22 : Keputusan

276 45 39
                                    

Heii, sudah vote?
Kalo sudah, selamat membaca cerita ILY💗

Kita searah, tapi tidak sejalan.

"Hari ini, saya akan mengumumkan siapa saja yang berhasil masuk ke dalam tim olim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hari ini, saya akan mengumumkan siapa saja yang berhasil masuk ke dalam tim olim. Bagi nama yang Bapak sebutkan, silakan maju ke depan."

Guntur mengambil posisi di depan papan tulis. Mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan sambil melipat tangan ke belakang.

"Oke, Saga maju," ujar Guntur. Saga bangkit, berjalan dan memosisikan dirinya di sebelah Guntur.

"Kamu Bapak tunjuk sebagai ketua tim olim. Bapak harap kamu bisa membimbing dan membantu dua temanmu yang lain dengan baik."

Saga berdeham pelan. "Hm."

"Selanjutnya, Joshua Geranta silakan maju."

Joshua beranjak dan berdiri di sebelah Saga. "Selamat, kamu masuk tim olim. Kamu memang tidak pernah mengecewakan."

"Terima kasih, Pak," balas Joshua, tersenyum.

Seketika keadaan menjadi lebih hening daripada tadi. Semuanya bersiap menunggu Guntur memanggil nama terakhir.

Kini Guntur memejamkan mata seperti sedang berpikir. Ia mengambil nafas dalam-dalam, tersenyum begitu membukakan mata.

"Pricilya Adiwarma, ayo maju."

Ily tersentak. "S-saya, Pak?"

"Iya, silakan maju."

Dengan kaku, Ily maju ke depan. Joshua membiarkan Ily berdiri di antaranya dan Saga.

"Semoga berhasil saat lomba nanti, ya," ucap Guntur membuat Ily tampak sangsi.

"Beneran, Pak?"

"Iya. Mulai besok, kamu udah bisa ikut bimbingan sama Saga dan Joshua."

"Baik, Pak."

Guntur membagikan pandangannya ke depan. Melemparkan senyum kepada para anak didiknya.

"Bagi namanya yang tidak Bapak sebutkan, kalian tidak boleh berkecil hati. Masih ada kesempatan lain kali. Kalian bisa coba ikut tes olim kimia sama Ibu Wati. Siapa tau kalian beruntung."

"Baik, Pak."

"Oke, kalian sudah boleh kembali ke kelas masing-masing." Guntur keluar terlebih dahulu disusul anak-anak yang lain. Sementara Ily, Saga, dan Joshua masih belum berniat kembali. Mereka hendak mengatur jadwal belajar bersama.

"Jadi, mau dimana?"

"Rumah lo," jawab Saga datar. Joshua mengangguk menanggapi lalu menoleh ke arah Ily.

"Kenapa diem aja, Ly?"

Sontak Ily tersadarkan. "E-enggak, aku lagi ngelamun doang."

"Beneran?"

ILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang