Aulia Natasya
☀️☀️☀️
Aku tau, siapapun kamu yang sedang membaca tulisan ini, pasti kamu pernah mempunyai impian dan cita-cita. Entah itu sekarang kamu telah berhasil meraihnya atau tidak. Yang pastinya aku yakin, kamu telah atau sedang melakukan hal yang terbaik untuk mewujudkan impian dan cita-cita itu.
Ini adalah kisah seorang gadis yang sederhana. Tidak cantik, dan tidak begitu pintar dalam beberapa mata pelajaran. Ia hanya gadis yang menyukai satu mata pelajaran yang menurut nya sangat menarik.
'Biologi'
Entah mengapa setiap kali melihat atau mendengar kata itu, gadis yang kerap di sapa Acha itu pasti sangat senang dan sangat bersemangat.
Dulu, saat ia duduk di bangku SD hingga SMP, ia sangat bersemangat saat mempelajari materi itu. Bahkan, ia selalu mendapat nilai tertinggi untuk bidang studi itu.
Bagi Acha, pelajaran biologi adalah pelajaran yang paling istimewa dan sangat menarik. Acha senang mempelajari tentang hewan, tumbuhan, alam dan dunia kesehatan.
Salah satu impian Acha sejak kecil adalah ingin menjadi seorang dokter. Ia ingin menjadi seseorang yang bisa membantu dan merawat orang lain yang sedang sakit. Acha pun sadar, bahwa ia memang memiliki minat dan bakat yang tinggi dalam bidang itu.
Hingga pada suatu waktu, dimana Acha baru saja lulus dari bangku SMP, Acha memutuskan untuk masuk ke SMA yang cukup terkenal di daerah tempat tinggalnya.
Acha mengatakan keinginannya untuk bersekolah di SMA kepada orang tuanya. Namun, sayangnya kedua orang tuanya menolak dan menyuruh Acha untuk bersekolah di SMK dengan alasan karena sekolah itu lebih dekat dengan rumahnya.
Jujur, Acha sungguh merasa sedih. Ia merasa bahwa impiannya akan hancur jika ia bersekolah di SMK. Acha ingin menolak keputusan orang tuanya. Namun, Acha tidak bisa membantah sang ayah. Hingga akhirnya Acha pun hanya bisa menurut meskipun hatinya menolak.
Hingga saat ini, Acha sudah melewati hampir 3 tahun lamanya duduk di bangku SMK dengan jurusan Arsitek. Memang berat saat Acha melewati hari-hari bersama teman-temannya juga sekolah yang tak pernah ia inginkan.
Segala impian dan cita-citanya telah hancur saat pertama kali ia melangkahkan kakinya masuk ke SMK itu.
Mimpinya untuk menjadi seorang dokter dalam sekejap sirna. Seharusnya Acha berani mengungkapkan isi hatinya pada sang ayah. Namun itulah Acha, ia tidak berani mengungkapkan apa yang ia rasa. Menurutnya, tak akan ada yang bisa memahami dirinya selain dirinya sendiri.
Selama duduk di bangku SMK, tak ada lagi pelajaran biologi yang bisa menjadi penyemangat untuknya. Acha merasa tidak baik-baik saja saat melewati masa-masa remajanya di SMK. Bukan karena pertemanannya, namun karena mimpinya yang harus hancur berantakan.
Kini impiannya yang terasa dekat seperti nadi, sudah terasa jauh. Sulit untuk di gapai, bagaikan kaki yang menapak di bumi, sementara tanganmu ingin meraih bulan. Mustahil.
Bisa kah kamu membayangkan?
Orang tua yang seharusnya berdiri di sampingmu, mendukung semua impian dan cita-citamu, malah menjadi penghalang untuk diri mu mewujudkan mimpi yang telah lama ada di benakmu.Ini perjalanan hidup Acha, gadis yang memiliki mimpi besar namun harus dihancurkan oleh orang tuanya sendiri.
Tak hanya sampai di situ, hidup Acha tak hanya di guncang oleh masalah cita-citanya, tetapi juga tentang masalah percintaannya.
Hampir semua orang yang Acha temui dan hadir di hidupnya adalah orang-orang yang salah.
Acha sering kali di khianati, di sakiti, di kecewakan bahkan di manfaatkan oleh laki-laki yang tidak memiliki hati.
Bahkan, Acha tak pernah merasakan seperti apa itu di cintai dengan tulus, di cintai dengan hebat dan di ratukan oleh laki-laki yang tepat.
Acha kerap kali merasa ini dengan teman-temannya yang selalu mendapatkan laki-laki yang tepat, yang mencintai mereka dengan begitu hebat.
"Iya, mungkin Acha nggak secantik mereka, makanya Acha nggak pantas di sayang dan di cintai oleh siapapun. Ayah dan ibu juga selalu bilang begitu."
Marilah menjadi saksi kisah tentang Aulia Natasya. Gadis sederhana dengan segala kesedihan dalam hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fear Of Failing Again
Romance"Ceritakan padaku, rasanya di cintai dengan hebat itu seperti apa?" -Acha-