CURUTS AYAN PATAH HATI***
[Author POV]
"HUEE... DOKTER!"
"DOKTER...."
"DOKTER HIKS.."
CROT
"DOKTERRRRRRRR......!!!!"
Ardan menatap jengah Fabi, Zeo dan Revin yang ada disamping nya. Mereka sama-sama duduk teratur dikursi tunggu ruang UGD.
"Lo punya obat bius atau batu gitu?" tanya Ardan santai.
Revin menautkan alis. "Buat?"
"Mau buat anak orang pingsan."
"Bonbon?"
"Hmm.."
"Iya timpuk aja pake batu. Dia bising banget!"
"Tauk! Suster -suster sama dokter nya aja ampe bingung gitu. Kan malu!"
"Biarin aja lah, kan dia yang malu.."
"Terus dia udah mirip kek tarzan, rambut berantakan, baju kumel, wajah berlinang air mata, garuk-garuk tembok lagi,"
"Hahah, kok gue ngakak denger nya?"
"Emang lucu kali!"
"DOKTERRR!!!"
Grauk
"BONBON AKAN—"
"Hmmpphh.. hmpph.. hmmpphhh.."
"Lo ngomong apaan?" tanya Fabi yang masih membekap bibir dower Bonbon. Tereak-tereak muluk, kek manusia hutan.
"Hmmpphh!!!"
"Maka nya jangan teriak, lo buat orang sakit jantung langsung mati karna suara lo!" maki Fabi kesal.
Bonbon menggeleng tanda menyerah. Fabi mendudukan Bonbon disebelah Ardan.
"Diem atau gue bekap terus?" tawar Fabi serius.
Bonbon menunduk patuh, menjawab 'diem'. Fabi perlahan melepaskan tangan nya. Bonbon mengelap bibir nya.
"Cuih asin!" ejek Bonbon sok jijik.
"Jangan dijilat dong.."
"Ck, gue itu kan lagi khawatir, maklum teriak-teriak!"
"Khawatir sih khawatir, tapi kenapa sampe garuk-garuk dinding segala? Lo pikir tuh dinding panuan?"
"Refleks.."
"Lama banget.."
"Hue, iya! Dokter Bara pasti-"
"DIEMM!!!" bentak para lelaki disitu. Bonbon langsung menunduk takut. Ini dibentak men! Pasti nyali langsung menciut.
"Eh neng lo jelek banget kalo kek gitu!"
"Lo juga nyai!"
Akhirnya mereka sama-sama terdiam. Hanya ada suster yang lalu lalang sembari membawa pasien.
"Jadi abang lo akan tanggung jawab cewe tadi?"
"Ga tau, gue nggak urusan!"
"Loh kok gitu?"
"Ya gue nggak mau tau, tentang cewe tadi, terlebih lagi dia punya abang si Pak Guru resek itu, males banget dia jadi kakak ipar!"
"Tapi kan tuh cewe kasian. Dia keponakan lu juga.."
"Bodo. Dia juga ank haram!"
Bonbon melirik Ardan. "Kalo gue jadi tuh cewe, denger anak gue dikatai anak haram, udah gue tendang tuh burung lo sampe kecil lagi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bonbon
Любовные романыLu pernah ngayal nggak sih tentang hidup dikelilingi cogan? Pasti pernah dong. Sama kayak Bonbon. Nih anak gadis demen banget ngayal dikelilingi cogan, hayalannya tercapai sih tapi dia justru jadi pembokat para cogan berotak mesum dan berstatus jomb...