-47-

3K 248 3
                                    

Setelah kembali dari panti asuhan Liora hanya diam seribu bahasa. bahkan Raga, Gabriel, dan juga Ezar mencoba mengajak Liora bicara tapi Liora tidak menyahut sama sekali.

Mereka bertiga kebingungan, apa yang terjadi dengan Ivanna.

"Kita makan dulu baru pulang, kasian Ivanna keknya laper tuh maka nya diem mulu dia," celetuk Raga sembari melirik Liora.

Sedangkan Liora tidak mengatakan satu katapun, ia masih tetap diam tidak merespon.

Pikiran Liora terus melayang-layang memikirkan tentang kejadian tadi saat berbincang-bincang dengan ibu panti. Liora terus bertanya-tanya mencari jawabannya, sekaligus heran.

Flashback on

"Boleh, sebentar saya ambilkan, mbak Ivanna bisa tunggu sini dulu."

"Baiklah." Ibu Aisyah berdiri, ia berjalan keluar dari ruangannya.

Beberapa menit kemudian ibu Aisyah kembali dengan membawa sebuah kotak kecil berbentuk persegi. Setelahnya ibu Aisyah duduk kembali di sofa yang ada di dalam ruangannya.

"Ini kalungnya." Ibu Aisyah membuka kotak tersebut dan menunjukkan isinya kepada Liora. Sudah jelas isinya adalah kalung milik Liora.

Refleks Liora langsung mengambil kalung itu dari kotaknya. Liora mengamati setiap inci kalung tersebut. Kalung emas, dengan liontin batu Ruby.

Liora berfikir, jika ini adalah kalungnya, sudah di pastikan bahwa dirinya berasal dari keluarga kaya raya. Tidak mungkin orang biasa mampu membeli kalung seperti ini, kalung ini seperti dibuat khusus. Dan tunggu, Liora terkejut saat tidak sengaja matanya menangkap sesuatu.

"I-r-l-a-n-d-i-a," ucap Liora mengejanya.

Terukir nama Irlandia di kalung tersebut meskipun kecil Liora masih bisa membacanya. Pikiran Liora langsung menuju ke keluarga Ivanna, yaitu keluarga Irlandia.

Liora terkejut, tidak mungkin dirinya adalah bagian dari keluarga Irlandia, pikirannya terlalu jauh. Segera Liora berdiri berniat untuk pergi. Ia telah menemukan petunjuk tentang keluarga aslinya.

"Boleh saya membawa kalung ini?!"

"Jangan! Itu satu-satunya peninggalan Liora!" tegas ibu Aisyah.

"Tapi saya keluarganya Liora, di kalung ini terukir nama keluarga saya, jadi saya mohon, ijinkan saya membawa kalung ini untuk mencari tau," ucap Liora memohon.

Meskipun belum sepenuhnya percaya, ibu Aisyah akhirnya menyetujuinya.

"Baiklah, tapi saya mohon untuk segera di kembalikan."

"Terimakasih." Liora langsung berlari keluar dari ruang ibu Aisyah sambil membawa kalung tersebut.

Flashback off

"Apa gue bagian dari keluarga Irlandia juga? Atau ini hanya kebetulan? Gue bingung harus tanya sama siapa?" batin Liora terus bertanya-tanya.

Liora tidak bisa diam saja, dia harus segera mencari tau. Dan satu-satunya jalan adalah bertanya kepada keluarga Irlandia yang tersisa, yaitu Ivanna dan Aruna Irlandia. Tapi tentunya Ivanna sudah tidak ada di dunia ini, Liora sulit untuk bertemu Ivanna di dunia lain seperti sebelumnya.

Liora harus segera bertemu dengan Aruna dan menanyakan tentang kalung tersebut, apakah Aruna tau atau tidak Liora penasaran.

"Gue gak makan, kalian aja yang makan," ucap Liora.

"Eh tap-"

"Gue langsung pergi dulu, bye!" potong Liora berlari pergi dari sana, meninggalkan Raga, Gabriel, dan Ezar. Segera Liora mengambil ponselnya untuk menelfon sopirnya.

"Halo pak, bisa jemput saya di jalan apel, sekarang!"

Tut

Setelah menelfon sopirnya, Liora langsung mematikan panggilannya. Ia kembali memasukkan ponsel miliknya ke dalam tas.

Butuh waktu beberapa menit untuk Liora menunggu sopirnya datang. Tak berselang lama mobil jemputan nya datang. Liora segera masuk, dari kejauhan Raga, Gabriel, dan juga Ezar tengah berlari kearah mobil Liora.

"Lo mau kemana?" tanya Raga.

"Gue harus pergi sekarang juga maaf ya," ucap Liora melalui kaca mobil.

"Kita juga ikut," tutur Ezar.

Liora langsung menggeleng. "Gak. Kali ini gue mau sendirian, thanks udah nemenin gue tadi."

"Ayo pak jalan." Pak sopir langsung menyalakan mesin mobil dan melesat pergi dari sana meninggalkan tiga orang pria tampan.

"IVANNA! MASA LO NINGGALIN KITA DI JALANAN!!!" teriak Raga sebelum mobil Ivanna menjauh.

Sedangkan Liora tutup telinga, ia tidak peduli lagi. Yang penting bagi dirinya sekarang adalah untuk segera sampai di rumah.

Liora harus segera sampai di rumah, ia harus menanyakan kalung ini kepada Aruna. Hanya dia yang tau tentang nama Irlandia di kalung ini. Tidak ada lagi nama keluarga Irlandia selain keluarga Ivanna yang terkenal. Dan ini semakin membuat Liora khawatir.

"Gak mungkin gue bersaudara sama Ivanna, ini pasti hanya kebetulan. Iya ini pasti kebetulan saja!"

Masih butuh beberapa kilometer lagi untuk sampai di rumah Irlandia. Tiba-tiba saja pak sopir mengerem mobil secara mendadak, membuat Liora terkejut.

Ciiiiittttt!!!

"ADA APA PAK?!" tanya Liora tak sabar dengan nada membentak.

"I-itu nona." Pak sopir tak kunjung menjawab, ia malah menunjuk ke depan.

Liora melihat kearah tunjuk pak sopir. Di depan mobilnya, ada mobil seseorang yang sengaja menghalangi jalan.

Tanpa rasa takut, dan rasa curiga, Liora langsung turun dari mobil dengan berani. Liora berjalan menghampiri mobil tersebut untuk bertanya kepada sang pemilik, mengapa parkir sembarangan. Liora mengetuk kaca mobil berulangkali.

Dan tak lama kemudian beberapa pria bertubuh kekar keluar dari dalam mobil tersebut. Sontak saja Liora terkejut dan sedikit merasa takut, tiba-tiba beberapa pria tersebut mencengkeram kedua tangannya erat, dan menariknya masuk kedalam mobil secara paksa. Pak sopir yang berniat membantu malah berakhir dengan babak belur.

Sebelum akhirnya Liora masuk kedalam mobil, Liora sempat berteriak menyuruh pak sopir untuk pergi mencari bantuan.

"PAK!!! CEPAT HUBUNGI POLISI!!!"

Beberapa pria tersebut langsung membungkam mulut Liora menggunakan sapu tangan, karenanya Liora kehilangan kesadaran. Sapu tangan tersebut telah diberi obat bius.
.....

Liora mencoba membuka kedua matanya, kepalanya terasa pusing. Lagi-lagi Liora melihat ruangan yang gelap tanpa cahaya. Liora baru menyadari jika tangan dan kedua kakinya telah di ikat.

"TOLONG!!!"

"ADA ORANG DI SINI!!!" Liora berusaha sekuat tenaga melepaskan ikatannya.

"Halo Ivanna." suara seseorang, dan Liora mengenal suara itu.

"JESSELYN!!!" Liora sudah yakin pasti itu suara milik Jesselyn.

YES I AM IVANNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang