BUKAN MEWEK BIASA***
[Bonbon POV]
Aku baru saja diantar oleh Pak Agung tadi. Oke! Aku harus siap bertemu dengan para curut. Nggak boleh ada keluh kesah dan jarak diantara kami. Aku akan selesaikan masalah nya baik-baik dengan mereka.
OKE SEMANGAT BON!
LUPAIN DOKTER BARA!
MAAFKAN MEREKA!
UNTUK.. PARA CURUT!
"Bon.."
Aku berbalik ketika merasa nama ku dipanggil. Revin. Tumben dia dianter? Biasa nya juga bawa motor kayak Vano. Aduh kangen deh sama dia.
"Hai Rev!" sapa ku senang.
Revin tersenyum. "Hai, kawanin gue ke parkiran yuk. Mau minta buku gue sama temen.." pinta nya terdengar memaksa. Oke lah, belum telat juga.
"Yaudah yuk!"
Aku berjalan beriringan dengan Revin. Aku harap dia jangan sampe suka sama aku juga. Nggak mau.
"Kata nya hari ini ada tamu dari anggota dinas. Mau ngecek sekolah swasta yang patuh aturan." ujar Revin santai. Kok aku nggak tau?
"Masa sih? Gue belum tau.." seru ku.
"Iya, gue juga baru sapet info dari anak-anak."
"Oohh.."
Aku melihat Ardan yang tengah mengoceh ria sembari dibonceng oleh Zeo. Dan siapa yang ditengah? Fabio?
"Hahahahaha!"
Aku sukses tertawa terbahak-bahak. Mereka udah pada ganteng. Dandanan udah kayak cowo playboy sekolahan. Eh malah bonceng bertiga ke sekolahan. Kek terong aja.
"Samperin yuk!" ajak Revin. Dia juga tertawa tadi. Iyalah! Baru kali ini ada cowok ganteng yang tartig. Biasa nya juga pake mobil muluk. Ngesok elegean.
"HAHAHAHAHA!"
Aku memegang perut ku. Sakit sekali! Lucu banget lah ngeliat para curut yang dianggap macho. Eh? Malah kayak gini. Kayak lekong.
"Lo bertiga kesini naik motor? Tartig?"
Aku masih tertawa. Ditambah dengan mendengar pertanyaan Revin itu. Aku menahan tawa ku sejenak. Huh..
"Haha, kayak terong tau nggak!"
Aku melihat Ardan memerah. Lucu! Sangat lucu. Ardan seperti nya akan siap meledak. Kayak nya yang jadi biang si Zeo, kalo nggak Fabio.
"SETAN LO BERDUA!"
"HAHAHAHAHA.."
PLUK
"Aduh.."
Aku menghentikkan tawa ku seketika. Waduh siapa tuh yang kena? Aku kira bakalan Fabi atau nggak Zeo yang kena. Nah ini? Seorang guru cantik pake seksi yang jadi korban. Kacian.
"Eh? Maaf buk.." pinta Ardan berteriak.
Dia berjalan mendekat ke arah kami berlima. Aduh, siap-siap kena timpuk lagi nih! Keliatan nya ada guru baru yang sama-sama resek kayak Pak Keano itu.
"Kalian ikut saya ke kantor!"
Bahu ku mencelos seketika. Yang nimpuk kan si Ardan. Kok aku dibawa-bawa?
"Elu sih!"
"Lagian kenapa lu berdua ngehindar?"
"Ya gue mana mau kena pukul sama lo!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Bonbon
RomanceLu pernah ngayal nggak sih tentang hidup dikelilingi cogan? Pasti pernah dong. Sama kayak Bonbon. Nih anak gadis demen banget ngayal dikelilingi cogan, hayalannya tercapai sih tapi dia justru jadi pembokat para cogan berotak mesum dan berstatus jomb...