18

12K 308 2
                                    

Raymond menyumpah berkali kali mendengar teriakan vanessa dari luar.
Kegiatan mereka tertunda lagi. padahal mereka berdua sudah di penuhi gairah dan bertelanjang tanpa sehelai kain di tubuh mereka.
Karena mendengar teriakan vanesaa gairah mereka berdua hilang seketika.
" kaaaak.... Kakk ray.. Kamu di dalam bukan? Aku mencari tania. Tania tidak di kamar nya.
Kakakkkk.... Buka pintu nya!!!  " vanessa berteriak dan menggedor pintu kamar raymond berkali kali.

" sial,,, aku akan keluar, jangan kamu keluar dari kamar ku tania " raymond sudah berdiri dari ranjang dan memakai pakaian nya dengan cepat.
Tania cemberut dan menutup tubuh nya dengan selimut di dekat nya.

" apa vanessa akan masuk? " tania bertanya dengan takut.

" dia tidak berani masuk ke sini "
Sebelum raymond pergi ke arah pintu, raymond mengecup sekilas bibir tania dan berbisik tepat di wajah tania dengan pandangan mata mereka berdua.

" kita akan meneruskan yang tadi di apartemen kita. Aku membeli apartemen untuk mu "

" apa?? "

Tania terkejut mendengar nya. Dan raymond tersenyum lalu ia berjalan ke arah pintu untuk menghampiri adik nya vanessa.
Tania sedang berfikir sendiri.
Gilaaa.. Raymond apa tidak takut memakai uang perusahaan untuk membeli apartemen baru? Apa daddy tidak marah nanti?

Tania tidak tau  kalau raymond bisa beli apa saja dengan uang nya tanpa memakai uang perusahaan daddy nya. Dari gaji nya selama ini ia membangun perusahaan nya sendiri dan setelah ia mempunyai cukup uang, ia membeli properti pribadi atas nama tania. Tania tidak tau tentang itu semuanya.

Di luar vanessa dan raymond sedang berdebat. Dan raymond tidak menanggapi omongan vanessa. Ia sibuk di dapur mengambil minum di dalam kulkas. Kegiatan tadi bersama tania membuat dirinya haus dan ia terkejut mendengar tuduhan yang vanessa katakan ia mengetahui hubungan nya dengan tania.
Vanessa mengikuti kemana raymond berjalan, ia selalu di belakang raymond dan memarahi nya..

" katakan jujur kepadaku ka,, kau punya hubungan dengan tania? Apa kakak sadar? Ia adik mu!! " vanessa terus terus mendesak raymond, tapi raymond tetap dengan kegiatan nya.

" aku tidak tau apa yang kamu katakan "

" willy, willy yang mengatakan kepadaku semuanya tadi di telfon setelah aku cerita tania ada di sini "

" willy?? " raymond menghentikan kegiatan nya dan sekarang ia melihat ke arah vanessa.

" awalnya aku tidak percaya. Mengingat ia tidak pernah berbohong " setelah itu raymond dengan santai meneguk minuman nya dan tidak menjawab apa apa lagi. Pikiran nya berjalan apa yang terjadi selama ini ternyata daddy nya tau dari willy.

" daddy akan marah ka! Kau tidak ingin daddy marah bukan? Setau ku, kamu takut dengan daddy "

" tania di kamar mu bukan? Aku akan bicara dengan nya " mendapat dirinya di cuekin,  vanessa kesal dan ia ingin menuju kamar raymond. Tetapi dengan cepat raymond mengambil tangan vanessa untuk menghentikan langkah nya.

" ness,, " raymond menatap vanessa dengan tatapan permohonan nya.

" kenapa? Kalau kamu tidak sadar dengan kelakuan mu, aku bisa bicara dengan tania "

" anggap saja kamu tidak mengetahui nya. Okee " raymond tidak ingin kehilangan tania lagi. Cukup ia bertahun tahun berjauh dengan tania.

" tidak,,!!! apa yang kalian lakukan salah " vanessa tidak ingin daddy nicholas nya marah kepada mommy nya dan menceraikan mommy nya dan ia jadi kehilangan kasih sayang daddy nicholas nya. Setelah ia mendengar pengakuan dari willy, baik willy dan vanessa tidak ingin kehilangan daddy nicholas nya.

" aku dan dia bukan kakak adik. Sah saja bukan? aku menyukai nya dan dia juga begitu menyukai ku " raymond berkata dengan santai.

" mommy dan daddy akan kecewa mendengar kata itu dari mu" vanessa memberi peringatan terakhir kepada raymond dan berkata dengan tajam.

" aku tau kenapa aku di sini selama ini. Willy sudah cerita dengan daddy. Dan daddy tidak mengatakan apapun dengan ku " raymond melepaskan tangan vanessa dan ia mulai bicara dengan santai kepada vanessa.

" ya tuhan! Kau tidak malu dengan daddy? Ingat kak,, daddy sudah baik dengan kita. Aku tidak ingin mommy marah dengan mu " vanessa tidak di beritahu oleh willy kalau ia sudah mengatakan kepada daddy nya.

Willy hanya mengatakan raymond ada hubungan dengan tania. Mereka saling menyukai dan mungkin mereka sudah melakukan nya, mengingat aku melihat nya langsung mereka keluar dari apartemen raymond saat itu. Dan mendengar pembicaraan mereka berdua.

Itu pengakuan willy di telfon dengan vanessa. Membuat vanessa segera kembali pulang dan ingin mendengar langsung dari kakak nya sendiri.

" aku akan bicara dengan daddy besok " raymond menarik nafas nya lalu ia mengeluarkan kata kata nya yang ia tau resiko nya setelah ia bicara kepada daddy tiri nya nicholas yang ayah dari wanita yang ia cintai adalah adik tiri nya sendiri.

" besok? " vanessa mengkerutkan kening nya. Setau nya besok raymond ada ujian di kampus. Apa ia akan meninggalkan ujian itu?

" aku titip tania dan jangan kau mengatakan apapun kepadanya. Aku tidak ingin dia merasa bersalah dengan mu. Kamu tau sendiri bagaimana sifat tania "

" baiklah,, aku mendengarmu kali ini. Jika daddy tidak mengijinkan mu. Maka kamu harus jauhi dia "

" aku gak akan janji. Karena aku akan mempertahan kan nya " raymond berdiri dari duduk nya dan vanessa bertanya lagi.

" bagaimana ujian mu besok? "

" tania lebih penting segalanya. Aku tanpa ujian itu pun aku sudah menjadi orang yang menghasilkan uang sendiri " raymond berkata dengan sombong dan senyuman yang paling manis di lihat vanessa yang vanessa ngeri melihat senyuman itu.

" kau sombong " raymond mengangkat kedua bahu nya dan pergi meninggalkan vanessa.

" kau mau kemana? "

" ke kamar "

" tania,, kenapa kamu mengurung nya di sana? "

" pergilah,  kamu akan terlambat kuliah "

Raymomd tetap melangkah kan kaki nya tanpa memperdulikan vanessa lagi.

*****
" ada apa? Apa vanessa masih di luar?" tania bertanya saat raymond sudah masuk ke Dalam kamar nya sendiri. Tania tidak mendengar apa yang mereka bicarakan tapi ia takut jika vanessa bertanya jika vanessa melihat dirinya keluar dari kamar raymond.

"dia sudah pergi. Kenapa kamu memakai baju mu? " raymond tersenyum dan mendekati tania dan mencium sekilas bibir tania. Setelah itu ia menilai tania udah lengkap dengan baju nya.

" kenapa? " dengan polos nya tania bertanya kembali membuat raymond tersenyum dengan gemas.

" kau benar benar menggemaskan tania " raymond mengecup bibir nya tania lagi.

" tania, besok aku akan ke amerika " raymond sudah duduk santai di samping tania.

" ada apa kesana tiba tiba? " tania bertanya dengan penasaran.

" aku akan meminta mu kepada daddy " raymond menegelus lembut pipi tania dan bicara serius dengan tania.

Vanessa tidak akan berhenti meneriakin dirinya karena ia takut dengan daddy nicholas.
Maka dari itu raymond berfikir Cepat tanpa berfikir lama ia akan menemui daddy nya.

" kau serius? "

" yaa.. Aku tidak ingin berjauhan dengan mu lagi "

Raymond dan tania tersenyum dan mata mereka berdua saling berpandang satu sama lain.

" aku ikut yaaa "

" kau yakin? " raymond mengkerutkan kening nya tanda ia tidak yakin dengan apa yang tania katakan.

" kita harus minta restu ke daddy sama sama bukan? "
Tania memberikan snyuman cantik nya dan raymond memajukan wajah nya dan mencium bibir tania.
Mereka melakukan dengan penuh cinta dan tidak tergesa gesa Dalam ciuman mereka.
Mereka tidak tau apa yang terjadi setelah bertemu dengan daddy nya besok. Mereka Harus menghadapai bersama sama.

I'M Lucky Girl (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang