Raga mencondongkan tubuhnya menatap Liora dari dekat. Membuat Liora mundur, dari jarak sedekat itu Liora bisa mendengar suara nafas Raga.
"Gue gak-"
"Ada cabe di gigi lo tuh! ihh, jorok
banget!" potong Liora. Segera Raga menormalkan posisinya, dengan polosnya laki-laki itu memeriksa giginya."Mana gak ad..." Laki-laki itu tersenyum saat menoleh kearah Liora, dan mendapati gadis itu tidak ada pada tempatnya semula.
Setelah membohongi Raga, Liora berlari pergi dari sana. Gadis itu tidak bisa terus meladeni pria menyebalkan. Ada masalah yang harus segera ia selesaikan sekarang ini.
"IVANNA! TUNGGU! GUE BELUM MINTA FOTO WOI!" laki-laki lainnya yang teman Raga, berteriak memanggil Ivanna.
Laki-laki yang adalah teman Raga, mencoba mengejar Ivanna. Tapi dengan cepat Raga menghentikan laki-laki itu.
Raga menggeleng dengan tatapan tajam mengarah pada temannya itu. "Jangan."
"Ok, ok, santai Raga," ucap laki-laki itu dengan sedikit takut.
....
Berada di sekolah tidak bisa membantunya sama sekali. Tidak ada yang bisa ia ajak cerita tentang masalahnya. Semuanya hanya ingin berfoto, dan tanda tangan dirinya yang dikenal sebagai Ivanna si selebriti.
"Meskipun hidup kaya raya gini, tapi gak ada yang bisa bantu gue saat susah itu, sama aja kayak kehidupan gue sebelumnya!"
"I hate my life!"
Sekarang ini, Liora hanya bisa bergelut dengan pikirannya meruntuki nasib sial yang ia alami.
Dari kejauhan terlihat seorang gadis yang Liora kenal berjalan berlawanan arah dengannya. Liora berhenti menatap gadis itu, dan gadis itu juga.
"Adel..." gumam Liora pelan.
Tidak sendiri, di belakang Adel ada dia gadis lainnya yang selalu ada di belakangnya. Ica dan Sofi, anak buah Adel.
Adel menoleh, beralih menatap kedua anak buahnya. "Kalian berdua tunggu sini."
"Tapi Del-"
"Jangan coba-coba ikutin gue!" ancam Adel. Ica dan Sofi hanya bisa menurut, tidak berani membantah Adel yang notabenenya adalah bos mereka.
Adel berjalan menuju tempat Liora berada. Pandangan gadis itu lurus hanya tertuju, dan terfokus kepada Liora. Dan Liora hanya bisa diam di tempat tidak berkutik. Ia sedang menunggu apa yang ingin Adel lakukan pada dirinya.
Adel tepat berhenti di sebelah Liora. gadis itu membisikkan sesuatu di telinga Liora, Membuat Liora terkejut.
"Pulang sekolah gue tunggu lo di gedung kosong belakang sekolah," bisik Adel tepat di telinga Liora.
Liora berniat menolak, tapi dengan cepat Adel memberitahu Liora sesuatu yang membuat Liora langsung menurut.
"Jangan menolak Ivanna, gue tau lo sedang dalam masalah."
Seketika itu tubuh Liora menegang. Apa yang di maksud Adel, Apa yang Adel ketahui tentang dirinya.
Setelah mengatakan itu pada Liora, Adel beralih kepada dua antek-anteknya, Ica dan Sofi.
"Ica! Sofi! Ayo!"
Ica dan Sofi dengan segera berjalan menghampiri Adel. Sebelum pergi, Adel kembali berbisik di telinga Liora.
"Gue tunggu lo Ivanna," ucapnya sebelum pergi. Sebelum pergi juga Adel tersenyum kepada Liora.
Liora tidak bisa berfikir dengan jernih kali ini. Apa-apaan ini, masalah lain belum selesai, datang masalah lagi.
"Andaikan ada jasa cekek orang, tolong cekek gue sekarang ini, biar bisa masuk ke tubuh orang lain lagi."
"Tapi jangan yang banyak masalah
kek gini! Sial!"Sepanjang mata pelajaran berlangsung, pikiran Liora terus melayang-layang memikirkan Adel. Tadi Jesselyn dan kedua anaknya, dan sekarang Adel. Gadis itu berniat untuk tidak datang menemui Adel, tapi rasa penasaran memaksanya untuk datang. Dan akhirnya Liora putuskan akan datang ke gedung belakang sekolah.
Dan...
Jam pulang sekolah
Pun tiba.
Gedung kosong belakang sekolah. Disinilah Liora sekarang berada. Dan di hadapannya berdirilah orang yang memanggilnya kesini, Adel. Dan Adel datang sendiri kali ini, tidak tau apa alasannya tapi itu bagus untuk Liora.
Kedua gadis itu saling menunjukkan keberanian mereka, mereka saling menatap satu sama lain dengan tatapan tajam khas mereka masing-masing.
"Jadi, apa yang lo tau soal masalah gue?!" tanya Liora to the point.
Tanpa basa-basi, Liora langsung menanyakan ke intinya dengan suara tegas tanpa rasa takut sekalipun.
Disitu Adel malah tersenyum, membuat Liora terheran-heran.
"Gue bisa bantu masalah lo tentang ibu dan saudara tiri lo itu," jawab Adel.
Saat itu juga Liora terkejut dengan jawaban Adel. Berapa banyak yang Adel tau tentang masalah Ivanna ini.
"Apa untungnya buat lo?" tanya Liora.
"Bahkan kita gak se-akrab itu, kenapa lo mau bantu gue? Pasti yang lo lakukan ini gak gratis," sambungnya mencoba membuat Adel berbicara sesungguhnya apa yang di inginkan-nya.
"Bantuan lo." Adel menjawab dengan cepat tanpa berfikir.
Lagi-lagi Liora dibuat terkejut dengan jawaban Adel. Apa yang sebenarnya Adel rencanakan. Liora tidak bisa tiba-tiba percaya pada Adel yang notabenenya seorang pelaku bullying di sekolah ini.
"Iya Ivanna, gue butuh bantuan lo." Ivanna tetap pada pendiriannya, ia tidak bisa begitu saja percaya dengan ucapan Adel.
"Lo ingat waktu gue minta lo gabung ke geng gue?" ujar Adel mengingatkan kejadian saat Adel mengajak Liora bergabung kedalam geng-nya.
Liora masih diam tidak menjawab, gadis itu akan memberi kesempatan Adel untuk bercerita kali ini. Dan Liora akan mendengarkan.
"Waktu itu gue gak ada maksud apa-apa untuk ngajak lo gabung, tapi gue udah kepepet banget." Raut wajah Adel seketika berubah, gadis itu jadi murung.
"Ini tentang hidup gue, menyangkut masa depan gue," sambungnya.
"Selama ini gue selalu berperilaku gak adil sama semua murid miskin, tapi itu semua gue lakuin bukan tanpa alasan, gue terpaksa ngelakuin itu semua. Dan sekarang gue butuh bantuan lo, dan lo juga butuh bantuan."
"Jadi, ayo kita saling bekerja sama. Gue akan bantu lo soal ibu tiri dan saudara tiri lo itu, sebagai balasannya lo bantu gue." Adel tersenyum setelah mengatakan itu. Gadis itu tak sadar, saat ini ia sedang menunjukkan sisi lemahnya kepada Liora.
"Tunggu..."
"Bagaimana lo bisa tau masalah gue, tentang ibu tiri dan saudara tiri gue?"
______________
To be continued---
KAMU SEDANG MEMBACA
YES I AM IVANNA [END]
Teen Fiction[𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐚𝐤𝐮𝐧 𝐢𝐧𝐢 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐝𝐚𝐡𝐮𝐥𝐮 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐥𝐚𝐧𝐣𝐮𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚🧡] [𝘽𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙧𝙚𝙫𝙞𝙨𝙞! 𝙈𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙖𝙢𝙗𝙪𝙧𝙖𝙙𝙪𝙡 , 𝙞 𝙖𝙢 𝙨𝙤𝙧𝙧𝙮!] BACA AJA DULU MEMANG AWALNYA AGAK MEMBOSANKAN SELEBIHNYA GAK TAU...