Part 22

14 2 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya
Happy Reading 😉

"Kenapa nih kak? Lo nyari orang yang namanya Rara?" Tanya Rahel penasaran.

"Iya. Tapi beneran Rara di tempat lo itu masih kecil? Gaada yang seumuran sama lo gitu?" Tanya Bara.

"Gaada kak"

"Iya, sebenernya gue dulu punya sahabat kecil, gue lupa nama dia tapi gue panggil dia Rara. Dia tinggal di panti asuhan tempat lo tinggal"

"Lo kemaren juga bingung kan kenapa gue tau Tante Melly, ya itu karena dulu gue sering main ke panti asuhan lo buat main sama Rara"

"Jujur aja gue kangen banget sama Rara, udah lama kita ga ketemu. Gue penasaran kabar dia sekarang gimana ya. Tapi kayanya dia udah gaada di situ lagi deh" jelas Bara sambil menunduk memainkan jarinya.

"Eh sorry nih gue malah jadi curhat" ucap Bara.

Tak kunjung mendapat jawaban dari Rahel, Bara pun segera menengok menghadap Rahel. Anehnya ia melihat Rahel sedang meneteskan air matanya. Ya Rahel menangis.

"Loh Hel lo kenapa? Kok nangis? Aduh lo kenapa? Jangan nangis dong Hel" ucap Bara bingung dan juga khawatir.

Melihat Bara yang kebingungan tangis Rahel justru semakin deras, ia jadi semakin ingin menangis.

"Hel gue ada salah ya? Kalo gitu gue minta maaf ya Hel. Atau lo capek mau pulang tapi malah gue ajak ngobrol dulu? Aduh maaf Hel soalnya gue penasaran" ucap Bara berusaha menenangkan Rahel dengan menepuk nepuk bahu Rahel yang masih saja terisak.

"Oke nangis aja dulu gue tungguin biar lo lega" ucap Bara.

"Kak apa lo Bara?" Tanya Rahel yang sudah berhenti menangis.

"Lah iya lah gue Bara. Nama gue kan Bara Hel. Aduh lo abis nangis jadi ling lung gini ya" ucap Bara.

"Bukan maksud gue apa lo Bara yang dulu datengin gue, main sama gue" Tanya Rahel penuh harap.

"Ma-maksud lo?"

"Waktu kecil gue punya sahabat juga kak nama dia Bara, dan dia panggil gue Rara" ucap Rahel sambil tersenyum antusias.

"Ja-jadi lo Rara? Yang nangis gara gara di tinggal temen lo?" Tanya Bara antusias.

"IYA KAK"

Tanpa menunggu lagi Bara langsung menarik Rahel ke dalam pelukannya. Dipeluknya Rahel dengan sangat erat, seolah ia tidak mau Rahel pergi kemana mana.

"Gue kangen banget sama lo Ra"

"Gue juga kak, bahkan setiap gue ketemu orang yang namanya Bara gue selalu mikir apa itu Bara sahabat gue yang dulu atau bukan. Tapi gue seneng banget akhirnya bisa ketemu sama lo lagi. Tapi kak lo kemana aja sih? Kenapa ga ngunjungin gue lagi? Kenapa malah tiba tiba ngilang? "

"Maaf gue udah ga pernah nemuin lo dulu, itu karena gue sempet pindah ke Bandung karena nenek gue sakit"

"Ooo, yaudah lepasin ih sesek nafas gue kak"

Bara pun melepaskan pelukan nya pada Rahel.

"Ra kalo gitu gue boleh panggil lo Rara lagi kan" tanya Bara.

"Boleh lah, itu kan emang nama panggilan gue dari lo. Gue kangen bahkan dipanggil Rara sama lo" ucap Rahel sambil tersenyum.

"Oke kalo gitu lo juga gausah panggil gue kak lagi, lo panggil gue Bara aja. Oke?" ucap Bara sambil mengacak rambut Rahel pelan.

"Iya tapi ga usah acak acak juga kali" ucap Rahel kesal.

Mendengar itu, justru Bara semakin semangat mengacak rambut Rahel.

Still You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang