Acara sarapan pagi sudah selesai, semua keluarga Uchiha tidak sibuk karena hari ini weekend. Mereka memanfaatkan untuk bersantai dirumah. Lain halnya dengan Mikoto dan juga Fugaku. Mereka tampak terburu-buru berjalan menuju kamar mereka karena hendak menghubungi seseorang.
Itachi dan Sasuke yang tampak bingung berusaha tidak peduli. Keduanya tampak sibuk dengan Sarada yang tengah memainkan boneka dan juga beberapa alat masak mainan yang ada kini berserakan disofa. Mereka sampai mengangkat bahu karena kelakuan kedua orang tua mereka.
Menutup pintu lumayan kencang, keduanya duduk dipinggir ranjang dan Fugaku meraih ponselnya. Hari ini acara balas dendamnya pada Sasuke harus terlaksana. Pria itu akan merasakan akibatnya karena tidak mendengarkan ucapannya. Seharusnya Sasuke bersyukur karena dirinya akan menjodohkannya dengan Sakura.
Dasar anak tidak tahu diuntung! Rutuknya begitu kesal.
" Pah, cepat! Bagaimana kalau Sakura pergi hari ini? " Fugaku mengelus bahu istrinya dan membisikkan kata sabar.
" Kizashi kalau libur malah sibuk dirumah. Mama diam dulu, biar Papa yang telfon " Istrinya hanya mengangguk saja. Asalkan suaminya bisa membawa kembali Sakura kerumah ini.
Dering pertama belum diangkat, positif saja mungkin pria itu masih mandi atau baru bangun tidur. Dering kedua, ketiga, keempat, dan kelima ia berdua mulai cemas. Takut rencananya ini gagal. Namun pada deringan ke enam suara besar dan tegas itu terdengar. Fugaku bernafas lega karenanya.
" Fuga , tumben sekali! Ada angin apa yang membawamu menelfonku. Bukan gayamu sekali " Ledek Kizashi Fugaku hanya tertawa kecil. Memang bukan gayanya sekali menelfon orang pagi-pagi seperti ini. Tapi demi mendapatkan menantu cantik ia rela melakukannya.
" Bagaimana kabarmu? " Hanya sekedar basa-basi. Biasanya Fugaku lebih suka datang dan mengobrol langsung. Tapi ia tidak mau Sasuke curiga.
" Sudah lebih baik dari beberapa minggu lalu, kamu? " Fugaku me-loudspeaker ponselnya sehingga istrinya bisa mendengar. Mikoto tahu pembicaraan ini akan sukses kalau Fugaku sudah mengeluarkan jurus andalannya.
" Kalau suaraku masih lantang artinya masih sehat. Sibuk tidak? Hanya ingin menyampaikan salam dari Sasuke, dia mau mampir karena ingin bertemu Sakura " Mereka berdua terkikik. Licik sekali memang, padahal mereka yang tidak sabaran memiliki menantu tapi Sasuke yang menjadi kambing hitam. Sial sekali!
" Of course, aku senang sekali mendengarnya. Sakura tampak bosan dirumah, apa dia memang tengah menunggu kedatangan Sasuke? " Double shoot! Fugaku tahu walaupun Sasuke keras pria itu tak akan bisa melawannya. Tapi yang ingin dilihatnya sekarang adalah wajah Kizashi pasti pria itu tengah bingung.
" Yah bisa jadi demikian, kamu tidak tahu kalau mereka berdua backstreet? " Tampak kaget, Fugaku makin terkikik karena rencananya berjalan begitu mulus.
" Kamu serius? Pantas saja Sakura tidak nafsu sarapan apa mereka tengah bertengkar? " Sebenarnya Fugaku kasihan dengan Kizashi karena membohonginya tapi dia ingin Sasuke dan Sakura bersama secepatnya, persis seperti permintaan cucunya.
" Ya, dirumahku semalam. Maafkan anakku Kizashi, pria itu sudah aku didik keras denganku sedari kecil sebagai pewaris. Karena ada sedikit masalah diperusahaan jadi dia melimpahkannya kepada Sakura "
" Tidak masalah, pertengkaran pun bisa terjadi didalam rumah tangga " Aman! Mikoto sampai menghela nafas karena suaminya begitu berani.
" Tolong jangan jaga rahasia kita Kizashi. Aku akan menyampaikan pada Sasuke kalau Sakura ada dirumah "
" Kalau bukan kamu aku mungkin tidak akan mengetahuinya Fugaku , Terima kasih "
Hari sabtu adalah hari yang paling membuat Sakura kesal. Pasalnya saat hari sabtu Sakura tak bisa bertemu siapapun. Lain halnya dengan weekdays, ia bisa bertemu anak muridnya, bisa jajan dikantin walaupun padat akan orang-orang yang akan makan, belum lagi bergosip dengan rekan sesama guru diruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Marriage (SASU X SAKU) ✔
Fanfiction📍 Mature for Language Content 📍 Sakura sangat menyukai Sarada, begitu pula Sarada yang begitu menyukai Sakura. Bagaimana kalau mereka disatukan menjadi seorang Ibu dan Anak diatas kontrak yang dibuat oleh ayah dari Sarada. ...