11

17.3K 398 1
                                        

Ada kemajuan yang baik terjadi.
Semenjak malam itu raymond datang ke rumah, ia suka mengantar tania ke sekolah, dan pulang nya tania main ke kantor daddy nya dan selesai kerja raymond, pulang nya mereka sama sama.
Sudah seminggu raymond tinggal di rumah mewah Nicholas. Hellena dan Nicholas senang tania tidak menghabiskan waktu nya di kamar lagi dan hellena juga sering melihat ke akraban dari raymond dan hellena saat bercanda di ruang keluarga dan meja makan.
Nicholas tidak khawatir lagi dengan anak gadis nya yang ia miliki.

Bicara tentang david, ia menyerah begitu saja saat tau tania menolak nya terus terus san untuk sekedar makan bersama atau jalan ke mall.

Raymond tidak pernah lagi membiarkan wanita di kantor nya mendekati diri nya, selama ini dia senang bisa bersama dengan tania.

Sebenar nya hellena bingung, tapi ia tepis pikiran tersebut. Raymond yang ia kenal tidak pernah akur dengan ketiga adik nya. Mungkin saja raymond memang menyukai kepolosan dan ke anggunan tania. Pikiran hellena saat ini. Tidak seperti ketiga adik nya yang sangat ribut yang di akui oleh hellena.
That's right,, memang raymond menyukai gadis polos seperti tania. Ia tidak pernah mendapatkan gadis seperti tania yang menurut nya spesial.

" ray,,, uummmm... Ssshhh "

Tania mendesah saat ray menjelajah tubuh tania di pangkuan nya.

" nikmati tania, aku menginginkan nya " dengan suara khas raymond ia mencium leher tania dan tangan nya membuka kancing baju sekolah tania untuk mendapatkan kedua bukit indah yang belum raymond lihat. Ia menginginkan tania, sangat tersiksa sekali jika tania berada di dekat nya terus tanpa ada wanita lain lagi yang bersama dengan nya.

Raymond membawa tania ke apartemen nya, setelah menutup pintu, raymond menyerang bibir tania tanpa ampun. Mendorong hingga ke dinding, melumat nya dan tangan nya melingkar di pinggang tania mengangkat tania untuk naik ke pinggang nya dan menggendong tania sebagai bayi koala. Raymond tidak melepas ciuman nya. Tania melingkarkan kedua tangan nya di leher raymond.

Raymond membawa tania duduk di atas sofa dan di pangkuan raymond.
Raymond tersenyum dalam ciuman nya, ia merasakan kemajuan yang di berikan tania oleh ciuman nya. Tania sudah membalas ciuman raymond seperti diri nya.

Lidah bertemu lidah, raymond menghisap lidah tania dengan kuat, memperdalam ciuman nya dan memporak poranda di dalam mulut tania.
Rasa candu yang raymond inginkan selama ini, manis sekali bibir tania. Dan tania menyukai rasa mint di bibir raymond.
Kehabisan nafas oleh kedua nya, raymond tetap melancarkan aksi nya di leher tania mencium dengan lembut, menjilati seluruh leher tania tanpa di buat nya tanda, ia tidak akan membuat gadis nya merasa tidak nyaman di depan orang yang berada di dekat nya.

Tania mendesah nama raymond. Rasa nya tania tidak bisa menahan kegelian yang di berikan oleh raymond. Kedua tangan raymond tidak bisa diam. Pelan pelan ia membuka kancing baju sekolah yang tania kenakan. Dan dengan jahil nya raymond meremas kedua gundukan berisi di luar baju tania. Tania lagi lagi mendesah. Raymond tertawa kecil.

" kamu benar benar sangat sensitif tania "

Tania memang sensitif di seluruh tubuh nya tanpa terkecuali. Dan saat desahan tania keluar, raymond mendengar nya membuat milik nya mengeras. Tania terkejut dan melihat ke arah bawah menghentikan kegiatan mereka.

" kamu merasakan nya bukan? Ia ingin di sentuh oleh mu " raymond berbisik di depan wajah tania dengan suara sexi nya. Melihat raut wajah tania yang menelan ludah nya karena ia tidak tau apa yang akan ia lakukan.

" aku gak bisa " tania berkata dengan Suara lembut nya di depan wajah raymond.

" aku buka baju mu, kamu gak marah kan? "

" aku malu kalau kamu meminta ijin ray " tania membuang wajah nya dan melihat ke arah samping nya, ia malu saat ray terang terangan meminta ijin kepada nya. Raymond tertawa lepas dan sedikit nyaring ia Tertawa.

" tania tania,,, "

Tidak lama suara bel berbunyi. Tania bingung siapa tamu raymond malam malam begini.

" siapa? "

" aku pesan pizza untuk makan malam kita, gantilah baju mu di kamar. Ada baju ku di lemari " raymond menurunkan tania dan membuat tania berdiri di hadapan nya.

" kamu menyuruhku menginap di sini? "

" tentu tidak,, apa kata daddy dan mommy " raymond berdiri juga untuk Segera membuka pintu nya.

Tania segera masuk ke kamar, untuk berganti baju.
Ia melihat kaos polos raymond yang besar di badan nya. Seperti ia memakai mini dress. Ia pun memakai kaos tersebut tanpa memakai apapun di bawah. Hanya pakaian dalam di balik kaos nya. Tania tersenyum di depan cermin seperti ia adalah wanita penggoda, nakal dan berani.
Yang sifat itu jauh dari sifat tania sebenar nya. Di depan raymond saja ia melakukan hal seperti ini.

Tania keluar dari kamar dan mendapatkan raymond sudah memakan pizza di tangan nya.

" duduk sini tania " saat raymond melihat keberadaan tania yang tidak jauh dari diri nya, ia menyuruh tania duduk di samping nya, ia menurut dan mulai juga memakan pizza karena ia benar benar lapar saat ini.

Mereka berbicara sambil makan dan tertawa. Itulah yang mereka lakukan selama ini. Tania berdiri dari duduk nya dan mengambil air minum dingin di kulkas. Kesempatan raymond, ia mengikuti tania tanpa tania sadar, dan memeluk tania dari belakang. Terkejutlah tania saat sedang minum sehingga air keluar dari mulut nya membasahi lantai di depan kulkas. Raymond tertawa.

" maaf "

" suka betul kamu mengkagetkan ku ray "

" habiskan dulu minuman mu " ray menunggu tania menghabiskan air di tangan nya dan tania memincingkan mata nya dengan curiga melihat raymond tersenyum melihat diri nya.

Setelah tania selesai minum, raymond dengan sexy nya, ia mengambil gelas dan botol di tangan tania menaruh nya di meja dekat nya dan lagi, ia mulai mencium tania dengan lembut dalam pelukan nya. Tania tidak menolak nya. Ia terbuai, memabukkan, dan rasa nya tania menginginkam lebih saat ini.

Raymond membawa tania duduk di atas meja makan, mencubu nya dengan agak kasar dan mendominasi kelembutan dalam ciuman yang raymond berikan. Raymond membuka baju yang di pakai tania dan menyisahkan pakaian dalam yang tania pakai.
Raymond menelan ludah nya.
Ia kagum dengan kecantikan di hadapan nya.
Dada dan pantat yang berisi dan montok, yang selama ini raymond bayangkan di balik pakaian yang tania pakai.

" cantik.. Sangat cantik " raymond mengatakan tania cantik, dan tania malu menundukkan wajah nya dan menyilangkan kedua tangan nya di tubuh nya. Rasa tidak percaya diri lah yang tania rasakan saat ini.

" jangan di tutup tania "

" kalau tau begini kamu membuka nya, buat apa aku ganti baju tadi? "

" karena seragam sekolah mu akan lecek nanti nya "
Tania yang dengar tersenyum malu, lalu raymond menarik tengkuk tania dan mereka berciuman, melumat dengan sedikit menuntut dengan lembut dan berubah menjadi kasar.
Tania di baringkan raymond di atas meja makan dan raymond menelusuri dengan pelan pelan tubuh indah tania. Dari leher hingga ia mencium membuat tanda di gundukan yang masih terbungkus dengan bh tania.

" ray... "

" rasakan tania, ini akan membuat mu senang "

Raymond memberikan remasan di kedua dada tania dan dengan gerakan cepat ia membuka tali bh tania dan kini raymond memainkan puting pink yang belum terjamah oleh siapapun. Dan raymond pastikan hanya milik dia seorang.
Tania mendesah dan tanpa sadar dia membuka kaki nya menbuat raymond benar benar ingin sekali membuka di balik celana dalam yang di kenakan tania. Tapi hal ini,, raymond tunda. Ia bermain di sekitar dada tania. Meremasnya, mengemut nya dan menghisap nya. Membuat tania sudah basah di balik celana dalam nya.

" rayyy... Shhhh... Aku seperti pipis ray "

Seketika raymond di buat menghentikan kegiatan nya dan tertawa terbahak mendengar kata kata yang baru ia dengar dari mulut tania.

I'M Lucky Girl (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang