Adel langsung diam, ia menelan ludah dengan susah payah, senyum gadis itu seketika memudar.
"Itu..." Adel menggantung ucapan-nya.
"Ceritanya panjang. gue kenal siapa yang nusuk lo dan bikin lo berakhir di rumah sakit."
Kini Liora yang diam menyimak dulu penjelasan dari Adel. Seberapa banyak yang Adel tau tentangnya. Liora juga tidak bisa langsung menerima tawaran Adel itu sebelum berfikir panjang, apalagi Adel adalah orang yang Liora benci di kehidupannya sebelum menjadi Ivanna.
"Dan orang itu adalah kakak laki-laki gue."
Deg
Atmosfer di sekitar mereka seketika berubah dingin. Jadi benar tebakan Liora, bahwa luka tusukan di perut Ivanna adalah akibat percobaan pembunuhan. Dan fakta baru yang Liora ketahui ini sangat-sangat mengejutkan.
"Kakak gue di suruh sama ibu tiri lo ngelakuin itu, dan kakak gue melakukannya dengan terpaksa Ivanna," jelas Adel.
"Jadi itu yang bikin lo tau segalanya tentang hidup gue?" Adel mengangguk.
"Dan apa yang buat kakak lo mau ngelakuin hal keji kayak gitu? Apa karena uang? Gue rasa lo bukan berasal dari keluarga kelas bawah Adel," lanjut Liora berusaha untuk mencari celah, apa yang dikatakan Adel itu jujur atau dusta.
Saat itu juga Adel langsung murung, gadis itu kemudian menjawab dengan suara pelan. "Mungkin nanti lo akan tau apa alasannya. Dan hari ini lo akan bertemu sama kakak gue dan akan tau apa yang bikin kakak gue berbuat tindakan kriminal seperti itu."
"Hari ini?" Liora mengulang perkataan Adel.
Adel mengangguk, "Jadi gue mohon lo bantu gue juga Ivanna."
Liora menghela nafas panjang. "Apa yang bisa gue bantu?" Baiklah Liora akan membantu Adel kali ini, toh dirinya juga tidak akan dirugikan dengan membantu Adel malah untung.
"Gue akan mulai dengan cerita tentang alasan gue suka menindas murid miskin."
Liora diam tak menjawab, gadis itu akan mendengarkan penjelasan Adel dengan seksama dan membantu Adel semampunya.
"Geby." Adel menyebut nama seseorang. Dan Liora sendiri tidak mengenal nama siapa itu.
"Geby, murid dari kelas 12. Dia adalah gadis yang populer di sekolah, lo mungkin gak kenal dia Ivanna, karena lo masih anak baru. Dia gadis yang cantik dan berprestasi. Tapi, semua prestasinya hanya kedok untuk menyembunyikan sifat aslinya."
Adel mengambil nafas panjang sebelum melanjutkan ceritanya.
"Di mata orang-orang dia adalah gadis yang baik, cantik, pintar, dan berasal dari keluarga kaya raya sama seperti lo. Tapi hanya anak seperti gue yang tau sifat asli Geby."
"Jadi maksud lo gadis bernama Geby itu gak seperti yang dibicarakan orang-orang?" tanya Liora memotong.
Dan Adel menggeleng sebagai tanda respon, kemudian gadis itu melanjutkan kembali ceritanya. "Sifat asli Geby yang sebenarnya adalah, gadis yang tidak berperasaan dan bengis. Dia seorang psycho. Memiliki dua kepribadian yang sulit di tebak, dia sakit."
Saat itu juga Liora menutup mulutnya tak percaya, terkejut? Tentu Liora terkejut. Meskipun ia belum pernah bertemu Geby.
"Geby seorang gadis muda yang memiliki kelainan jiwa, lebih gampangnya dia gila. Dan dia udah melayangkan banyak nyawa manusia tidak bersalah, kebanyakannya orang-orang miskin. Gue sendiri salah satu korban Geby yang syukurnya bisa selamat," jelas Adel.
"Dan gimana cara lo bisa selamat? Kata lo, korban Geby kebanyakan berasal dari orang-orang kelas bawah, kenapa lo bisa jadi korbannya?" ucap Liora bertanya penasaran.
"Waktu itu gue gak sengaja mergokin Geby, lagi kegilaan membunuh orang membabi buta. Dan gue sempet mau di bunuh karena tau rahasia dia dan takut bakal gue bocorin. Karena gue memohon dan berjanji mau ngelakuin apapun yang dia perintahkan, akhirnya dia ngelepasin gue."
"Dan gue pengen lepas dari dia Ivanna," lirih Adel.
Jujur Liora merasa iba melihat keadaan Adel seperti ini. Adel di hadapannya ini sangat berbeda dengan Adel yang ia kenal.
"Kenapa lo gak laporin dia ke polisi aja, dengan begitu lo kan bisa bebas dari Geby. Atau lo coba pindah sekolah, atau pindah
kota," usul Liora.Adel menggeleng dan tersenyum menatap Liora. Lalu berkata, "gak semudah itu Ivanna. Lo pikir keluarga korban sebelumnya gak ngelaporin?"
Liora diam, pasalnya ia tidak tau apa-apa soal Geby ini, ia saja baru mendengarnya sekarang dari mulut Adel.
"Mereka udah ngelaporin Geby, tapi tidak ada hasilnya. Dan kasus banyak orang hilang itu perlahan di tutup karena kurangnya petunjuk dan bukti-bukti," jelas Adel. Gadis itu tersenyum kecut meratapi nasibnya.
"Lo tau gimana cara Geby nyari korban?" tanya Adel. Dan Liora menggeleng tanda tidak tau.
"Lewat gue Ivanna." Disitu Liora syok, tubuhnya menegang. Ia takut ini jebakan Adel untuk mengorbankan dirinya ke Geby.
Liora mundur perlahan menjauh dari Adel. Adel yang menyadari ketakutan Liora, ia segera berkata, "Lo tenang aja gue gak akan ngasih lo ke Geby. Apalagi lo selebriti gak mungkin Geby bakal bunuh lo," tutur Adel.
Liora masih takut. Tapi dengan sedikit keraguan di hatinya, ia akan lanjut mendengarkan Adel.
"Koneksi kuat keluarga Geby juga mempengaruhi. Keluarganya sendiri mencoba menyembunyikan kelakuan asli Geby ini, dan itu membuatnya semakin sulit."
"Gue juga sempet mikir mau kabur, pindah kota seperti yang lo bilang. Tapi itu gak segampang yang lo bilang. Geby pasti akan nyari gue bagaimanapun caranya. Dan juga keluarga Geby adalah keluarga nomor 3 terkaya setelah keluarga Irlandia. Pasti lo tau itu," ungkap Adel.
Saat mendengar keluarga Geby ini adalah keluarga kaya raya, Liora jadi penasaran apa marga keluarga Geby ini. Pasti keluarga Irlandia, keluarga Ivanna kenal.
"Apa? Maksud gue marga keluarga Geby itu?" tanya Liora mulai penasaran dan tertarik tentang Geby ini.
"Keluarga Clovis," jawab Adel.
Liora mulai berfikir panjang. Benar, Liora kenal dengan keluarga bermarga Clovis ini. Keluarga ini jarang sekali terekspos dan sangat anti dengan sosialisasi. Tidak heran hanya ada sedikit info tentang keluarga Clovis ini. Secara umum keluarga Irlandia adalah keluarga terkaya di Indonesia, dan di gadang-gadang menjadi no 1. Tidak heran setelahnya pasti ada keluarga lain yang juga di gadang-gadang menjadi no 2 dan 3.
Liora jadi penasaran apakah Ivanna tau tentang ini.
"Kakak gue gak tau tentang masalah ini, kami masing-masing terjebak dalam masalah orang-orang kaya. Dan gue gak mau nyusahin kakak gue Ivanna," jelas Adel mulai memikirkan kakaknya. Sedangkan Liora tengah melamun, berpikir panjang tentang keluarga Clovis itu.
"Ivanna..." panggil Adel.
Liora tersentak saat Adel memanggil. Gadis itu langsung tersadar dan menatap Adel.
"Tolong bantu gue lepas dari Geby."
"Ok. Gue akan bantu lo. Tapi gimana caranya? Nyawa gue sendiri lagi terancam," ucap Liora. Liora memutuskan akan berkerja sama dengan Adel.
Ia berpikir semua masalah ini pasti saling bertautan. Dan Liora harus ikut andil ke dalamnya.
Apa-apaan semua ini. Saat menjadi Ivanna, Liora baru tau sifat asli seseorang. Jesselyn dan kedua anaknya yang selalu tampil ramah di televisi, ternyata adalah seorang antagonis sesungguhnya. Dan antagonis Adel ternyata hanyalah gadis polos yang tertindas yang membutuhkan bantuan.
______________
To be continued---
KAMU SEDANG MEMBACA
YES I AM IVANNA [END]
Teen Fiction[𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐚𝐤𝐮𝐧 𝐢𝐧𝐢 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐝𝐚𝐡𝐮𝐥𝐮 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐥𝐚𝐧𝐣𝐮𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚🧡] [𝘽𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙧𝙚𝙫𝙞𝙨𝙞! 𝙈𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙖𝙢𝙗𝙪𝙧𝙖𝙙𝙪𝙡 , 𝙞 𝙖𝙢 𝙨𝙤𝙧𝙧𝙮!] BACA AJA DULU MEMANG AWALNYA AGAK MEMBOSANKAN SELEBIHNYA GAK TAU...