SELAMAT MEMBACA❤️
•••
Setelah menemani ayah dan ibunya makan, Acha pun kembali ke kamarnya untuk beristirahat.
Namun sebelum tidur, tak lupa Acha menyiapkan peralatan untuk ke sekolah besok.Acha memasukkan berbagai jenis pensil, buku gambar berukuran besar, penggaris berbagai bentuk, serta tak lupa laptop dan charger nya.
Setelah dirasanya semua sudah lengkap, Acha pun merangkak naik ke atas tempat tidurnya. Sekarang sudah pukul 11, dan Acha juga sudah cukup mengantuk. Namun, belum sempat menutup mata, sesuatu mengganggu nya.
Notifikasi dari ponsel Acha berbunyi, ada pesan masuk entah dari siapa. Acha pun meraba ponselnya yang seingatnya ia simpan di samping bantalnya.
Aril : Lo udah tidur Cha?
Belum, ada apa?
Aril : enggak, nanya doang.
Oh.
Setelah itu pesan Acha hanya di baca oleh Aril. Dari sini Acha semakin paham kalau cowok itu memang hanya bercanda. Lagian Acha mengharapkan apa? Toh tidak mungkin juga Aril benar-benar menyukainya.
°•°•°•°
Keesokan harinya, Acha berangkat ke sekolah bersama ayah dan ibunya yang kebetulan mau berangkat ke kantor.
"Belajar yang bener," pesan Hasan lalu mengulurkan tangannya untuk di cium oleh sang putri. Selanjutnya pada Tika, dan setelah itu Acha pun turun dari mobil dan melangkah masuk ke pekarangan sekolahnya.
Acha berjalan melewati perkiraan, karena memang kelasnya dekat dengan parkiran motor bagi para siswa.
"Acha!"
"Iya, kenapa Mila?" tanya Acha saat mendapati Mila yang sudah berdiri di hadapannya dengan nafas yang ngos-ngosan.
"Pagi ini gue ada praktek manual, tapi gue lupa bawa alat-alat gambarnya. Lo bawa nggak?" tanya Mila.
Mila itu merupakan siswa yang satu angkatan serta satu jurusan dengan Acha, hanya saja mereka beda kelas. Jika kalian ingat Sean, maka Mila ini lah sahabat Sean.
"Gue bawa, tapi gue nggak bawa kertas gambar. Bawanya buku gambar doang," kata Acha.
"Nggak apa-apa, kertas nanti di bagiin sama guru. Gue butuh alatnya aja," kata Mila masih mengatur nafasnya. Sepertinya gadis itu baru saja berlari jauh.
"Oke. Ayo ikut ke kelas gue."
Acha lalu mengajak Mila masuk ke dalam kelas untuk mengambil alat-alat gambarnya."Ini aja kan?" tanya Acha.
"Iya. Makasih banyak ya. Oh iya, kelas lo praktek manualnya kapan?" tanya Mila.
"Jam 3 sore," jawab Acha.
"Oh ngambil jam tambahan? Berarti pagi ini kalian semua praktik di lab?"
"Iya bener," jawab Acha lagi.
"Oke kalau gitu. Gue balikin pas istirahat pertama," ucap Mila.
"Ya udah makasih ya, gue pergi dulu bye!" kata Mila lalu beranjak keluar dari kelas Acha.
"Acha, Acha."
Acha menoleh ke arah pintu. Di sana sudah ada Juna, ketua kelas Acha.
"Kenapa Jun?" tanya Acha.
"Ada cowok cariin lo di depan," kata Juna.
Acha bingung. "Siapa? Tio?" tanya Acha.
"Bukan lah! Tio Mulu otak lo. Move on napa move on!" seru Juna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fear Of Failing Again
Romance"Ceritakan padaku, rasanya di cintai dengan hebat itu seperti apa?" -Acha-