Part 44

34 1 0
                                    

Happy Reading :)

"Emang penampilan Rachel ngerugiin kalian ya? Sampe kalian ganggu Rachel terus dari dia awal masuk sekolah sampe sekarang?" Lanjutnya.

Saat ini Velly dan juga Rere benar-benar tidak tahu mau menjawab apa, mereka juga merasa malu karena memang alasan mereka membenci Rachel terlalu kekanak-kanakan, itu karena mereka merasa iri.

"JAWAB!" Serra menaikan intonasinya.

"Serra udah tenang, jangan kepancing emosi" ucap Caramella menenangkan Serra.

"Ser, gapapa tenang biar gue yang urus" ucap Rahel. Serra pun mengangguk.

"Oke gue emang gatau apa yang buat kalian ga suka atau bahkan benci sama Rachel sampai kalian gangguin Rachel. Tapi semua yang kalian lakuin ini tindakan buruk, kalian sadar gak sih?"

"Jangan benci sama orang lain, rasa benci kalian ke Rachel itu cuman bakal nyiksa kalian. Karena emang nyimpen rasa benci ke orang lain itu rasanya ga enak. Ya gue ga larang sih lo mau benci sama orang, itu masalah lo dan lo juga yang ngerasain. Gue cuma ngasih tau rasanya nyimpen rasa benci sama orang itu ga enak. Apalagi kalo sampe lo ganggu orang itu. Secara ga sadar sikap lo udah berubah jadi sikap buruk" ucap Rahel.

"Udah ngomongnya?" Tanya Velly  dengan wajah yang sudah lelah berada di tempat itu.

"Ayo Re pergi" ucap Velly. Mereka pun berjalan menuju meja mereka.

"Wah gila ada ya manusia kaya gitu, gue kesel anjir" ucap Aurora.

"Kebagusan lo bilang dia manusia, itu setan kali nyamar jadi manusia" ucap Serra.

"Aku kira abis dia dinasehatin sama Rahel bakal tobat ternyata engga" ucap Caramella.

"Sama gue kira bakal tobat, ternyata kelakuannya masih sama aja. Udahlah apa yang diharepin dari mereka, minta maaf ke Rachel aja engga" ucap Serra.

"Ga habis pikir aku, ini seragam Rachel juga gimana udah kotor banget" ucap Caramella.

Selama mereka mengurusi Velly dan juga Rere, Rachel ternyata sudah membersihkan dirinya. Khususnya wajahnya. Ia melepas kacamatanya, lalu membersihkan wajahnya menggunakan tissue basah yang diberikan oleh Caramella.

Poninya yang sudah basah segera ia belah lalu ia hilangkan poninya, ia satukan dengan rambutnya yang lain. Pikirnya poninya sudah terlihat lepek jadi lebih baik ia hilangkan. Kuncirannya juga ia lepas. Ia membiarkan rambutnya terurai bebas.

Melihat Velly dan juga Rere yang masih berjalan menuju meja mereka, dengan segera Rachel berdiri.

"Nanti gue pinjemin kak Leon deh, biasanya dia bawa jaket" ucap Serra.

"Makasih Serra, tapi gue ada baju kok" ucap Rachel yang sudah berdiri. Dengan segera lepaskan kancing di seragamnya yang sudah sangat kotor. Kemudian ia lepas, namun di dalam seragamnya ia masih menggunakan baju yang nanti nya akan ia gunakan untuk pergi. Rencananya memang mereka semua akan pergi bersama sepulang sekolah, jadi Rachel lebih memilih untuk menggunakan langsung baju yang akan ia gunakan untuk pergi nanti, agar ia tidak perlu repot-repot mengganti bajunya nanti.

Kemudian seragam tersebut ia pegang, dan berjalan sedikit menuju ke arah Velly dan juga Rere. Kemudian ia berhenti dan melemparkan seragamnya ke arah Velly dan juga Rere.

Tepat, mengenai sasaran. Seragam tersebut terjatuh diatas kepala Velly, dan mengenai Rere sedikit. Kemudian Rachel pun kembali duduk ke meja makannya.

"GILA, INI APAAN SIH? SIAPA YANG NGELEMPAR?" Teriak Velly marah, ia mengambil seragam tersebut dan membuangnya ke lantai.

Still You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang