Eleven

84 6 11
                                    

✨DOUBLE UPDATE✨
...
..
.

“Kak Yuju!”

Aku mencari sumber suara yang aku kenal itu.

“Yejin? Sini dek, udah makan apa lagi mau makan?” tanyaku padanya.

Setelah kejadian Dowoon tadi pagi, dia justru membalik keadaan.

Ah! Sialnya aku hari ini, sepertinya memang sudah takdir.

Satu nasi kotak yang kami pesan jatuh tercecer ke tanah akibat Chanwoo yang jatuh tersandung batu. Sebagai ketua, aku memilih untuk mengalah dan memberikan nasi kotakku kepadanya.

Dan disinilah aku sekarang – kantin.

“Belum kak, ini lagi mau pesen makanan,” katanya dengan sedikit, canggung?

Sepertinya ia sudah tau kalau kakaknya itu menyeligkuiku dan kini berpacaran dengan selingkuhannya.

“Kakak pesenin ya? Mau makan apa kamu?”

Dia tersenyum kaku.

“Em, nasi goreng aja kak.”

“Spesifikasi khusus?” tanyaku.

Kini dia tersenyum, senyum yang biasa aku lihat. Senyum yang hampir sama dengan milik abangnya.

“Kayak abang biasa beli,” katanya dengan polos.

Ya Tuhan dek! Kamu tau nggak sih? Hati kakak terluka setiap inget tentang kakak kamu.

“Tunggu ya,” kataku dengan senyum palsu.

Nasi goreng memang makanan kesukaan kami, setelah mie. Sepertinya seluruh tempat yang menjual nasi goreng di Kota ini sudah kami jelajahi.

Dan warung Bu Kim yang ada di kantin ini adalah salah satu nasi goreng favorit kami.

“Ibu!” seruku pada Bu Kim.

“Eh Mbak Yuju. Nggak makan nasi kotak mbak?”

Aku tersenyum kecut mendengar pertanyaan Bu Kim.

“Gagal bu, Yuju mau nasi goreng kayak biasanya ya bu, dua sama teh anget satu, es jeruknya satu.”

“Nggak usah bilang, Ibu udah hafal mbak. Ditunggu ya mbak, nanti Ibu anter,” kataya sembari menyiapkan bahan.

Aku kembali ke tempat dudukku.

“Gimana MOSnya? Digalakin nggak sama kakak-kakaknya?”

Yejin melihat ke sekitar kemudian menganggukkan kepalanya pelan.

“Hahaha, Dowoon juga?” tanyaku setelah melihat Dowoon memasuki kantin.

“Ampun kak! Sumpah ya, Kak Dowoon kalo main ke rumah tu keliatannya alim, baik, perhatian. Taunya, buset dah kak! Sampe temenku tadi ada yang nangis pas kak Dowoon udah keluar dari kelas,” katanya panjang lebar.

Aku tertawa puas karena saat ini Dowoon berada di belakang Yejin.

“Dengerin tu Woon!” seruku yang membuat Yejin menutup rapat seluruh wajahnya dengan tangannya sendiri.

Dowoon duduk  di samping Yejin.

“Dasaran adiknya Jae ya gini. Sama lamisnya!”

“Mana temen-temen lo? Tumben sendirian?” heranku yang diam-diam memiliki maksud lain.

“Langsung sebut nama aja lah Ju! Gaya lo nanyain temen-temen gue. Aslinya cuma kepo sama Jae kan lo? Adeknya aja disini, tanyain dia lah napa harus gue?”

“Anjir lo! Nasi kotak lo kemana?”

Dowoon tersenyum kecut, “Di minta sepupu gue.”

Aku terlalu asik mendengar cerita Dowoon tentang adik sepupunya yang merupakan siswa baru sampai-sampai aku tidak sadar jika Jae dan Minji sudah duduk di bangku sebrang kami.

“Abang?” kaget Yejin yang sepertinya juga baru sadar akan kehadiran Jae dan pacar barunya itu.

Jae menatap bangku kosong yang ada di sampingku dan samping Dowoon.

“Door!”

“Anjir lo bri!” kesalku setengah kaget pada Brian yang tiba-tiba duduk di samping kiriku.

“Jantung lo copot nggak? Kalo iya, ehem! Tenang, kalau jantung kamu copot aku bakal kasihin jantung ku buat kamu,” katanya dengan mimik wajah yang membuatku ingin muntah.

Tunggu? Sepertinya aku tidak asing dengan kalimat ini.

“Lo pernah ngintipin gue ya?”

SHIT! Sejak kapan Jae duduk di sini? Di samping kananku? Dan Minji juga telah bergeser di samping Dowoon.

Jae! Kamu anggap aku itu apa sih? Boneka? Kenapa kamu seolah nggak inget kalau kamu selingkuhin aku? Kenapa sesantai ini ke aku? Kenapa? Kenapa?

“Waduh! Udah saling merelakan ya kalian ternyata?”

Apalagi ini?
Bu Kim! Lempar lap kotor kesini sekarang juga, tolong! Aku ingin menyumpal mulut sialan Brian.

“Iya lah,” setelah berkata demikian, aku menolehkan kepalaku ke wajah Jae.

Ia terseyum dengan sangat sangat bahagia.

Congrats Jae, kamu menang dan aku yang kalah. Tapi maaf, aku kalah bukan berarti mengalah. Aku akan coba lagi di lain hari.

Bagaimanapun juga kamu harus jadi milik aku! Entah dalam keadaan bahagia atau enggak! Kamu harus tanggung jawab atas perbuatan kamu yang udah bikin perasaanaku jatuh sedalam ini.

Tunggu aku dapet kupon undian lagi setelah kupon ‘coba lagi’ ini.





.
.
.
.
.
Maaf teman-teman, seminggu kedepan aku ada ujian jadi kemungkinan besar aku tidak akan update dalam waktu itu

Mohon maaf dan makasih atas waktu luang kalian baca work ini :))

See you next week✨

[END] When You Love Someone •• [PARK JAEHYUNG]°°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang