Meratapi bayang dalam semu memang mustahil terdengar.
Apa lagi dengan mata sayu itu.
Apa mampu?
Apa bisa?
Ily membereskan buku-buku yang ada di atas meja lalu memasukkannya ke dalam tas. Bel istirahat sudah berkumandang dari 20 menit yang lalu, namun Ily masih setia duduk di kursinya.
Ily bingung. Ia ini tipikal cewek yang susah beradaptasi dengan lingkungan baru. Ia cenderung malu dan tidak percaya diri. Jadi harap maklum saja jika Ily sama sekali tidak mengeluarkan suaranya kecuali jika diajak bicara.
Seperti tadi contohnya. Amy beserta teman-teman perempuannya yang lain mengajak Ily untuk ke kantin bersama, namun Ily menolak secara halus dengan dalih bahwa ia membawa bekal. Ily tidak berbohong, ia memang benar-benar membawa bekal dari rumah. Walaupun bekalnya hanya berisi dua potong roti lapis yang sebenarnya tidak membuat kenyang.
Asalkan kalian ingin tahu, Ily cuma seorang diri di kelas. Ia memilih tidak keluar karena masih malu menampakkan wujudnya. Terlebih mengetahui dari Amy tadi, bahwa ia sempat menjadi bahan gosip di grup WhatsApp sekolah.
KRING KRING!
Bel masuk telah berbunyi. Namun setelah lima menit, satu siswa saja belum ada yang masuk ke dalam kelas. Ily dibuat bingung, kemana semua orang?
Ah, Ily berusaha tidak peduli dan lebih memilih menonton Spongebob Squarepants di IGTV.
Baru tiga menit ia menonton, tiba-tiba saja seorang cowok duduk di sebelahnya. Refleks Ily menoleh dengan pandangan bertanya.
"Hai," sapa cowok itu seraya tersenyum tipis.
Ily mencoba membalas dengan senyuman yang sama. Tak lama dari itu, satu per satu orang mulai masuk ke dalam kelas. Kebanyakan dari mereka menatap interaksi Ily dan cowok itu dengan ekspresi berbeda-beda.
Cowok itu menyodorkan tangan kanannya di hadapan Ily. "Nama gue Jeremy Thomas. Anak-anak panggil gue Jejer."
Ily menerima sodoran tangan itu dengan hangat. "Aku Ily," ujar Ily singkat.
"Lo cantik." Jeremy mengedipkan sebelah matanya jahil membuat Ily sontak mengerutkan keningnya. Barusan dirinya digoda?
"Ekhem! Jer! Anak orang jangan lo buat baper!" teriak seorang cewek berambut sepunggung yang Ily tahu bernama Selena. Ily bisa tahu karena tadi ia sempat berkenalan dengan beberapa anak di kelas ini.
Jeremy tidak menoleh ke arah Selena dan masih asyik menatap Ily yang terpantau tidak terpengaruh oleh gombalannya. "Gue kalah, kayaknya lo gak baper." Jeremy tersenyum puas setelahnya.
Ily tidak membalas. Ia bingung mau merespon apa.
Tiba-tiba saja Naya menarik kerah belakang seragam Jeremy untuk menjauh dari Ily. "Jangan ganggu Ily, Jer! Dia anak baru," kesal Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILY
Teen FictionIly adalah gadis cantik berwatak lembut yang tiba-tiba saja mendapatkan titah dari sang ayah untuk pindah rumah dan sekolah. Diawali perjumpaannya dengan teman-teman kelas yang absurd, membuat Ily akhirnya sadar jika hidup tidak selalu monoton. Aw...