Liora terkejut melihat sesuatu yang ia lihat sekarang ini. Tidak bisa di percaya tapi inilah yang sebenarnya.
"Aruna."
Keadaannya sangat mengenaskan, kedua tangannya di rantai begitu juga dengan kedua kakinya. Sekarang ini ia tidak sadarkan diri. Di wajahnya di penuhi dengan luka bakar yang cukup parah.
Dan juga, banyak tikus di tempat itu.
Bagaimana bisa Aruna selama bertahun-tahun hidup di tempat seperti ini. Tempat yang sangat tidak layak di huni oleh manusia.
Gelap, pengap, dan dingin. Tidak ada lubang udara sangat sesak. Cahaya matahari juga tidak bisa menyinari tempat ini.
"Jack cepat! Lepaskan rantainya!"
Jack langsung menuruti perintah sang majikan, pria bertubuh kekar itu berusaha melepaskan rantai yang mengikat Aruna.
"Cepat Jack!" Liora tidak sabar ingin pergi dari sini membawa Aruna. Jesselyn bisa datang kapan saja.
Drrt! Drrt! Drrt!
Ponsel Liora berdering, ia segera memasang kembali earphone di telinganya.
"Jesselyn dan anaknya dalam perjalanan pulang. Lo udah selesai atau belum?!"
"Bentar lagi urusan gue di sini selesai," jawab Liora. Itu adalah Ezar yang menelfon.
"Lo cepetan Ivanna! Gue akan cari cara untuk mengulur waktu."
"Ok."
Tut Tut Tut
Di sama Ezar sedang berfikir panjang, setelah menemukan cara untuk mengulur waktu, Ezar segera berlari menuju parkiran.
Di sana Jesselyn dan kedua putrinya berniat masuk ke dalam mobil, untung saja Ezar tidak terlambat.
"Eh tuan muda." Jesselyn terkejut dengan kehadiran Ezar di sana.
Ezar berusaha tersenyum, nafasnya terengah-engah akibat berlari.
"Begini nanti saya akan mengabari nyonya Irlandia jika ayah sudah menyetujuinya, tapi saya tidak memiliki nomor nyonya," ucap Ezar.
oOo
Sedangkan di tempat lain, Liora dan bodyguardnya berusaha melepaskan rantai yang mengikat Aruna.
"Ini tidak bisa nona, rantai ini sepertinya hanya bisa dibuka menggunakan kunci," ujar Jack bodyguard Liora.
"CARI CARA LAIN JACK!" Liora tidak menyerah, bagaimanapun caranya Aruna harus bebas hari ini juga.
Melihat majikannya yang berusaha keras melepaskan rantai, Jack jadi mengerahkan seluruh tenaganya. Dengan sekuat tenaga, usaha Liora dan Jack akhirnya membuahkan hasil.
Rantai itu lepas. Meskipun akibatnya kedua tangan Liora terluka.
"Cepat Jack! Kita harus pergi dari sini!" Liora berdiri, ia menahan rasa sakit yang sangat-sangat menyakitkan di kedua tangannya.
Jack menggendong Aruna, Liora berjalan di belakangnya. Mereka dengan cepat pergi dari ruang bawah tanah itu.
Sesampainya di atas, Liora memberikan perintah kepada semua bodyguardnya yang tengah berjaga.
"HILANGKAN SEMUA JEJAK!"
"SIAP NONA!" Mereka semua berpencar untuk menghilangkan jejak.
Liora, Jack dan Aruna berjalan pergi menuju mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
YES I AM IVANNA [END]
Teen Fiction[𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐚𝐤𝐮𝐧 𝐢𝐧𝐢 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐝𝐚𝐡𝐮𝐥𝐮 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐥𝐚𝐧𝐣𝐮𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚🧡] [𝘽𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙧𝙚𝙫𝙞𝙨𝙞! 𝙈𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙖𝙢𝙗𝙪𝙧𝙖𝙙𝙪𝙡 , 𝙞 𝙖𝙢 𝙨𝙤𝙧𝙧𝙮!] BACA AJA DULU MEMANG AWALNYA AGAK MEMBOSANKAN SELEBIHNYA GAK TAU...