SEMBILANN

10 7 0
                                    

GUE JUGA PENGEN JADI CANTIK

-ACHA-

☀️☀️☀️

Pukul 2 pagi, Acha sama sekali belum tertidur. Ia masih terjaga di meja belajarnya sembari menatap lurus ke arah kalender yang ada di atas mejanya.

Tidak terasa, seminggu lagi Acha akan melaksanakan ujian akhir. Itu tandanya ini sudah waktunya Acha belajar dengan giat agar bisa mendapatkan nilai yang baik dan bisa bersaing di seleksi nasional.

"Gue bisa nggak ya?" tanya Acha pada dirinya sendiri.

Sampai sepagi ini Acha belum tidur karena mengerjakan latihan soal dan gambar-gambar yang ia rasa akan muncul di ujian nanti. Tak hanya itu, Acha sedari tadi memikirkan segala kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di masa-masa ia kuliah nanti.

Acha takut tidak bisa mencintai jurusannya dan akan menyerah dengan sendirinya. Acha takut seperti itu.
Namun di sisi lain, ada rasa senang di hati Acha. Sebab, jika ia lolos seleksi nasional ia akan tinggal jauh dari orang tuanya.

Bukankah itu adalah hal yang cukup menyenangkan bagi anak-anak yang selalu mendapatkan tekanan dari orang tuanya?

Berbicara tentang orang tua Acha, mereka akan kembali hari ini. Kemudian siang atau sore nanti.

Acha melirik ponselnya yang tiba-tiba menyala. Acha lupa, kalau tadi ia mengheningkan ponselnya sehingga ketika ada pesan yang masuk maka tak akan terdengar notifikasinya.

Acha mengambil ponselnya dan kerutan di keningnya pun muncul.

"Aril?" ucap Acha pelan.

Ada notifikasi yang baru saja masuk dari Aril.

"Belum tidur nih anak?"

Acha lalu membuka pesan itu dan membalasnya. Ternyata Aril menanyakan kenapa Acha masih online.

Usai mengirimkan balasan, Acha lalu memandangi room chat nya dengan Aril. Ada berbagai macam perasaan yang sulit Acha mengerti dalam dirinya.

Acha terkadang suka terpesona dengan ketampanan Aril serta kebaikan nya. Acha juga senang jika Aril terang-terangan mendekati nya. Namun, ada kalanya Acha merasa takut. Acha takut kalau semua fase yang pernah Acha lewati terulang lagi.

Datang dengan rasa penasaran, memberi rasa nyaman, lalu pergi, dan akhirnya ketahuan kalau semua hanya bercanda. Dan lagi-lagi fisik Acha akan menjadi alasan.

Acha meletakkan ponselnya lalu mengusap kasar wajahnya.
"Gue juga pengen cantik!"

"Gue juga pengen seberuntung cewek-cewek lain. Di sayang sama cowoknya, di jadiin Ratu. Kenapa semua harus cantik dulu sih?" tanya Acha kesal.

Di waktu seperti inilah Acha memang suka sekali overthinking. Memikirkan segala hal yang semakin membuat kepalanya terasa penuh.

"Gue pengen cantik!" kata Acha sebelum menelungkupkan kepalanya di atas meja belajarnya. Dan kemudian, gadis itu tertidur di sana.

••••

"Acha."

Acha terbangun dari tidurnya saat merasakan tubuhnya di gerakkan oleh seseorang. Nyawa Acha masih belum terkumpul semua, matanya pun masih ingin menutup sebenarnya.

"Acha, kok kamu tidur di sini?" ternyata itu Tika.

"Ibu udah pulang?"

"Iya udah dong, kalau belum ibu nggak ada di sini," jawab Tika sedikit heran dengan pertanyaan anaknya.

Fear Of Failing AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang