Kizashi memencet bel rumah keluarga Uchiha dengan tidak sabaran. Pria itu berdiri dengan gagah bersama anaknya Sasori dengan wajah yang tidak bisa digambarkan. Wajahnya terlihat sangat panik, bingung dan penuh kesedihan.
Sakura tidak ada kabar sedari siang, wanita itu juga tidak pulang kerumah. Sasori dan Ayahnya benar-benar kelimpungan mencarinya. Entah apa yang merasuki anak perempuannya itu hingga berani meninggalkan rumah tanpa sepengetahuannya. Sakura tidak pernah seperti ini sebelumnya, walaupun tengah kesal anaknya tidak pernah sampai meninggalkan rumah.
Ia berdua berasumsi Sakura kabur. Dan saat Fugaku memberi kabar kalau anaknya ingin membatalkan pertunangan membuat Kizashi semakin meradang. Kemarin anaknya sendiri yang bilang ingin menjadi menantu Uchiha dan sekarang.. Ya Tuhan. Ingin sekali ia melakukan sidang kepada anaknya karena sudah mempermalukannya.
Saat hendak menekan bel lagi pintu sudah terbuka. Ada Itachi yang berdiri disana dengan wajah sama kusutnya. Mungkin berita ini sudah sampai ketelinganya. Itachi pun masih tidak bisa menghubungi Sasuke. Entah kemana pergi adiknya ,mungkin saja mereka pergi berdua ke suatu tempat? Atau mereka tengah ada masalah? Bertengkar adalah hal biasa bagi orang yang tengah menjalin hubungan.
Itachi dengan cepat menyuruh mereka masuk. Sudah ada Fugaku yang duduk berdampingan bersama Mikoto yang tampak santai. Itachi sedari tadi heran, bukannya mereka panik karena Sakura hilang begitupun anaknya. Mereka malah diam saja seakan-akan tidak ada masalah. Sebenarnya ada apa ini? Pasti ada sesuatu yang disembunyikan.
" Fuga, aku minta maaf atas nama Sakura. Aku tidak tahu kalau anakku menelfonmu dan mengatakan hal demikian, ini diluar kendali kami. Padahal anak itu sendiri yang menginginkan Sasuke " Fugaku hanya tersenyum santai. Pria itu menatap Itachi dengan pandangan menyipit.
" Kenapa? Seharusnya kamu panggil Bibi Roo , kita kedatangan tamu penting " Itachi menggaruk kepalanya, ini kenapa malah dia yang diperintah? Huh! Sifat ayahnya memang kadang diluar dugaan dan susah ditebak.
" Sasori, Bagaimana kabarmu Nak? " Tanya Mikoto santai. Kizashi dan Sasori menatap pasangan Uchiha dihadapannya dengan bingung.
" Eumm, baik Mah. Tapi Sakura dan Sasuke masih belum ada kabar, bukankah seharusnya kita mencarinya? " Sakura sepertinya sudah mewanti-wanti kalau ayah dan kakaknya akan melacak mobilnya melalui gps. Dan siapa sangka kalau adiknya sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Posisinya bahkan tidak terlacak.
" Fuga, kamu pasti tahu sesuatu kan? Tolong katakan " Kizashi mulai tidak sabaran. Sahabatnya ini memang tidak bisa ditebak. Mungkin saja pria itu tahu sesuatu makanya bisa sesantai itu. Itachi kembali dengan dua gelas teh hangat begitupun beberapa pembantunya yang datang membawa cemilan dengan jumlah lumayan banyak. Ia mempersilahkan Sasori dan Kizashi meminumnya.
" Santai saja, aku sangat memaklumi pasangan muda yang tengah dimabuk asmara "
" Aku.. Aku sama sekali tidak mengerti " Sahut Sasori dan Itachi berbarengan. Fugaku dan Mikoto tertawa kecil , lalu Mikoto menatap Kizashi dengan senyum cantiknya.
" Kami melihat mereka bertengkar melalui cctv ruangan Sasuke. Dan sekarang mereka ada di Hotel Kamaroo rest area kilometer 72. Jangan khawatir " Oh Sial! Batin Sasori. Sasuke sudah main curi start saja. Dasar pria tua mesum. Jangan sampai adiknya ketularan mesum Sasuke karena diajak main kuda-kudaan disaat mereka belum resmi menikah.
Itachi hanya bisa membuka mulutnya saja. Tidak disangka adiknya akan seberani itu padahal mereka berdua ada dalam kendali dua pria berkuasa yang berada disampingnya juga dihadapannya.
" Papa tidak salah lihat kan? " Itachi memastikan, pria paruh baya yang merupakan ayahnya itu hanya tersenyum.
" Papamu menyuruh Lee membuntutinya " Sahut Mikoto. Kizashi mengelus dadanya karena begitu lega. Ia kira anaknya kabur karena sudah memutuskan pertunangan mereka. Hampir saja penyakit jantungnya kambuh karena masalah yang dibuat anak perempuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Marriage (SASU X SAKU) ✔
Fanfiction📍 Mature for Language Content 📍 Sakura sangat menyukai Sarada, begitu pula Sarada yang begitu menyukai Sakura. Bagaimana kalau mereka disatukan menjadi seorang Ibu dan Anak diatas kontrak yang dibuat oleh ayah dari Sarada. ...