Matahari di luar gedung menembus tirai yang ada di dalam kamar raymond dan mengenai wajah cantik tania.
Perlahan tania membuka mata nya karena silau dari matahari pagi ini.
Ia bergerak sedikit dan masih terasa perih di bawah nya.
Tania menarik nafas nya mengingat kejadian semalam.
Memori itu teputar kembali dalam pikiran nya.
Ia tersenyum sendiri mengingat semalam dan malu karena ia pasti melukai tubuh raymond.
Ia ingin membalik tubuh nya ke arah raymond yang masih tidur di belakang nya, tangan raymond yang masih melingkar di perut tania mengeratkan pelukan nya membuat tania tersenyum. Ia tau raymond bangun karena ia bergerak di pelukan nya." kau sudah bangun sayang? Masih sakit? " raymond bersuara serak karena bangun tidur dan mengecupi pipi tania dan tangan nya aktif meremas dua payudara tania secara bergantian.
" rayy.. " tania mendesah nama ray dengan pelan karena perlakuan ray terhadapnya pagi ini
" maaf kan aku semalam menyakitimu " raymond membalik tubuh tania dan mulai melumat bibir sexy tania. Ia tidak peduli mereka bangun pagi. Rasa bibir tania tidak pernah berubah dan tania juga merasakan rasa bibir raymond baru bangun pagi tidak pernah berubah. Rasa nya masih sama, membuat candu mereka berdua.
" ray... " tania melepas ciuman mereka dan berbisik di depan bibir raymond "
" hmm " raymond menjawab dengan berdehem dan melihat mata tania dengan penuh cinta.
" maafkan aku,, aku melukai mu " tania tidak berani menatap ray dan ia menundukkan mata nya ke arah bawah melihat dada raymond sambil mengelus nya. Ia menyukai dada raymond yang berbentuk dan ia melihat bekas cakaran kecil di dada raymond dan memegang nya dengan hati hati.
" tidak apa apa sayang, ahh..rasanya kamu tidak perlu kuliah tania. Aku bisa memberimu uang tanpa kamu bekerja " raymond tidak masalah dengan luka di tubuh nya. Karena tania baru pertama pasti rasanya sakit, ia menerima cakaran dan pukulan dari tania semalam di punggung nya, lengan nya, dada nya. Bahkan rambut nya semalam di jambak oleh tania.
Raymond melakukan nya dengan pelan pelan tapi tania kesakitan sehingga raymond merasa bersalah.
Raymond hanya melakukan sekali dan itu pun pelan pelan tanpa kasar sedikitpun ia lakukan kepada tania. Sebenarnya semalam raymond menginginkan nya lagi. Tapi tania sudah lelah dan ia memberi waktu tidur tania dan ia pun ikutan tidur sambil memeluk tania." daddy akan marah nanti "
" yaa.. Daddy memang jahat. Jahat dengan ku pastinya. Dia menyiksaku. Padahal dia tau aku seperti apa " raymond cemberut dan membenarkan posisi nya. Ia duduk dan tania membenarkan selimut nya menutup tubuh nya.
" jangan kamu jelekin daddy di depan ku. Dia daddy mu juga " tania tidak mau kalah, ia pasti membela daddy nya.
" aku cuma mendumel saja kok..! " raymond tersenyum dan memainkan mata nya dengan ganjen ke arah tania.
" Baiklah Aku akan memandikan mu " raymond sudah siap siap mau turun dari ranjang tanpa sehelai kain di tubuh nya.
" tunggu ray! " tania mencegah ray turun dari ranjang. Ia tau kini ray tidak memakai satupun kain di tubuh nya. Rasa nya malu tania melihat nya. Dan tania juga malu jika ray menggendong nya, tubuh nya akan di lihat oleh ray pagi ini.
" kenapa? " raymond mengkerutkan kening nya dengan heran.
" aku malu " tania menutup wajah nya dengan menaikkan selimut nya yang ia pegang dari tadi.
" tania,, aku sudah melihat semuanya. Aku menyukai nya. Kamu merawat tubuh mu dengan baik selama ini. Gak perlu kamu menutupi nya " raymond tertawa pelan dan ia membujuk tania. Ia mencium lembut kening tania dan turun dari ranjang nya untuk siap siap menggendong tania ke kamar mandi.
" tapi... "
" kamu ada kuliah kan jam 10? Aku akan mengantar mu " tanpa aba aba dan ray tidak mendengar penolakan tania lagi,, ia sudah menggendong tania dalam pelukan nya. Ia menggendong ala bridal.
" Akhh.. Ray " tania kaget dan ia teriak kecil namun bagi raymond tania sangat lucu dan menggemaskan.
Raymond tersenyum dan mengecup bibir tania dengan lembut. Tangan Tania sudah melingkar di leher raymond.
Raymond melangkahkan kaki nya ke arah kamar mandi dan menduduki tania di atas meja westafel dengan perlahan lahan." sakit? " raymond bertanya apa ia menyakitinya? Tania hanya menggelengkan kepala nya.
Raymond pun mencium kembali bibir tania. Kali ini raymond meminta lebih. Ia ingin melakukan nya pagi ini meneruskan yang semalam.Raymond tidak bisa hanya sekali saja dengan tania. Biasa ia melakukan dengan wanita bayaran nya beronde ronde. Hanya sama tania ia menahan gairah nya yang ingin menghabiskan tania sampai tania tidak bisa jalan dan ia akan menggendong nya kemana tania pergi.
Perlahan raymond menggendong tania dalam pelukan nya sambil tetap mencium bibir tania dengan memberi sentuhan lembut sehingga tania terbuai dengan perlakuan ray terhadap nya.
Raymond membawa tania seperti bayi koala dan membawa nya di bawah shower. Ia membuka kran shower dan air dari shower membasahi tubuh mereka berdua.
Tania mendapatkan sensasi lain dari percintaan mereka pagi ini.Raymond pun mengarahkan penis nya ke lubang vagina tania dan tania terkejut dengan serangan tiba tiba raymond. Tania masih dalam gendongan raymond.
" ray.. "
" aku akan pelan pelan.. Katakan jika aku nenyakitimu dan katakan kslau kamu meminta aku melakukan dengan cepat kali ini "
Tania hanya mengangguk mengerti dan tania langsung menyambar bibir raymond dan mereka berciuman dengan liar dan ganas dan raymond sudah mulai menggoyangkan badanya memaju mundurkan milik nya di dalam milik tania.
Tania mendesah keenakan dan raymond tidak akan membiarkan bibir tania mengganggur. Ia mencium lagi bibir tania dengan brutal.Di tengah permainan tania meminta ray melakukan dengan cepat,
Rasanya tersiksa raymond melakukan dengan lambat. Rasa perih sudah tidak terasa lagi. Perih itu di ganti dengan kenikmatan bagi tania." ray,,, lakukan dengan cepat. Jangan menyiksaku "
" kau mulai menyukai nya sekarang. Aku akan membuat mu tidak kuliah hari ini "
" apa? Ray... Akhhh.. Ray... Umm... " yang tadi nya tania ingin protes, ia tidak jadi protes dan mendesah nama ray karena ray dengan nakal nya langsung menggenjot tubuh nya dengan brutal sehingga air yang memebasahi tubuh mereka berbunyi dengan gesekan dari bawah tubuh mereka.
Mereka mendapatkan pelepasan mereka berdua. Nafas tania sudah tidak beraturan.
Raymond menurunkan tania dan mengangkat satu kaki nya dan memasukkan lagi penis raymond dan ia melakukan nya lagi. Tania sudah membuka mata nya lebar ke arah raymond. Tapi raymond tersenyum dan menyambar kembali bibir tania dengan ganas dan liar.Pagi ini di kamar mandi mereka melakukan nya dengan 3 posisi dan setelah raymond melihat tania lelah, ia menyudahi nya. Menyabunin seluruh badan tania dan menggendong nya lagi membaringkan tania di kasur nya.
" hari ini tidak usah kuliah. Kita akan ke dokter "
" kenapa? Aku hamil? " tania terkejut mendengar kata dokter dari bibir raymond.
" tidak sayang,, tidak secepat itu. Kita akan masang alat kontrasepsi untuk mu agar kamu tidak hamil " raymond tertawa karena kepolosan tania dan kelucuan tania. Tidak akan hamil karena raymond membuang nya di luar. Raymond merasa tidak enak jika ia membuang nya di luar dan ia akan membawa tania ke dokter memasang alat pencegah hamil agar raymond dengan bebas membuang nya di dalam rahim tania.
" apa tidak apa apa nanti? " tania bertanya lagi.
" percaya padaku " raymond memberikan tatapan agar tania percaya kepada nya. Ia juga tidak ingin membuat tania hamil sebelum mereka menikah.
" ray,, apa kamu melakukan dengan wanita mu seperti ini juga? " tania penasaran dan ia bertanya dengan mata kesedihan. Membuat raymond tersenyum.
" tidak, hanya kamu yang ku perlakukan seperti ini. Aku mencintaimu. Jangan kamu ragukan itu " raymond memberikan kepercayaan nya dan ia mengecup singkat bibir tania lalu ia mencari pakaian nya dan memakaikan di tubuh nya. Dan setelah itu ia ke kamar tania mengambil pakaian untuk di pakai tania dalam kamar nya. Ray akan memanjakan tania hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M Lucky Girl (END)
Teen FictionGadis yang beruntung, itulah yang Tania rasakan. walaupun ia putri semata wayang dan tidak mempunyai saudara kandung. ia mempunyai kakak tiri yang penyayang. ke 4 kakak nya sangat menyayangi nya. gimana tidak sayang, Tania tumbuh menjadi gadis yang...