-27-

3.5K 318 4
                                    

Flashback on

"Apa rencana lo?" tanya Raga pada Gabriel.

Mereka berdua masih berada di halte tempat Liora hilang.

"Ikut gue." Gabriel berjalan mendahului, dan di ikuti Raga di belakangnya.

Gabriel membawa Raga ke sebuah rumah minimalis modern yang ada di komplek anggrek.

"PAMAN INI GABRIEL!" Teriak Gabriel saat sampai di depan pintu rumah, sambil mengetuk.

Dan Raga hanya diam untuk melihat apa yang akan dilakukan si culun Gabriel itu. Awalnya ia ragu untuk menuruti perintah Gabriel, tapi demi menyelamatkan Liora, Raga membuang jauh-jauh keraguannya.

Dengan cepat pintu yang terbuat dari kayu jati itu dibuka dan menampilkan seorang pria paruh baya. Menampilkan aura yang kuat dan gagah seperti anggota TNI.

"Kenapa datang kesini gak ngasih kabar sama paman dulu?" tanya pria itu yang berstatus sebagai Paman Gabriel.

"Ceritanya panjang, ada hal penting yang mau Gabriel tanyakan," ucap Gabriel dengan nada pelan seperti berbisik.

Paman yang langsung peka pun, tanpa banyak bertanya langsung mengajak Gabriel dan Raga masuk.

Gabriel dan Raga duduk si sofa ruang tamu. Raga memandangi isi rumah itu, ada beberapa bingkai foto menempel di tembok-tembok rumah. Menampilkan seorang pria muda yang gagah perkasa dengan memakai  pakaian polisi. Itu adalah paman Gabriel.

Tak lama paman Gabriel datang dan membawa dua cangkir kopi.

"Jadi apa yang ingin kamu tanyakan Riel?" tanya Paman.

Riel adalah nama panggilan khusus untuk keluarga kepada Gabriel.

"Ini tentang kasus pencu---"

"Biar gue aja," potong Gabriel.

Raga menatap Gabriel lama, lalu mengangguk setuju.

"Paman dulu pernah bercerita kepada Gabriel tentang keluarga Clovis."

Paman mengangguk membenarkan ucapan Gabriel.

"Iya, paman ingat. Bagaimana paman bisa melupakannya, paman diberhentikan karena keluarga itu juga, tapi kenapa kamu tiba-tiba menanyakan tentang keluarga Clovis?"

Gabriel menaikkan kacamata kembali karena melorot, sambil menatap tajam kearah pamannya.

"Bisa paman jelaskan apa sangkut pautnya pekerjaan Paman itu sama keluarga Clovis," ungkap Gabriel.

"Sebenarnya ada apa Riel? Kenapa kamu tiba-tiba ingin menanyakan tentang keluarga itu?"

Gabriel menatap Raga, mereka berdua saling menatap satu sama lain, seperti bicara lewat telepati.

"Teman Gabriel hilang, dan ditempat kejadian Gabriel menemukan ini." Gabriel menyodorkan sapu tangan yang ia temukan tadi di halte.

Paman mengambil sapu tangan itu, di tatapnya lama sapu tangan tersebut.

"Ini milik keluarga Clovis," ujar paman sembari menatap sapu tangan itu.

Gabriel mengangguk. "Iya, makanya Gabriel bertanya kepada paman," jawab Gabriel.

Paman menaruh sapu tangan itu di meja, lalu beralih menatap keponakannya, lalu mulai bercerita.

"Keluarga Clovis adalah keluarga yang sangat tertutup, paman tidak pernah tertarik dengan berita tentang orang besar seperti keluarga itu." Paman menjeda kalimatnya.

"Tapi, pekerjaan Paman membuat Paman berurusan dengan keluarga itu. Tahun 2019, ada banyak kasus orang hilang, dan kebanyakan adalah perempuan muda yang berasal dari keluarga miskin. Seorang wanita tua yang mengaku sebagai ibu dari salah satu korban orang hilang itu melapor ke kantor polisi dengan membawa bukti kuat. Atasan paman bilang untuk menutup kasus ini, tapi paman bersikukuh untuk membantu ibu itu, yang akhirnya membuat Paman terancam diberhentikan."

Paman menarik nafasnya panjang, sebelum berlanjut cerita.

"Bukti yang dibawa oleh ibu-ibu itu membawa paman kepada keluarga Clovis. Setelah paman berhasil mengungkap kebenarannya, tiba-tiba paman diberhentikan dari pekerjaan Paman sebagai abdi negara. Paman tau ini pasti ulah keluarga itu, mereka takut dengan paman jika berhasil mengungkap semua kebenarannya."

"Kebenaran apa yang paman tau tentang keluarga itu?" tanya Gabriel memotong.

"Kenapa mereka begitu takut dengan paman," lanjutnya.

Paman mengangkat wajahnya menatap intens Gabriel.

"Kebenaran besar tentang keluarga mereka, yang menyangkut nama baik keluarga mereka," jawab paman.

Paman bersandar pada sofa, dan memijat pelipis kepalanya lalu berkata, "Siapa yang percaya, anak tunggal keluarga Clovis seorang psikopat."

Raga dan Gabriel langsung terkejut mendengar penuturan paman. Keduanya tidak percaya dengan yang dikatakan oleh paman tentang keluarga Clovis.

"Psikopat?!"

"Maksud paman gangguan jiwa?"

Paman mengangguk membenarkan tebakan Gabriel.

"Seperti dalam film, semua perempuan yang hilang itu dibunuh oleh anak keluarga Clovis?" tanya Gabriel.

Paman mengangguk kembali. "Kurang lebih seperti itu."

"Ivanna dalam bahaya! Gue harus cepat-cepat nolong dia sebelum terlambat!"

Raga mulai panik saat tau orang yang kemungkinan dalang dari penculikan Liora ada seorang psikopat.

Gabriel mencoba menenangkan Raga agar tidak mengambil tindakan gegabah yang malah akan membahayakan nyawa Ivanna.

"Ada apa? Kenapa kalian berdua panik?" tanya Paman saat menyadari Gabriel, dan Raga yang terlihat panik.

Dengan ragu-ragu, Gabriel menceritakan tentang penculikan Ivanna.

"Begini, teman Gabriel hilang dan kemungkinan pelakunya adalah anak dari keluarga Clovis paman," ungkap Gabriel.

Kedua mata paman melotot karena terkejut."BAGAIMANA BISA?!"

Gabriel menggeleng pelan, ia jadi tidak percaya diri untuk bisa menyelamatkan Ivanna.

"Ayo selamatkan teman kamu itu Riel." Paman beranjak, dan berjalan menuju nakas di sana, paman mengambil senjata api, yaitu pistol.

Tentu pistol yang dimiliki paman itu legal, pistol itu adalah pistol yang paman gunakan saat dulu masih bekerja sebagai abdi negara.

Setelah itu paman memakai
jaketnya. "Ayo! kenapa kalian hanya diam saja!"

Raga dan Gabriel saling menatap satu sama lain, lalu mengangguk. Keduanya berdiri dan mengikuti paman.

Flashback off

Karena bantuan dari paman Gabriel, Raga dan Gabriel akhirnya bisa sampai tepat pada waktunya.

Disini Gabriel, Raga, dan paman melawan begitu banyak bodyguard Geby. Gabriel yang notabene nya seorang laki-laki culun, yang tidak mungkin bisa bertarung, ia malah terlihat berbeda. Dengan sedikit ilmu bela diri, Gabriel bertarung dengan salah satu bodyguard.

Untung saja paman ingat tempat ini, dulu paman pernah memergoki Geby disini saat sedang melakukan aksinya kejinya.

15 bodyguard dengan susah payah mereka bertiga kalahkan. Meskipun tidak sepenuhnya semua bodyguard itu terkalahkan.

"GABRIEL CEPAT KAMU MASUK BERSAMA TEMANMU! DISINI BIAR PAMAN YANG URUS!"

Paman berteriak mengintruksikan kepada Gabriel dan Raga, untuk segera masuk kedalam ruangan yang dimana Ivanna ada di sana.

Gabriel mengangguk dan segera mengajak Raga untuk masuk kedalam ruangan itu.
______________

Penjelasan: Disini gak ada yang tau kalau anak tunggal keluarga Clovis itu sekolah di SMA Negeri Harapan, kecuali Liora, Adel dan ibu Rahmi kepala sekolah.

To be continued---

YES I AM IVANNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang