Thirteen

44 3 0
                                    

Seperti yang telah kukatakan, pagi ini aku kembali ke kelas lamaku. Andai saja tidak hanya kelas yang bisa kembali seperti dulu, andai saja penghuninya juga demikian. Terutama perasaan para penghuninya.

Kejadian kemarin membuatku sedikit lebih tenang namun juga cemas. Banyak dari mereka mendukungku dan memberi semangat kepadaku. Entah dari siapa mereka bisa tau siapa mantan dan kenapa aku putus darinya.

Namun sebagian dari mereka juga menghina dan merendahkanku, mereka menyebutku pelakor? Maaf! Sebenarnya pelakor disini itu siapa?

"Yuju! Lo duduk sini ya? Katanya bangku ini udah di sisain buat kita, nah lo yang samping jendela ya?" itu Chaeyeon yang tumben sekali datang sepagi ini, setauku dia selalu datang lima menit sebelum bel berbunyi.

"Hm, tumben lo pagi?"

"Lagi pengen aja hehe," katanya dengan tawa khasnya.

Bangku ini? Ah! Kenapa aku yang harus menderita sendirian? Kenapa hanya aku?

Sialan! Siapa yang menyisakan bangku ini untukku?

"Kenapa Ju?" tanya Chaeyeon yang sepertinya melihat kesedihan di raut wajahku.

Aku menghadap kearahnya, membiarkan rambut teruraiku diterpa angin dari jendela.

"Apa gue emang ditakdirin buat sakit sendirian Chae? Kenapa harus gue yang sakit? Kenapa nggak orang lain?"

"Lo harus kuat Ju! Dunia terlalu luas buat satu ruang sakit lo!" katanya seraya memberiku sebuah kopi kalengan.

"Lo berhak buat bahagia! Lo berhak bikin Jae nyesel putusin lo! Lo berhak bikin dia sakit juga! Lo berhak ngebalik dunia!" lanjutnya kemudian pergi meninggalkan ku sendirian.

Aku tau! Aku sadar! Saat ini dunia yang ku huni sudah tak sama.

Keluarga yang mulai menganggapku sebagai manusia, orang-orang yang kusayang yang perlahan meninggalkanku dan melimpahkan cintanya untuk orang lain, dan orang-orang yang selama ini aku waspadai yang mulai dekat denganku.

Aku tau! Chaeyeon tidak sebaik apa yang ia tampilkan di sekolah ini. Di luar ini, ia hanyalah seorang anak malam yang rela menghambur-hamburkan uangnya demi sebotol minuman tak bernutrisi, seretet lagu penuh beat dan sebuah lampu yang penuh warna.

June? Hanbin? Aku yakin tak lama dari ini aku akan dekat dengan mereka. Aku suka wajah ceria dan polos mereka, tapi aku juga tau bagaimana mereka di belakang sana. Hanya anak berandalan yang bertaruh nyawa dijalanan.

Jung Jaehyun? Bagaimanapun, aku juga yakin satu saat aku akan jadi seseorang yang selalu ada di dekatnya. Sepertinya ia bukan pria baik-baik, sama seperti Jae sebelum aku hadir di kehidupannya.

.

Matematika? Hah! Sial! Kenapa hari pertamaku di kelas dua belas harus di sambut oleh pelajaran paling tidak masuk di otak ini? Andai saja mereka tidak menekanku untuk belajar dengan keras, mungkin aku akan selalu membolos pelajaran ini.

"..."

Aku sudah tidak ingin mendengar penjelasan panjang lebar Pak Leeteuk. Kirim saja aku ke bulan pak!

"..."

Kenapa sepi sekali kelas ini? Apa aku benar-benar bisa mengontrol pendengaranku?

"..."

Perlahan aku membuka mataku dan menegakkan tubuhku.

"Sudah tidurnya?"

Sepertinya Pak Leeteuk sudah dari tadi berdiri di samping bangkuku. Yang lebih parah dari itu, semua mata teman-temanku tertuju padaku.

"Maaf pak, tadi malam saya belajar mengejar ketertinggalan tiga hari saya," bohongku.

Mengejar ketertinggalan? Bahkan semalaman aku hanya memantengi layar laptopku yang berhasil membuatku meloloskan banyak air mata.

Drama Korea.

"Bangus sih, tapi diusahakan jangan sampai begadang. Nanti seperti ini akibatnya! Saya hanya tidak ingin melihat murid terbaik saya tertingal materi karena ketiduran di kelas," katanya sembari kembali ke depan kelas.

"Oh ya! Jung Jaehyun! perkenalkan dia Park Yuju, murid terbaik di sekolah ini."

"Saya lihat di raport kamu, nilai kamu sangat minim terutama mata pelajaran matematika. Saya harap kamu bisa meningkatkan nilai-nilai kamu, jika perlu minta tolonglah ke Yuju. Tolong ya Yuju," lanjutnya yang membuat kepalaku tambah berat.

Pak Leeteuk kembali melanjutkan pembelajarannya.

"Jangankan mengajarinya, mengajari diriku sendiri saja aku sudah keberatan," gumamku kemudian melanjutkan tidurku yang sempat terganggu oleh Pak Leeteuk.

[END] When You Love Someone •• [PARK JAEHYUNG]°°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang