BISMILLAH HEADSHOT💃
.
.
.
Seokjin terbangun saat Matahari tepat berada di atas kepala(siang).Dirinya kemudian melirik tangan kirinya yang terdapat 3 sayatan pada pergelangan tangan serta 1 lainnya berada di bagian telapak tangan.
Meski harus bersusah payah untuk berdiri,berhubung kepalanya yang terasa begitu nyeri,Seokjin tetap bangkit dan berjalan menuju laci kecil untuk mengambil perban.
Setelah mendapat apa yang ia butuhkan,dengan pelan dirinya mulai melilitkan perban pada lukanya tanpa memberi antiseptik atau apapun itu.Yang penting terbungkus.
"Apa aku harus menemui Jimin dirumah sakit?"
SeokJin sebenarnya ragu untuk datang menemui adiknya itu dirumah Sakit.Namun,akhirnya dirinya memantapkan diri untuk berangkat walau tidak yakin akan sampai atau tidak.Dilihat bagaimana kondisinya sekarang yang juga jauh dari kata baik-baik saja.
🍀🍀🍀
Kalian tahu?terkadang memang keraguan adalah sebuah pertanda bahwa sesuatu akan terjadi jika kau tetap melakukannya.Dan itulah yang dirasakan Jin sekarang.Sungguh,dirinya sangat menyesal sekarang karena memutuskan untuk datang ke rumah sakit.
"Jimin-ah?kau sudah membaik?"
Jimin mengangguk,sedikit tersenyum kepada Jin.
"Kemana yang lain?mengapa mereka meninggalkanmu dengan orang-orang yg tidak berguna?"Jin bertanya dengan mata yang mengarah kepada dua membernya yang sedang tertidur dengan posisi aneh di sofa.
Jimin yang mendengarnya tertawa,"Kau jahat sekali hyeong.Kalau Suga hyeong dengar,dia pasti akan memukulmu.."
Jin tertawa,kemudian memberikan parcel buah kepada Jimin,"Makanlah,agar kau cepat pulih.."
Jimin mengangguk sembari tersenyum.
"Tanganmu kenapa hyeong?"
Buru-buru Jin menyembunyikan tangannya saat Jimin bertanya seperti itu.Matanya bergulir cemas untuk mencari alasan yang pas.
"Ah,tidak sengaja teriris pisau saat memotong bawang tadi.."
Jimin mengernyit bingung.Teriris pisau?pergelangan tangan?bukankah biasanya jari yang teriris saat memotong bawang bukan?mencurigakan sekali.
"Tapi mengap--"
"ANNYEONGHASEYOUUUU~~~"
Plak!
"Berisik setan!"
Jimin dan Jin tertawa melihat J-hope yang baru saja mendapat tamparan sayang dari Jennie.
"Kalian tidak memiliki jadwal lagi?"Tanya Jimin.
Rose mengangguk lalu berjalan menghampiri kekasihnya,"Oppa sudah lebih baik?"Rose mengecup pipi Jimin sebentar.
Jimin mengangguk lalu tersenyum.
Mereka sudah berbaikan.Ini berkat bantuan membernya semalam.
"Yak!Oppa aku merindukanmu.."
Jin menoleh kearah Jisoo yang kini berlari kecil kearahnya,gadis cantik itu langsung memeluknya begitu erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET IDOLS ✓
FanfictionTentang hubungan Jin dan Jisoo. Note: Bahasa formal 80%,sama sekali tidak ada keterkaitan dengan kehidupan nyata mereka.
