangan hanya suamiku saja " Isaknya, Mikoto memeluk menantunya. Wanita paruh baya itu mengusap punggungnya dengan sayang. Sasuke sangat beruntung sekali mendapatkan Sakura, ia yakin sekali Sakura tidak akan mau dipisahkan oleh Sasuke.
" Kamu harus kebawah dan lihat Sasuke " Putus Mikoto, Sakura menggelengkan kepalanya , ia memang takut luka suaminya bertambah parah namun Ayah mertuanya melarang mereka berdua keluar.
" Papa tidak mengizinkanku keluar "
" Mama akan mengurusnya " Sakura mengusap air matanya lalu tersenyum. Dengan cepat ia meraih sandal Mikoto dan memakaikannya. Mikoto tersenyum kepada menantunya, Sakura dan Sasuke tidak perlu tinggal dirumah baru. Mereka berdua harus tinggal disini agar Mikoto dan Fugaku bisa mengontrol mereka.
Sakura membantu Mikoto turun, mertuanya itu masih sangat lemas tapi sangat memaksa untuk turun. Ia takut kalau dirinya turun suaminya semakin mendapatkan hukuman. Dan sesampainya ditengah-tengah undakan tangga, Fugaku hendak melayang tongkat baseball kepada suaminya yang sudah tersungkur.
Sakura langsung melepaskan pegangannya pada Mikoto dan berlari menuruni tangga untuk menahan ayah mertuanya. Tidak! Lebamnya sudah ada dimana-mana, bibirnya sudah sobek, hidungnya sudah mengeluarkan darah, matanya pun bengkak, Sakura tidak akan pernah memaafkan ayah mertuanya kalau sampai keadaan Sasuke bertambah parah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Marriage (SASU X SAKU) ✔
Fanfiction📍 Mature for Language Content 📍 Sakura sangat menyukai Sarada, begitu pula Sarada yang begitu menyukai Sakura. Bagaimana kalau mereka disatukan menjadi seorang Ibu dan Anak diatas kontrak yang dibuat oleh ayah dari Sarada. ...