Twenty Five

25 2 0
                                    

YUJU PARK POV.

Rasa aneh menyelimuti sekujur tubuhku, terutama bagian hidungku. Perlahan aku membuka mataku dan memastikan apa yng sebenarnya terjadi.

Putih? Sepertinya kamarku terakhir kali masih berwarna abu-abu.

Aku melebarkan pandanganku ke sekitar ruangan ini. Sepertinya aku sedang berada di rumah sakit, terlihat dari selang infus dan selang bantu pernafasan yang tertempel di tangan dan hidungku.

"Kak Chanyeol," lirihku berusaha memanggil kakaku yang entah dimana keberadaannya.

Aku tersadar akan suatu hal, sepertinya rambutku tumbuh dengan sangat cepat. Kira-kira sudah berapa lama aku tertidur setelah kejadian aku terjatuh dari tangga itu?

"Yuju!" suara serak khas kakakku menggema di dalam ruangan ini.

Sepertinya kak Chanyeol begitu senang melihatku terbangun dari tidur ini. Dengan cekatan, ia menekan tombol yang ada di samping ranjangku, mungkin untuk memanggil dokter?

Beberapa saat kemudian, dokter benar-benar muncul dari pintu dan langsung mengecek kondisiku.

"Gimana dok?"

"Syukurlah, adik anda sudah terbangun dari koma setengah tahunnya."

Apa? Aku tertidur selama setengah tahun? Ya Tuhan! Bagaimana dengan sekolahku? Ah! Sepertinya teman-temanku sudah merayakan kelulusannya, mungkin saat ini mereka sedang sibuk mempersiapkan kuliahanya.

"Dokter, kenapa kaki saya tidak bisa saya gerakkan?" tanyaku sedikit gemetaran.

Kenapa kakiku ini? Sepertinya aku sudah menuruh otakku untuk menggerakan otot-otot yang ada di kakiku, namun masih saja tidak ada pergerakan.

"Kita lakukan pemeriksaan terlebih dahulu ya," kata dokter itu.

Beberapa perawat membawaku bersama tempat tidur ini memasuku sebuah ruangan, sepertinya untuk scan tubuh.

"Semangat ya!" kata salah satu perawat perempuan itu padaku.

Ah! Ini terasa seolah-olah harapanku runtuh. Apa separah itu keadaanku?

.

Srt!

Pintu ruanganku terbuka dan menampakkan wajah-wajah yang sangat aku rindukan.

"Yuju!" teriak Chaeyeon dari pintu.

Ia berlari kecil ke arahku kemudian mengenggam tanganku. Sepertinya aku masih punya sahabat.

"Eh? Kenapa nangis Rin?" panikku ketika Yerin menetesan air matanya.

"Gue kangen sama lo! Huhuhu!" katanya seraya mengusap air matanya yang terus mengalir itu.

"Dowoon mana?" tanyaku setelah menyadari tidak ada Dowoon disini.

Brian tersenyum padaku, ah! Senyum jail itu.

"Udah move on dari Jae nih sekarang? Yang dicari Dowoon, tumben!"

Chaeyeon terlihat kesal dan menendang betis milik Brian.

"Jangan bahas dia disini! Oh ya Ju, kata pak Donghae, lo disuruh ngambil kejar paket."

Aku tersenyum paksa, seharusnya aku bisa lulus tepat waktu seperti mereka.

Ah! Yuju! Kamu harus bersyukur Tuhan masih memberimu hidup! Jangan mengeluh!

"Iya, makasih Chae. Gimana? kalian lulus semua kan? Lo peringkat satu kan Bri?"

Tiba-tiba perasaan canggung hadir diantara kami, tak seharusnya aku berkata demikian. Brian sepertinya tersinggung dengan ucapanku.

"Sumpah gue ikut seneng kalo emang iya. Tapi kalo lo nggak peringkat satu! Gue marah sama lo!" lanjutku kemudian tertawa kecil.

[END] When You Love Someone •• [PARK JAEHYUNG]°°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang