Pertama , Sakura harus menyayangi Sarada dengan sepenuh hati. AGREE! Salah satu alasan Sakura ingin dijodohkan dengan Sasuke adalah karena Sarada.
Kedua, Dilarang mencampuri urusan masing-masing. 50:50 , Sakura akan menjadi istrinya setidaknya ia harus tahu apa yang hendak dilakukan oleh suaminya.
Ketiga, Dilarang menyentuh barang yang bukan miliknya. Sedikit tidak setuju, apakah tidak boleh menyentuh barang-barang termasuk tidak boleh tidur dalam ranjang yang sama.
Keempat, Pernikahan mereka akan berjalan selama satu tahun. ABSOLUTELY NOT! Kenapa Sasuke harus membuat kontrak seperti ini? Seharusnya ia memikirkan perasaan Sarada, apa artinya pernikahannya nanti kalau hanya berjalan satu tahun, Ia sungguh tidak mengerti dengan jalan pikiran pria congkak yang bernama Sasuke Uchiha itu.
The last, Tidak boleh ada cinta. Pihak pertama boleh memutuskan kapanpun perjanjian ini berakhir kalau terdengar kata cinta dari diri masing-masing.
Sakura memasukkannya kembali kedalam amplop, ia pun sudah membubuhkan tanda tangan. Tapi masih ingin terus membaca surat menyakitkan ini. Sudah terlihat kalau Sasuke itu tidak sungguh-sungguh. Mungkin Sasuke hanya akan menganggapnya babysitter Sarada, Fine. Kalau memang itu yang ia inginkan ia akan menurutinya. Lihat saja nanti.
Sakura tahu kedatangannya kemarin itu hanyalah ilusi belaka. Yang ia tahu dari percakapan ditelfon Sasuke itu terpaksa kerumahnya , Paman Fugaku mengancamnya karena Sarada tidak menginginkan wanita manapun untuk dijadikan ibunya kecuali Sakura. Untung saja Sakura punya ide brilian, tidak apa menurunkan sedikit harga dirinya yang terpenting sekarang adalah ia memiliki Sarada yang berada dipihaknya.
Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Sudah saatnya ia turun. Demi Sarada ia tanda tangan diatas kertas ini. Demi Ayahnya yang begitu senang karena memilih Sasuke sebagai pendampingnya akhirnya ia setuju untuk mengikuti perjanjian dengan Sasuke.
Bagaimana kalau Ayahnya tahu Sasuke memperlakukan dirinya seperti ini? Apakah Ayahnya akan membatalkannya? Kalau dibatalkan berarti kesempatan Sakura untuk menjadi Ibu dari Sarada tidak akan pernah ada.
Gaunnya berwarna peach, menonjolkan bahunya juga lehernya yang jenjang. Baru saja menuruni tiga anak tangga, suara cempreng yang sangat khas juga begitu riang itu membuatnya tidak kaget, itu.. Sarada. Anak perempuan cantik yang akan menjadi putrinya. Secantik apa yah Ibunya Sarada ini sampai-sampai Sakura tidak bisa menolak kehadirannya.
Dipeluknya Sakura, Kapan mereka datang? Sakura tak mendengar suara mesin mobil ataupun teriakan ayahnya juga kakaknya kalau tamu pentingnya malam ini sudah berada dirumahnya.
" Mommy , You're so beautiful " Anak cantik ini punya mulut yang sangat manis. Sakura tersenyum cerah, digandengnya tangan Sarada sampai mereka berada dibawah tangga.
Langsung saja mereka menghampiri calon mertua perempuannya yang begitu antusias. Bahkan pujian tak bisa untuk tak terucap dari bibir mereka berdua. Ia terus saja memuji Sakura adalah wanita yang cantik dan juga calon istri idaman. Huh! Beberapa orang sudah berada dikubu miliknya. Termasuk Itachi yang berdiri dengan begitu tampan disamping Ayahnya, pria itu tersenyum lebar sembari bercengkrama dengan Sasori.
Sakura duduk setelah memelukknya. Dia dengan setia berada ditengah-tengah Ayahnya juga Kakaknya. Sarada, panggilan anak cantik itu sudah berpindah ke pangkuan Sasuke. Ia sudah tahu kalau sekarang saatnya momen penting.
" Sasuke benar-benar tidak sabaran yah, baru beberapa hari kenal sudah mau menikah " Celetuk Kakaknya, Sakura yang perlahan-lahan mulai tahu gelagat Itachi hanya mampu tersenyum simpul. Ia setuju kalau Sasuke merupakan pria yang ambisius, tidak disangka kalau malam ini adalah pertemuan keluarga untuk membahas pernikahan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Marriage (SASU X SAKU) ✔
Fanfiction📍 Mature for Language Content 📍 Sakura sangat menyukai Sarada, begitu pula Sarada yang begitu menyukai Sakura. Bagaimana kalau mereka disatukan menjadi seorang Ibu dan Anak diatas kontrak yang dibuat oleh ayah dari Sarada. ...