Part 33

1.1K 97 22
                                    


"Arrghhhh!"

Brak!

Jin melempar botol pil dengan begitu keras menghantam tembok bercat putih di ruangan itu.Kepalanya ia remas begitu kuat saat dengungan suara serta kepalanya yang berputar terus-menerus membuat tangan kekarnya itu semakin meremas begitu kuat rambut hitamnya.

Brak!Bugh!

Deru nafas pria itu semakin tidak terkendali kala tangan kekarnya ia gunakan untuk memukul dada nya sendiri saat dirasa bagian itu begitu sesak dan mencekik jantungnya.

"Ah sialan!berhenti menyakitiku!"

Teriaknya begitu keras diiringi pukulan pada kepalanya berulang kali yang membuat organ dalamnya terguncang.Mual kini perlahan menyerang pria itu,dirinya berlari dengan lunglai kearah kamar mandi,mendobrak pintu itu begitu kencang.

"Penyakitmu ini tidak main-main Jin,ini sangat berbahaya.Kau harus segera mengambil tindakan.."

Jin menutup telinganya kuat-kuat saat rekaman suara itu berputar pada telinganya,siku nya ia gunakan untuk menghantam tembok pada sisi wastafel.Pria itu mematung,begitu melihat bercak darah pada wastafel itu lalu menyentuhnya.

"Dan pada akhirnya ini memang akan berakhir.."

Tersenyum miris menatap darah pada telapak tangannya,kemudian beranjak untuk sekedar mengambil pil yang sudah 6 bulan ini ia konsumsi.

🍀🍀🍀

"Oppa!"

Jin terlonjak kaget ketika teriakan itu begitu menggema dengan nyaring menyapa indra pendengarannya.Mata bulatnya ia bawa kearah samping untuk melirik gadis cantik yang tengah merengut menatapnya penuh kesal.

"A-ah wae?"

Jisoo mendengus,tangannya kemudian ia bawa mendekat pada hidung mancung pria itu,menghapus sisa noda merah yang keluar dari lubang hidung kekasihnya.

"Aku sudah pernah mengatakan sebelumnya,jika kau sakit maka katakan padaku!jangan berani menyembunyikannya seperti ini.Sekarang lihat?kau melakukannya lagi,dan membuat nyawaku hampir terbang menemui Tuhan!"

Marah,Jisoo sangat marah sekarang.Terbukti dari nada bicaranya,tidak ada nada lembut dan penuh sayang di gantikan dengan nada suara ketus dan penuh amarah.

Jin meneguk ludahnya pelan,matanya menatap gadisnya dalam.Terlihat jelas kepanikan luar biasa pada raut wajah gadis itu,belum lagi air mata yang terus saja keluar dari mata sipitnya.

Lembut Jin menghapus air mata Jisoo,bibirnya ia tempelkan pada kening Jisoo,mencium sisi itu dengan sayang.Mata Jisoo terpejam merasakan hangatnya ciuman pada keningnya.

"Sayang,maafkan aku.Bukan maksudku menyembunyikan ini darimu,hanya saja aku merasa ini masih belum parah dan aku masih bisa mengatasinya.Tapi ternyata aku salah,ini semakin parah dan nyaris merenggut nyawaku.."Sesal Jin menatap penuh penyesalan pada Jisoo yang kini kembali menitihkan air matanya.

Jisoo meletakkan tissue yang ia gunakan untuk membersihkan hidung Jin tadi.Tangisnya kian pecah melihat bagaimana pucatnya wajah tampan itu.

Ingatannya kembali pada 1 jam yang lalu dimana ia datang ke Apartment kekasihnya dan mendapati kekasihnya yang tengah terduduk pada lantai dapur dengan hidung yang dipenuhi darah.Hatinya begitu hancur dan perih melihat itu.

SECRET IDOLS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang