Sinar matahari masuk melalui jendela kamar yang gordennya terbuka sedikit. Mata milik seorang pria tampan yang yang berwarna hitam kelam itu mulai menyipit menyesuaikan sinar yang membuat penglihatannya sedikit terusik.
Ia ingat dirinya dibawa kerumah sakit, dengan Sakura yang menangis sepanjang perjalanan seakan-akan ia sudah tidak ada didunia ini. Tangannya bertaut, ia menoleh kearah kiri dan benar saja wanita itu tertidur sembari duduk disebuah kursi.
Kepalanya bertopang dengan tangannya, manis sekali! Entah kenapa perasaannya tiba-tiba saja menghangat, ia mengira dirinya hanya sendirian diruangan ini setelah apa yang terjadi. Ternyata wanita itu sama sekali tidak meninggalkannya. Tapi ia melihat pakaiannya sudah berganti dengan warna kuning terang. Wanita itu pasti pulang semalam terbukti dengan adanya satu buah koper didekat sofa.
Matanya tertutupi oleh rambutnya yang jatuh ke pipinya. Sasuke menyibaknya perlahan namun gerakannya tertahan saat sang empunya membuka matanya. Matanya melebar saat melihat Sasuke sudah terjaga, sejak kapan? Kenapa suaminya tidak membangunkannya, Sakura bangun dengan cepat membuat Sasuke heran. Wanita itu langsung menghilang ke kamar mandi dan kembali dengan wajah yang basah.
Sepertinya wanita itu tampak malu dengan keadaannya yang bangun tidur. Atau Sakura takut ada air liur yang menempel dipipinya?
" Kenapa tidak membangunkanku kalau sudah siuman? " Tanyanya setelah mengusap wajah basahnya dengan tissue, Sakura duduk kembali ke tempatnya sembari meraih tangan Sasuke untuk dikecup. Selama berbulan madu Sakura memang melakukan demikian tapi hari ini terasa berbeda karena Sasuke begitu tersentuh dengan pembelaan Sakura kemarin.
" Saya juga baru bangun " Katanya pelan, Sakura mengangsurkan gelas berisi air minum dan Sasuke menenggaknya dengan cepat. Apakah Sakura harus memanggil dokter? Suaminya sudah bangun dan dokter harus memeriksa keadaannya.
" Aku panggil dokter boleh? " Sasuke menggeleng, pria tampan itu mendesah pelan dan menatap Sakura kembali.
" Ada sofa disana, kenapa kamu tidur disini? " Apakah perhatian suaminya nyata? Kenapa Sakura merasakan matanya memanas? Apakah ia begitu tersentuh dengan perhatian kecil suaminya? Suaminya masih tidak baik-baik saja keadaannya, pria itu masih perlu dokter untuk penanganan lebih lanjut.
" Aku ingin jadi orang pertama yang melihat kamu bangun " Air matanya lolos, Sakura membungkuk untuk memeluk Sasuke. Walaupun tidak erat setidaknya ia bahagia karena Sasuke sudah sadar. Sakura senang karena bisa melihat suaminya lagi, dan pandangan tajam itu pun perlahan menghilang berganti dengan pandangan sendu yang belum pernah dilihatnya.
" Dan kamu sudah melihatnya " Sakura mengangkat wajahnya dan mengangguk. Sasuke menyingkirkan rambut panjangnya yang menutupi wajahnya lalu tersenyum kecil. Rambutnya sangat halus, walaupun belum mandi dan keramas namun wanginya tetap menguar dan membuat dirinya menjadi nyaman.
" Saya menyukai ini " Katanya sembari mengusap air mata Sakura, matanya kembali memerah dan tanpa sadar ia sudah menangis kembali.
" Apa kamu benar suamiku? Kenapa kamu terlihat sangat manis sekarang? Aku tidak apa kalau kamu mau berlaku kasar lagi dan memaki diriku. Tapi jangan berbohong perihal perhatianmu " ucapnya panjang lebar, Sasuke hanya diam. Lalu tangannya meraih tangan Sakura untuk mengecupnya.
" Terima kasih dan maaf atas semua perlakuanku selama ini " Ucapnya tulus, Sasuke membuang muka. Ia tidak pantas untuk Sakura yang sangat baik bahkan membelanya mati-matian. Setelah ini apa yang harus ia lakukan? Apakah mereka akan bercerai? Bukankah Kizashi datang kesini bersama Sasori untuk mengambil Sakura? Kenapa seakan-akan ada perasaan tidak rela?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Marriage (SASU X SAKU) ✔
Fanfiction📍 Mature for Language Content 📍 Sakura sangat menyukai Sarada, begitu pula Sarada yang begitu menyukai Sakura. Bagaimana kalau mereka disatukan menjadi seorang Ibu dan Anak diatas kontrak yang dibuat oleh ayah dari Sarada. ...