12. Canggung

4.6K 232 27
                                    




Pagi harinya keadaan diantara mereka tidak kunjung baik. Sakura masih berkutat didapur untuk membuatkan sandwich dan susu vanilla atas permintaan Sarada yang kini tengah duduk manis di mini bar rumahnya.

Sedangkan Sasuke, pria itu hanya terdiam menatap Sakura yang sama sekali tidak mau menoleh kepadanya setelah insiden semalam. Bisa diingat jelas kalau ia mengaplikasikan semua mimpinya kepada Sakura semalam. Kalau wanita itu tidak buru-buru mendorong tubuhnya mungkin saja Sasuke sudah menjebol gawangnya sembarangan.

Sial! Mengingat semalam jangan sampai membuat dirinya kembali on. Ia sudah dua kali mandi hanya karena mengingatnya. Tidak bisa dipungkiri kalau pesona wanita itu sangat kuat. Ditambah pakaian kekurangan bahan yang kini dipakainya kembali. Huf! Sasuke pusing bukan main. Kalau seperti ini bagaimana mungkin ia bisa menolak wanita seperti Sakura.

Pria itu masih punya banyak prioritas yang harus diselesaikan ketimbang harus memikirkan masalah biologisnya. Sarada merupakan salah satunya. Dan lihatlah senyum lebar anaknya yang kini tengah menatap Sakura. Bagaimana mungkin ia bisa menolak perjodohan ini kalau senyum anaknya begitu lebar saat menatap wanita dihadapannya?


" Selesai! Makan yang banyak sayang, Mommy juga membuatkan yang extra tomat untuk Daddy " Sasuke terdiam sembari menatap Sakura. Apa wanita itu tidak sadar kalau banyak tanda yang dibuat dirinya dileher jenjangnya?

" Thank you Mommy, you're the best person i ever had " Sakura mencium pipinya dan kembali duduk disebrang Sasuke. Sasuke ingin bilang kalau Sarada sebenarnya terlalu berlebihan, hanya membuat ini saja mudah hanya saja ia tidak punya waktu. Seandainya saja ada mungkin ia sudah membuatkannya untuk anak kesayangannya setiap pagi.

Atau jangan-jangan Sakura tengah cosplay menjadi seorang istri dan ibu yang baik? Oh Sial! Memikirkannya saja membuat Sasuke sedikit muak. Apa ia harus pisah kamar setelah menikah nanti?

" Daddy, ini enak sekali. Cepat urus pernikahan kalian yah, aku ingin tidur bersama Mommy lagi " Sasuke hanya mengangguk kecil. Dan hal itu tak luput dari pandangan Sakura. Kenapa sih pria itu tidak pulang saja? Kenapa juga masih ada dirumahnya, ia tak ingin Sasuke melakukan hal yang tidak-tidak.

" Kamu tidak berangkat kerja? " Tanyanya, Sasuke menyesap kopinya lalu menggelengkan kepalanya. Respon yang dingin sekali setelah apa yang terjadi semalam menurut Sakura. Ia saja sampai bingung bagaimana menutupi kissmark yang dibuat oleh calon suami tercintanya ini.

" Nanti " Irit dan pelit. Sakura menatap Sasuke dengan sebal. Hal itu tak luput dari pandangan Sarada yang terseyum simpul melihat mereka berdua. Menurutnya hal itu sangat lucu. Tapi Sarada melihat hal aneh yang ada dileher Ibu sambungnya. Kenapa lehernya terdapat bercak merah yang sangat banyak? Apakah Ayahnya melakukan sesuatu kepada Ibunya?

" Mommy? Apa semut yang menggigit leher Mommy begitu besar hingga menjadi lebam? " Keduanya menghentikan aktivitas masing-masing. Mereka saling pandang lalu menatap Sarada dengan pandangan sedikit takut. Sial! Kenapa juga Sakura tidak memakai turtleneck hingga kecupan mengerikan dari Sasuke ini tidak terlihat?

" Oh ini.. ini hanya.. "

" Daddy akan mengantarnya kerumah sakit setelah sarapan. Habiskan sarapanmu Princess, ada sesuatu yang harus Daddy dan wanita ini urus " Sakura memonyongkan bibirnya. Wanita ini? Huh! Awas saja kalau Sasuke sampai jatuh cinta kepadanya. Sakura akan membuat Sasuke memohon dan berlutut saat menyatakan cinta kepadanya.

Sarada mengangguk dan melambaikan tangannya kepada mereka berdua. Sakura hanya diam sembari mengikuti dari belakang. Pria itu sudah seperti tuan rumah yang menuntun jalan, padahal hari ini baru hari pertama pria itu memasuki rumahnya. Sombong sekali!


Mereka sampai dipinggir kolam renang, Sasuke duduk dikursi santai sedangkan Sakura berdiri sembari bersedekap dan menatap kearah pria yang beberapa minggu lagi menjadi suaminya. Kalau mengenakan pakaian santai Sasuke memang terlihat agak santai. Namun tetap saja tatapan tajam dan membius itu membuat Sakura sedikit tidak nyaman, entah karena Sasuke ingin membuatnya takut atau memang peringainya sudah seperti itu.

" Ada yang ingin saya bicarakan " Sakura mengangguk dan menatap pria tampan itu dengan seksama. Seandainya saja Sasuke tidak dingin dan menerima perjodohan ini dengan lapang mungkin Sakura akan senang sekali. Tapi Sasuke terlihat seperti pria yang dipaksa menikah oleh Ibunya. Dan hal itu kembali membuat Sakura bertanya-tanya, benarkah Sasuke tidak gay?

Pria itu terlihat dingin sekali terhadap wanita, dan dari cerita yang ia dengar dari Ibu mertuanya pria itu sengaja menikah dengan Ibunya Sarada karena membantunya atas nama persahabatan. Luar biasa!

" Kamu boleh menjadi Mommy yang sangat diinginkan Sarada, tapi Saya hanya ingin meminta satu hal Sakura " Sakura akhirnya duduk sembari memutar bola matanya dengan kesal. Lihatlah siapa yang memperlambat obrolan ini?

" Langsung saja pada intinya, aku hanya tidak ingin dibilang membuat-buang waktu kamu karena terlalu terbelit-belit " Sasuke menatapnya tajam, wanita ini sama sekali tidak takut dengannya? Jangan kira Sasuke main-main disini.

" Jangan terlalu dekat dengan Sarada, Saya hanya tidak mau anak Saya sedih saat kita berpisah nanti " Bisakah Sakura menamparnya? Kenapa semakin lama sifat aslinya semakin kelihatan. Dan Sasuke ternyata lebih dari sekedar menyebalkan.

" Berpisah atau tidak Sarada tetap anak aku " Marahnya. Sakura hanya tidak habis pikir. Pernikahannya saja belum berlangsung tapi pria itu sudah mengatakan perpisahan. Sebenarnya apa yang ada diotak pria itu?


" Sarada bukan anak yang lahir dari rahim kamu , berkacalah! Kamu itu hanya orang luar yang tiba-tiba datang dan mengacaukan hidup Saya " Orang luar! Sialan! Ia berharap ayahnya dan kakaknya tidak pulang sekarang disaat mereka terlibat dalam pertengkaran yang tiada ujung. Bagaimana mereka bisa hidup dalam satu rumah kalau masalah seperti ini saja tidak terselesaikan.

" Ya, aku memang orang luar lantas masalahnya dimana? Sebentar lagi Sarada akan menjadi anakku, aku akan menyayanginya seperti anakku sendiri. Mencurahkan kasih sayang berlimpah yang belum pernah aku berikan kepada siapapun " Sakura mendekatkan wajahnya, wanita itu dengan berani menatap Sasuke dengan pandangan menantang seakan ingin memakannya hidup-hidup. Apakah Sasuke kira ia takut? Apa karena ada surat perjanjian hingga membuat Sasuke berani mengaturnya? Sasuke salah besar kalau berfikir seperti itu!

" Kita bahkan belum menikah, tapi kamu sudah melanggar perjanjian nomer dua " Sakura menunjuk dadanya yang bidang. Sakura tidak takut, ia punya Sarada, punya dukungan dari keluarganya dan keluarga Uchiha yang lain.

" Bisa kamu ulangi? " Sasuke tertawa remeh, apa hebatnya wanita itu?

" Dilarang mencampuri urusan orang lain, kalau kamu tidak suka itu urusan kamu. Aku berhak menentukan jalan hidupku sendiri, aku menyayangi anakmu dan tidak ada hal yang salah disini. Sudah seharusnya kita sudahi pembicaraan ini " Sakura bangkit namun Sasuke menahan lengannya.

" Jangan karena keluarga Saya mendukungmu kamu jadi besar kepala " Sasuke menggeram sembari mencengkram pundak Sakura namun wanita itu sama sekali tidak gentar. Yang menjadi pertanyaannya adalah kenapa Sasuke begitu membencinya? Apakah Sasuke sudah punya kekasih hingga pria itu begitu marah saat ia meminta Sasuke menikah dengannya?

" Ingat Sakura, setelah satu tahun aku harap tidak melihat wajahmu lagi " Sakura merasakan jantungnya berdebar keras. Entah apa yang membuatnya seperti ini. Tapi ia sendiri tidak mau goyah, Sasuke merupakan pria tersombong yang pernah dikenalnya. Bagaimana bisa Naruto bersahabat dengan pria dihadapannya ini?

" Bagiku yang terpenting adalah kebahagiaan Sarada " Wanita itu berubah sendu. Lalu matanya menangkap sosok anak kecil perempuan yang berdiri dipintu kaca dengan tersenyum sedih. Sakura melepaskan cengkraman Sasuke dengan kasar lalu mendorongnya hingga pria itu terjatuh dikursi santai. Bagaimana ini? Apakah Sarada mendengarkan pertengkaran mereka?

Sasuke menghela nafas cukup kasar, tidak dipedulikan kemana wanita pergi dan apa alasannya meninggalkan percakapan yang belum selesai ini.


..tbc..



Bittersweet Marriage (SASU X SAKU) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang