Karin menatap anaknya yang sibuk dengan mainannya. Begitupun dengan Sasuke dan Sui yang masih saja mengobrol bersama Fugaku dengan begitu serius. Ia ingin membantu Mikoto memasak namun wanita itu menolaknya keras dan berkata Karin itu tamu jadi biarkan dia saja yang mengurusnya.
Akhirnya ia putuskan untuk naik keatas kembali. Berkenalan lebih dekat dengan Sakura yang mungkin saja kaget dengan kedatangannya. Saat ia datang bisa dilihat kalau Sakura begitu khawatir akan dirinya, mungkin wanita cantik itu mengira kalau Karin akan mengajak Sasuke kembali.
Ugh lucunya.
Sebenarnya ia ingin tertawa, masa ia dirinya kembali kepada Sasuke yang kaku itu? Tidak mungkin, walaupun hanya tinggal satu pria didunia ini dia tidak akan pernah memilih Sasuke lagi sebagai suami.
Bisa dibilang menikah dengan Sasuke itu merupakan sebuah kesalahan konyol. Karin dan Sasuke merupakan dua orang yang bersahabat sejak kuliah. Hingga akhirnya mereka melaksanakan pernikahan yang jauh dari kata mewah dan hanya kedua orang tua mereka saja yang datang.
Karin dengan cepat menaiki tangga, sepertinya kamar Sakura dan Sasuke tidak pindah. Karena dirinya dan Sarada yang mengantarkan kekamar jadi ia fikir tidak apa-apa kan kalo hanya main sebentar. Mereka semua sibuk dengan kegiatan masing-masing kecuali dengan dirinya yang tampak bosan.
Karin mengetuk pintu kamar yang masih sangat ia hafal. Saat mendengar sahutan pelan dari dalam wanita itu tersenyum. Sakura bangkit dari posisinya dan menatap Karin yang sudah repot membawakan dua buah jus. Wanita itu kan sedang hamil.. seharusnya Karin meminta bantuan Bibi Roo saja.
" Kenapa repot-repot sih Kak, kan ada banyak orang dibawah " Ucapkan Sakura, ia memutuskan memanggil Karin dengan panggilan Kakak karena wanita itu lebih tua darinya. Wanita cantik itu menerima satu gelas jus dari Karin dan mendesah pelan.
" Santai saja, aku bosan dibawah. Mereka sibuk mengobrol , Sarada juga sibuk bermain boneka " Cemberut, Sakura ikut tersenyum karena aksinya. Ia sempat khawatir karena sedari tadi Sarada tidak kelihatan batang hidungnya.
" Aku juga bosan disini, terima kasih sudah mau menemaniku " Karin mengangguk, ia menggenggam tangan Sakura dan mengelusnya pelan.
" Kalian kan masih pengantin baru, aku ingin mengajak Sarada tinggal bersamaku. Walau bagaimanapun juga aku kan masih pengertian dengan kalian " Sakura tentu saja mengangguk. Karin adalah ibu kandungnya kenapa juga ia harus melarangnya. Walau sebenarnya sedikit tidak rela tapi mereka juga harus bekerja sama sebagai orang tua.
" Aku sama sekali tidak mempermasalahkannya, Apa kakak tidak repot? Kakak kan sedang hamil? " Karin mengibaskan tangannya, tentu saja tidak. Ia juga ingin Sakura cepat hamil mungkin ia akan membawa Sarada tinggal selama beberapa minggu.
" Tidak sama sekali, aku malah mengkhawatirkan kalian yang akan diganggu oleh anakku " Ucap Karin, Sakura terkikik pelan dan mulai meminum jus jeruk yang dibawa oleh Karin. Sudah bisa ia tebak kalau jus ini buatan mertua perempuannya.
" Sarada sudah aku anggap seperti anak sendiri Kak, sama sekali tidak merepotkan " Sakura menaruh gelasnya dan menatap Karin dengan pandangan bersahabat. Ia kira dirinya akan bermusuhan mengingat Karin adalah mantan istri suaminya. Tapi wanita itu sangat friendly dan Sakura menyukainya saat pandangan pertama.
" Apa Sasuke menyusahkanmu Sakura? Kalau mendengar cerita mertua, aku merasa pernikahan kalian begitu cepat " Karin memberikan pandangan khawatir kepadanya, Sakura memutuskan tatapannya lalu menatap tangan mereka yang masih bertaut.
" Sasuke memang belum mencintaiku tapi aku... "
" Berhati-hatilah, Sasuke adalah orang yang tidak bisa ditebak. Sedari dulu cinta bukan merupakan prioritasnya, ia bahkan tidak peduli dengan coklat yang dibuat teman sekelas kami dengan susah payah dan membuangnya begitu saja sembari berkata kasar " Sakura mengeratkan pegangan tangannya pada Karin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Marriage (SASU X SAKU) ✔
Fanfiction📍 Mature for Language Content 📍 Sakura sangat menyukai Sarada, begitu pula Sarada yang begitu menyukai Sakura. Bagaimana kalau mereka disatukan menjadi seorang Ibu dan Anak diatas kontrak yang dibuat oleh ayah dari Sarada. ...