ilysmbidkhttybikylse
(I love you so much but i don't know how to tell you because I know you love somebody else)
"Bapak keluar dulu untuk mendiskusikan hal ini bersama pelatih yang lain."
Tap tap tap.
Hening.
"BANGSAT!"
"Jef, kalau lo gak terkendali gini, semuanya gak akan jalan."
Jovan menyorot tajam pemuda dengan kain hitam di lengan kiri atas itu. Sudah lima menit waktu terbuang, sejak seorang pembimbing datang dan menyampaikan kabar buruk.
"Lo gak ngerti seberapa kalutnya gue, Jo. Gue kaptennya, tapi gue gak bisa apa-apa sekarang," balas Jefta berusaha untuk tidak bersikap di luar batas.
Biwa menghela nafas. Meski tidak kentara seperti Jefta, tapi siapa pun tahu bahwa pemuda itu juga sama frustasinya.
Pasalnya, merupakan perkara sukar untuk mencari anggota pengganti sementara lomba akan dimulai tidak lama lagi.
"Jadi, kita gak punya pemain cadangan?"
"Ya. Tiga-tiganya kecelakaan pagi ini," jawab Jaebi.
"Pagi ini?" Semua atensi beralih pada Ily. "Anggota aku juga ada yang kecelakaan tadi pagi."
"Ada yang gak beres," celetuk Jeremy. Aneh rasanya melihat dia dengan tampang serius seperti itu.
"Iya. Ada yang mau buat citra sekolah kita jatuh," sambung Naya. Aneh juga rasanya melihat Naya satu pendapat dengan Jeremy.
"Kenapa anak MB juga kena sasaran?" Seperti biasa, Ula masuk ke dalam golongan yang masih tidak mengerti di saat semua teman-temannya sudah mendapatkan sebuah hipotesa.
"Entahlah. Antara mereka yang salah target, atau emang itu salah satu tujuannya." Jeno datang dengan almamater OSIS-nya. Pemuda itu memasuki ruangan lalu duduk di sebelah Jefta.
"Maksudnya?" tanya Ula lagi. Untuk ukuran anak dari kelas unggulan, ia memang paling lemot dalam urusan mengusut seperti ini.
"Ada yang dendam sama anak Garuda's Guardian karena menang Gubernur Cup kemarin. Dari sini, udah bisa nyimpulin siapa dalangnya?"
"Tunggu, lo tau dari mana?" Joshua memicingkan mata. Jeno ini kerap sekali bersikap seperti cenayang yang tahu segalanya.
"Udah ketebak. Bukannya lo juga sadar? Kalau berita ini dimasukin ke forum, mungkin begini isinya." Jeno mengambil jeda. "Kecelakaan yang melibatkan empat anak dari SMA Garuda terjadi pagi ini, di waktu yang berdekatan. Ulasan tambahan, terjadi menjelang acara turnamen basket tahunan antar sekolah."
Jeno tersenyum miring. "Kalian pikir aja sendiri, apa itu bisa disebut kebetulan?"
"Jadi maksud lo, dalang di balik ini semua adalah orang yang sama?" Seperti yang diharapkan dari seorang Dara pemegang tahta empat besar teratas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILY
Teen FictionIly adalah gadis cantik berwatak lembut yang tiba-tiba saja mendapatkan titah dari sang ayah untuk pindah rumah dan sekolah. Diawali perjumpaannya dengan teman-teman kelas yang absurd, membuat Ily akhirnya sadar jika hidup tidak selalu monoton. Aw...