12

15.8K 350 0
                                    

Raymond tidak sanggup menahan tawa nya mendengar kepolosan dari mulut tania. Ia tertawa lepas dan membuat wajah tania cemberut dan ia bangun dari meja dan tetap duduk di atas meja sambil menutup kedua lengan nya di dada nya.

" maaf tania,, aku gak bisa menahan nya lagi "

" aku salah ray? "

Raymond pelan pelan ia menghentikan ketawa nya dan meraih bh yang ia buang di lantai dan memakaikan ke tubuh tania, memasangkan nya, tania diam saja apa yang raymond lakukan.

" tanda ini,, jangan kamu kasih lihat siapapun. Dan semua tubuh mu milik ku, apa kamu paham tania " raymond mengecup tanda yang ia buat di sekitar dada tania dan tania mengangguk mengerti.
Raymond menggendong tania ala bridal dan tania tersentak dan reflekx melingkarkan kedua tangan nya di leher raymond.

" besok aku akan pergi ke ingris. Kampus mengirimkan ku kesana "
Raymond berbicara sambil membawa tania menuju kamar nya.

" berapa lama? "

" 6 bulan "

" selama itu? "

" yaa.. Daddy yang meminta nya " raymond dengan pelan menaruh tania duduk di tepi ranjang, dan mencari baju sekolah yang di tinggalkan oleh tania di kamar nya.

" jangan berkurung di kamar lagi tania, bermainlah dengan teman mu atau vanessa, aldric, willy. Mereka pasti akan meninggalkan hoby mereka jika bersama mu " raymond memberikan pakaian tania dan tania memakai pakaian tersebut di hadapan raymond tanpa rasa malu lagi.

" aku merindukan mu selama ini, dan aku gak tau apa yang harus aku lakukan. Aku takut jika mereka mengatakan aku menyukai mu "

" nanti kita telfon telfonan,, okay "

Raymond membantu tania mengkancingkan kemeja sekolah tania dengan senyuman.
Sebenar nya ia ingin sekali menghabiskan waktu nya malam ini dengan tania, mengingat diri nya akan lama bertemu dengan gadis nya.
Daddy memang jahat pada nya, di saat ia dekat dengan gadis nya ia malah di buang jauh jauh.

Sebenar nya hal ini daddy sudah bicarakan kepada nya sebelum ia bertemu dengan tania di kantor, dan daddy tidak main main dengan percakapan nya tempo hari bersama mommy nya.

" sebentar lagi mommy daddy akan datang, kita sebaik nya pulang " raymond menggenggam tangan tania dan menarik dengan lembut tania untuk mengantar nya pulang ke rumah. Tania tersenyum mendapat perlakuan lembut dari raymond.

" tunggu, nanti willy lihat kita berdua di sini? " tania menahan langkah raymond sebelum keluar dari pintu apartemen milik raymond. Ia takut jika willy melihat nya keluar dari apartemen raymond.

" dia sellallu sibuk dengan game nya. Sudah hafal aku sama anak itu. Coba saja kamu datang ke sebelah apartemen mu, di dalam banyak teman teman nya "

Tania terkejut, raymond mengetahui apa yang willy lakukan di apartemen nya.

" password pintu kita sama. Kalau kamu mau kesini, kesini saja " raymond membuka dan menutup kembali pintu nya. Tania melihat sinis ke arah raymond. Meminta penjelasan, kenapa bisa sama?

" mbok yang memberitahu ku password mu. Jadi aku menggantinya sama seperti mu "

" jadi mbok selama ini bohongin aku? " seingat tania saat ia menyuruh mbok membersihkan apartemen nya selama ini, pasti ia bertanya tentang raymond.

" aku yang menyuruh nya "

" wowwww...Bahaya sekali kamu ternyata "

Tania berkata betapa menakjubkan orang yang di sebelah nya. Benar benar penuh kejutan dan membuat jantung tania segera lepas dari tubuh nya jika ia terus terusaan di buat raymond seperti ini.

Tania tersenyum senang mendengar semua nya. Ternyata raymond memperhatikan diri nya dan mengetahui keadaan nya tanpa tania tau.
Mereka berdua berjalan bergandeng tangan dengan senyuman dan pikiran masing masing.

Sebelum pintu lift tertutup tanpa mereka berdua sadar, ada seorang memperhatikan mereka, dari mereka keluar apartemen raymond sampai menghilang dari balik pintu lift tersebut. Dan mendengar semua obrolan raymond dan tania.

*****
Tania kini suka mengajak jalan vanessa ataupun aldric.
Willy entah kenapa ia diam tidak seperti biasa nya. Tania penasaran dan bertanya selalu di bilang nya,, aku kalah game tania,, baru kali ini willy kalah game. Rasa nya tania tidak percaya.
Dan vanessa maupun aldric mengetahui kedekatan tania dengan raymond. Mereka terkejut saat mendengar dari mommy nya cerita.

" bagaimana kabar ka raymond di sana? " vanessa bertanya sambil memilih tas yang berjejer cantik di hadapan nya.

" kenapa tanya aku? " tania membuka mata nya lebar lebar vanessa menanyakan kabar raymond.

" mommy bilang kalian dekat. Aku gak percaya tania,, ia dengan ku aja selalu berkelahi. Hanya ada mau nya dia mendekati ku " vanessa tidak menyadari perubahan di wajah tania, tania bersyukur. Dan vanessa dengan santai mencoba tas yang ia pegang dengan senyum senyum di kaca.

" itu karena kalian semua mengabaikan ku "

" heheh,, maafkan aku.  Tapi aku senang kita bisa menghabiskan waktu kita seperti ini. Aku sampai bingung kalau kamu terus terusan di kamar tan,, habis ini kita nonton ya.. Oya,, aku memanggil pacarku. Gak apa apa kan? " vanessa tadi sudah menghubungi pacar vanessa dan juga menyuruh membawa satu teman nya untuk tania. Tania kenal pacar vanessa,, saat itu vanessa mengenalkan kepada semua keluarga saat makan malam besar keluarga mereka di restaurant.

" Hhhh.. Kalau gitu aku pergi dengan aldric " tania menghembuskan nafas berat nya dan cemberut karena ia akan menjadi kacung nanti.

" tenang saja, aku menyuruh nya membawa teman untuk mu. Agar kamu gak merasa aku cuekin "

Beberapa detik kemudian, handphone vanessa berdering dan ia terkejut nama raymond di layar ponsel nya.

" lihatt,, siapa yang menelfon ku? Ka raymond? Bentar tan. // yaa.. ada apa? " vanessa terkejut mendapat telfon dari raymond dan segera ia memberi tahu tania yang juga sama terkejut nya. Lalu ia berbicara kepada raymond.

" dimana kamu? "

" jalan dengan tania "

" selain itu? "

" maksudmu? "

" dengan siapa lagi selain tania? "

" hanya berdua, kenapa sih? "

" pulang sekarang juga "

" apa apaan,, aku baru aja sampai di mall "

" pulang vanessaaa!!!!! "

" oke oke " vanessa mengkerutkan kening nya menutup panggilan dan melihat di sekitar nya mencari keberadaan raymond.

" ada apa ness? " tania bingung dengan sikap vanessa yang seperti kebingungan mencari seseorang.

" apa kamu lihat ka raymond di sini? " venessa pun menyuruh tania mencari keberadaan raymond di sekitar mereka.

" maksudmu? Dia datang? " tania terkejut lagi saat vanessa mengatakan raymond ada di sekitar mereka.

" yukk pulang, dia menakutkan tadi " vanesaa bergidik ngeri masih terngiang suara teriakan yang menggema di telinga vanessa tadi dan menarik tangan tania yang masih bingung dengan reaksi wajah vanessa. Sepanjang jalan, vanessa menelfon kekasih nya dan membatalkan jalan ke mall dan menyuruh nya ke rumah saja.

Tania masih sibuk dengan pikiran nya, apa yang dikatakan vanessa tadi? Apa raymond sudah pulang?

I'M Lucky Girl (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang