33

6.5K 208 2
                                    

Miranda sangat marah kepada aldric.  Dia tidak tau harus bagaimana menghubungi aldric. karena ia tidak tau no handphone nya..

Dengan perasaan kesal,  miranda meninggalkan kantor raymond dan sebelum ia melangkahkan kaki nya pergi ia menatap tania dengan mata api nya.
Tania hanya diam saja dan tidak membalas tatapan miranda.

Sebenarnya tania tidak ingin berkata seperti itu kepada miranda. Tapi kalau dirinya dikatakan wanita murahan siapa yang akan menerimanya. Dan itu di kantor nya raymond. Semua orang kantor raymond tau siapa dirinya..
Miranda tadi mengatai tania dengan suara nyaring yang orang bisa mendengar nya.

Tapi tania tidak membalas dengan suara nyaring, ia memajukan langkahnya dan membisikkan di telinga miranda membuat miranda tidak bisa berbuat apa apa lagi.

Miranda kehilangan pria yang ia sukai dari pertama ia masuk kuliah.
Semua miranda sudah lakukan tapi raymond tidak melihatnya dan hanya menganggap Teman biasa dan rekan bisnis nya.

Sepeninggalan miranda, tania masuk ke dalam ruangan raymond dengan tersenyum. Raymond melihat ke arah tania dan membalas senyuman tania dan berjalan ke arah tania.

" apa yang membuat mu lama di luar sayang? " raymond menarik pinggang tania kedalam pelukan nya.

" seharusnya kamu menyaksikan pertunjukan di luar dan aku yakin kamu pasti terkejut apa yang aku katakan kepada wanita itu " tania tersenyum dalam pelukan raymond.

" ku kira kamu tidak akan bertemu dengan nya. Tadi aku melihat mu membuka pintu dan keluar lagi " raymond memberikam kecupan lembut di bibir tania sebentar.

" aku terlambat menghindarinya dan bertemu dengan nya di depan "

" apa yang ia katakan kepadamu? Apa ia menyakitimu? "

" Kenapa dia kemari? " tania tidak menjawab pertanyaan raymond, dan ia balik bertanya.

" dia protes karena aku meminta kepada papa nya kalau aku ingin memutuskan bisnis dengan perusahan nya. Dan papa nya tidak mau. Aku hanya ingin orang lain yang bekerja sama dengan ku. Bukan miranda lagi. Papa nya langsung setuju " raymond memberitahukan maksud kedatangan miranda yang tiba tiba ke kantor nya.

Tadi miranda datang ke kantor raymond dengan langkah paniknya dan tidak menyapa sekertaris di depan ruangan raymond, miranda langsung masuk ke dalam ruangan raymond.
Raymond yang melihat kedatangan miranda ia tahu betul apa maksud kedatangan miranda ke kantornya.

Lalu raymond berkata kepada sekertarisnya yang masih berdiri di depan pintu memberitahukan jika ada tania suruh tania masuk tanpa menunggu di luar.

" aku kira orangtuanya memintamu menikah dengan nya " entah ucapan itu mengalir begitu saja di bibir tania. Seperti yang tania baca di novel nya, kebanyakan jika seorang pria menjalankan bisnisnya dengan orangtua wanita yang mengenali pria tersebut yang ujung ujung nya akan menyuruh menikah atau tunangan.
Raymond mendengarnya tertawa kecil lalu tersenyum lembut menatap mata tania yang raymond suka.

Raymond memberikan ciuman lembutnya dan sedikit memungut bibir tania dan tania membalasnya.
Beberapa menit mereka melakukan ciuman, lidah bertemu dengan lidah air liur mereka melebur bersama.
Lalu raymond menarik bibirnya dari bibir tania karena ia melihat tania memerlukan menghirup oksigen.

" papanya, Mr.Lue tidak seperti itu. Bisnis adalah bisnis.. Ia tidak pernah mencampuri urusan pribadi dengan pekerjaan. Tadinya aku kira dia menyindirku, secepatnya ia meralat kata kata nya dan dia mengatakan sebenarnya di awal ada orang kepercayaan nya yang akan bekerja sama denganku. Tapi miranda meminta posisi itu. Dan ia mengakui dirinya salah dan meminta maaf "

raymond berkata sejujurnya, membuat tania legah mendengarnya.
Dari awal ia memang percaya kepada raymond.
Entah ia menyukai raymond dari awal ia melihat foto raymond di handphone milik Hellena dan pertama kali melihat langsung di bandara saat ia menjemput kedatangan raymond bersama aldric.
Rasanya ia tidak ingin raymond menjadi kakak tirinya, ia ingin raymond datang kepadanya seperti laki laki biasa bukan keluarga yang menjadi kakak tirinya.

" Jangan lagi tebar pesona mu dengan wanita " tania memegang dengan kedua tangan nya di pipi raymond dan memandang mata raymond dengan penuh cinta.

" mereka yang datang. Aku tidak memintanya " raymond tersenyum

" terlalu percaya diri "

" jadi kita makan dimana siang ini? "

" apa perkerjaan mu banyak? "

" tidak juga. Kamu ingin kemana? "

" aku ingin jalan jalan "

" baiklah, aku akan memanggil sekertaris ku "

I'M Lucky Girl (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang