Part 8

27 2 0
                                    

Jangan lupa klik tanda ⭐
Happy Reading😊

KRINGGGG

Bel istirahat sudah berbunyi seluruh murid berhamburan keluar kelas.

"Ayuk kantin, udah laper banget gue" ucap Sera.

"Tunggu dong, lagi nyatet materi nih" ucap Aurora.

"Elah lama lo mah, entar kantin keburu rame" ucap Sera.

"Udah gapapa, lo sama Caramel ke kantin aja dulu cari bangku kosong. Nah gue temenin Aurora di sini. Nanti kita nyusul kok" ucap Rahel.

"Oke kita duluan ya" ucap Caramella lalu pergi diikuti oleh Sera.

"Rahel baik banget deh, jadi makin sayang" ucap Aurora manja.

"Udah udah lanjutin tu nyatet nya" ucap Rahel.

Sekitar 5 menit menunggu, Aurora pun akhirnya selesai.

"Udah selsai gue, yuk kantin" ucap Aurora.

"Yaudah yuk"

Mereka pun segera berjalan menuju kantin. Dan saat perjalanan, seperti biasa mereka akan selalu di tatap oleh orang orang yang ada di sekitar mereka. Ada yang menatap nya kagum, benci, kesal, dan biasa saja.

"Aduh nih kantin rame banget elah, nyari mereka nya gimana" ucap Aurora, sambil mengedarkan pandangan nya menuju sekitar nya.

"Tau rame banget, kok tumben ya biasa ga serame ini" ucap Rahel.

"Oh itu karena anak SMP hari ini istirahat nya bareng kita" ucap Aurora sambil menunjuk ke salah satu anak SMP.

"Woi lo berdua sini, diem diem aja di situ. Kaya orang cengo dah" teriak Sera. Mendengar itu mereka langsung menoleh ke arah Sera.

"Eh anjir, mereka duduk sama cogan. Anjir anjir!!! Kesempatan Hel, ayo ke sana buruan" ucap Aurora bersemangat.

"Elah ada tuh kakel lagi, males gue" ucap Rahel.

"Udah ayo, Hel" ucap Aurora bersemangat sambil menarik tangan Rahel.

Ya, saat ini Sera dan Caramella, duduk semeja dengan para cogan yang di kagumi para kaum Hawa. Saat mereka datang, kondisi kantin sudah ramai, ya karena ia menunggu Aurora yang lama. Namun karena Sera sedang di ambang kedekatan oleh Leon, Leon pun berbaik hati menawarkan mereka untuk semeja dengan nya.

Sesampainya mereka di meja tersebut. Mereka melihat sudah ada Serra, Caramel, Leon, Tristan, Alkana, dan juga Bara.

"Ini kalian makan, udah kita pesenin" ucap Caramella.

"Ehehe makasih ya. Tapi emang boleh nih kita duduk sini?" Tanya Aurora.

"Bego lo, pake nanya jelas jelas udah ada gue di sini sama Caramel. Ya udah pasti boleh lah. Lemot dasar" bisik Sera ke pada Aurora.

"Iya boleh lo berdua duduk aja" ucap Tristan.

Rahel dan Aurora pun segera duduk. Aurora sangat bersemangat sekali, karena baru kali ini ia bisa makan di depan para cogan. Sungguh setelah ini, ia akan berterima kasih kepada Sera.

Namun berbeda dengan Rahel, ia malah tampak jutek, cuek, dan juga kesal. Tapi memang itu sudah tampang nya mau bagimana lagi tapi memang sejujurnya Rahel sedang kesal. Karena ia duduk berhadapan dengan Alkana. Ia sangat malas berurusan dengan Alkana. Awalnya, saat Sera dan Aurora memperkenalkannya ia memang terpesona dengan kegantengan semuanya. Namun rasa itu semua berubah menjadi kesal karena kejadian tadi.

Kondisi kantin masih sama saja riuh, karena mereka ada yang iri melihat Rahel, Sera, Aurora dan juga Caramella bisa makan bersama para cogan.

Namun ada juga yang memuji nya karena mereka sama sama cantik dan ganteng.

Sedangkan kondisi di meja mereka sepi. Karena semuanya bingung mau berbicara apa, kecuali Leon yang selalu membuat Sera memanas, terbang tinggi, dan tersipu.

Alkana pun memanfaatkan situasi ini untuk menanyakan hal kemarin kepada Rahel.

"Woi" ucap Alkana kepada Rahel. Namun Rahel tak menjawabnya, karena ia kira Alkana memanggil temannya.

"Woi" panggilnya lagi. Namun masih Rahel hiraukan, ia malah sibuk memakan makananya.

"Woi budeg ya lo" ucap Alkana sambil menepuk bahu Rahel.

"Apa apaan sih lo? Mau nyuruh gue minta maaf lagi ke elo? Iya?" ucap Rahel ketus.

"Gue mau tanya lo sesuatu" ucap Alkana.

"Apa? Mau nanya siapa yang ngelempar bola? Iya ? Itu gue" ucap Rahel sewot.

"Heh, ngegas mulu lo jadi cewe. Gue nanya baik baik" ucap Alkana yang masih sabar.

"Oke lo mau nanya apa?" Tanya Rahel.

"Kemarin lo ngapain pake seragam sekolah lain waktu lo digodain preman?" Tanya Alkana to the point.

"Hah? Ngapain gue pake seragam sekolah lain? Orang gue sekolah di sini. Kurker banget. Dan asal lo tahu, gue gak di godain preman kemarin. Amit amit gue gamau kali" ucap Rahel ketus.

"Plis deh lo ga usah bohong sama gue. Orang kemarin gue bener bener liat lo" ucap Alkana.

"Tapi gue beneran ga digodain preman kemarin" ucap Rahel kesal.

"Terus kalo bukan lo gue ketemu sama siapa kemaren? Jelas jelas gue ngeliat lo kok. Tapi anehnya lo pake seragam sekolah lain" ucap Alkana.

"Ya gue gatau, yang ketemu sama lo setan kali" ucap Rahel.

"Berati, lo nyamain diri lo sama setan dong" ucap Alkana.

"Wah elo ya ngatain orang setan" ucap Rahel kesal dan juga agak keras.

Mendengar suara Rahel yang agak keras. Seluruh orang yang ada di meja itu menengok ke arah Rahel.

"Udah, ga usah di paksa. Mungkin aja itu bukan Rahel" ucap Bara menengahi.

"Sorry nih, kalian pada ngeributin apa sih?" Tanya Aurora bingung. Sedangkan Sera dan Caramella juga ikut memperhatikannya.

"Tau nih, cowo ga jelas" ucap Rahel kesal sambil menunjuk ke arah Alkana.

"Kalian kenapa sih? Kalo ada masalah selesai baik baik dong" ucap Caramella.

"Oke gue bakal omongin baik baik, tapi lo juga jangan nge gas" ucap Alkana memperingati Rahel.

"Cepet mau ngomong apa?" Ucap Rahel.

"Oke apa perlu gue sebutin ciri ciri orang itu?" Ucap Alkana.

"Silahkan" jawab Rahel.

Melihat suasana sudah mulai tenang mereka pun kembali melanjutkan makannya. Kecuali Rahel dan Alkana.

"Ciri cirinya, dia itu hampir persis sama lo. Bahkan mirip. Tapi bedanya dia pake poni. Dia tinggi nya se elo, kulit nya putih sama kaya lo, pokoknya bener bener mirip" jelas Alkana.

"Hah? Bener bener mirip gue? Gimana bisa ya? Ah udahlah paling ni cowo ngadi ngadi" ucap Rahel dalam hati.

"Ngaco lo, lo salah liat kali. Ga mungkin lah" ucap Rahel. Alkana menghela nafas kasar.

"Iya deh, mungkin emang muka lo aja yang pasaran" ucap Alkana.

"Heh dasar lo, muka cantik cantik begini di bilang pasaran" ucap Rahel.

"Udah, gue ke kelas. Duluan semua" ucap Alkana lalu pergi ke kelasnya.

Karena lima menit lagi bel masuk, mereka pun juga ikut kembali ke kelas setelah menghabiskan makanan mereka.

***

Still You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang