-3-

17.3K 1.4K 13
                                    

"Ivanna..."

"Apa yang sebenarnya terjadi sama lo?"

Ivanna diam. Ia tersenyum kecut mendengar pertanyaan Liora yang baginya terdengar lucu.

"Tidak ada." Liora menatap Ivanna tak percaya. Tidak mungkin tidak ada yang terjadi pada Ivanna.

Di tubuh Ivanna ada bekas tusukan beberapa kali. Ada dua kemungkinan menurut Liora, Ivanna menusuk dirinya sendiri, dan yang kedua Ivanna di tusuk oleh seseorang.

"Kamu tidak perlu tau. Bukankah kehidupan ini yang kamu inginkan Liora?"

Liora mengangguk pasrah. "Tapi mulai sekarang gue harus hidup sebagai lo, jadi gue harus tau segalanya tentang lo," ujar Liora membela diri. Setidaknya ia ingin membantu Ivanna, jika benar Ivanna di bunuh.

"Jika kamu tau, lebih baik buat kamu berpura-pura tidak tau," sahut Ivanna. Kata-katanya terdengar seperti sebuah perintah yang harus di taati oleh Liora.

"Terserah deh." Liora pasrah, ia menyerah berdebat dengan Ivanna. Karena ia tau, ia tidak akan menang dari Ivanna.

"Aku harus pergi, kamu jaga diri baik-baik. Kesempatan kedua seperti ini jarang terjadi, Sampai jumpa Liora." Ivanna tersenyum menatap Liora sebelum akhirnya ia hilang di balik cahaya terang.

Liora terbangun dari tidurnya. Ia terkejut tidak percaya bisa bertemu Ivanna.

"Apa barusan itu mimpi?"

Perasaan kalut yang semula ada sekarang menjadi lega. Liora lega bisa bertemu Ivanna, ia jadi bisa menerima kenyataan sekarang.

Dia mulai bisa menerima kenyataan bahwa dirinya bukan lagi Liora Pramudita, melainkan Ivanna Rawnie Irlandia.

Ivanna bangun dari ranjang. Ia berjalan menuju jendela kamarnya yang langsung mengarah ke taman.

"Baiklah! Kehidupan miliarder akan segera dimulai!" ucap Ivanna bersemangat sembari meregangkan otot-otot tangannya.

....

Pagi tadi, suster bilang bahwa Ivanna akan di jemput oleh keluarganya. Liora jadi tak sabar ingin memasuki istana mewah milik keluarga Irlandia itu.

Yang Liora lihat di televisi, rumah keluarga Irlandia itu sangat mewah dan megah. Terlihat seperti istana kerajaan Inggris. Bahkan keluarga Irlandia hampir menjadi keluarga paling kaya di Indonesia.

Dan alasan Ivanna Rawnie Irlandia mendapat julukan nona miliarder, adalah karena ia pewaris satu-satunya kekayaan keluarga Irlandia. Dia yang satu-satunya anak resmi, dan murni berdarah Irlandia.

"Huwaaaaa! gue gak sabar pengen nyoba burger, kebab, Boba, pizza, sate, geprek, nasi goreng------" Liora menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur rumah sakit sambil berangan-angan.

"Terus apa lagi ya?" Liora berpikir panjang, memikirkan apa yang akan ia lakukan setelah pulang ke rumah keluarga Irlandia.

Liora mengubah posisinya menjadi tengkurap sambil memeluk bantal erat. "Gue harus nyobain semua yang gak bisa gue coba selama menjadi orang miskin!"

"Oke! Semangat Liora!" Liora mengepalkan tangannya bersemangat.

"Eh salah, Semangat Ivanna!" Ia tertawa kecil karena lupa dirinya bukan lagi Liora, melainkan Ivanna.

Liora di jemput oleh wanita paruh baya yang berdandan menor. Untungnya Liora tau siapa wanita itu, ia adalah ibu tiri Ivanna. Dia juga sering muncul di acara televisi.

Kesan pertama Liora tentang wanita yang berstatus sebagai ibu tirinya saat ini adalah, bagus. Selama ini ia belum merasakan kasih sayang seorang ibu, dan sekarang Liora merasakannya.

"Bagaimana kondisi mu Ivanna? Sudah baikan?"

"Sudah lebih baik." Liora tersenyum lembut menatap ibu tirinya.

"Maaf ya, mama gak bisa menjenguk kamu saat masih di rumah sakit. Kamu tau kan mama harus mengurus bisnis keluarga?" Wanita paru baya itu berkata dengan lembut. Perilaku yang ditunjukkannya kepada Liora sangat hangat, layaknya seorang ibu.

Wanita yang berstatus sebagai ibu tiri Ivanna itu adalah Jesselyn.

Liora tersenyum bahagia menatap Jesselyn. "Iya gak apa-apa ma."

Jesselyn sedikit terkejut melihat reaksi yang di berikan oleh Ivanna. Biasanya anak itu tidak pernah tersenyum kepada orang, apalagi kepada dirinya. Tapi sekarang, gadis itu tersenyum kepada dirinya.

Ini aneh pikir Jesselyn.

Sampainya di kediaman keluarga Irlandia, Liora di sambut oleh dua gadis yang jika di lihat seumuran dengannya. Dan Liora mengenal dua gadis itu.

Evelyn dan Loli. Anak Jesselyn dengan mantan suaminya dulu. Meski bukan berdarah murni keluarga Irlandia, kedua anak Jesselyn itu mendapatkan marga keluarga Irlandia sekarang.

"Selamat datang kak Ivanna." Gadis berpipi chubby, dan sedikit berisi itu berlari menghampiri Liora dan memeluk Liora erat.

Liora hanya tersenyum kikuk menanggapinya, ia bingung harus memberi respon bagaimana. Ia tidak tau biasanya Ivanna bersikap seperti apa kepada keluarganya sendiri.

Gadis bernama Loli itu melepas pelukannya sambil tersenyum ramah menatap Ivanna. Liora jadi ikut tersenyum.

"Selamat datang Ivanna, kami sudah menunggumu." Gadis yang lainnya kini ikut memeluk Liora.

Dia adalah Evelyn, anak sulung Jesselyn. Kakak Loli.

Liora hanya tersenyum melihat keluarga ini. Keluarga ini terlihat sangat menyayangi Ivanna, dan bagaimana jika mereka tau bahwa Ivanna telah tiada. Dan yang berdiri di hadapan mereka adalah Liora.

Mungkin mereka tidak akan percaya.

"Gue akan berusaha sebaik mungkin Ivanna," batin Liora.

______________

To be continued---

YES I AM IVANNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang