MASALAH PUN SELESAI***
[Bonbon POV]
Aku meloncat turun dari mobil mewah milik Zeo. Nggak nyangka banget bisa berteman sama anak orang berada. Aku menatap sepatu ku. Hah, aku nggak berasa anak sekolah. Malah ngerasa janda perawan.
"Bayarin gue parkir yak.."
Aku terkikik geli mendengar celetukan Zeo kepada Fabi yang sedang memegang bola kaki nya.
"Bayar ndiri ah, yang punya mobil sapa, yang bayar sapa!" balas Fabi kesal. Wajah nya itu loh nggak nahan. Dia mancung dan putih. Jadi kalo lagi kesel, wajah nya merah dan hidung nya mengkerut. Haha lucu.
"Pelit lo ah, udah untung cuman bayar parkir, kalo disuruh bayar bulanan baru tau rasa lo!" maki Zeo tak kalah kesal.
"Bising ah. Yuk cabut!" ajak Ardan baru memakai jam tangan nya. Duh, kece banget.
"ARDANNNNN!!!"
Aku segera melihat ke arah siapa yang memanggil dan itu.. aku nggak kenal. Yang pasti ini teman nya Ardan.
"Apaan?"
"Abang lo!"
Ha? Abang? Aku baru tau Ardan punya abang. Perasaan dia anak tunggal deh.
"Napa? Dia udah balik dari Antartika?"
"Huh?!"
"Udah nggak penting. Sekarang jelasin kenapa abang gue!"
"Dia.. dia kelahi sama Pak Keano!"
Aku beralih ke Ardan yang wajah nya mengeras. Lah ini kenapa lagi? Aku ikut ah. Aku melihat Ardan berlari menuju gedung utama sekolah ini.
Fabi dan Zeo juga ikutan berlari bersama teman Ardan dan diriku. Tumben Pak Keano berkelahi?
Aku berhenti ketika melihat seorang pria dengan tubuh tegap nya mengelap sudut bibir nya. Oh astaga.. kaki ku hampir meluruh ke lantai. Dia sangat tampan. Memakai celan jins bewarna biru tua dan kaus merah serta memakai kacamata. Aku rasa Dokter Bara kalah.
BUG
Aku hampir saja menjerit ketika abang baju merah itu dipukul oleh Keano. Aku melihat Ibu Seksi, oke nama nya Ibu Nara. Ia ketakutan melihat perkelahian itu.
Aku mendekat ke Fabi. Takut kenapa-kenapa. Zeo juga merapat ke Fabi. Nih anak kenapa? Kok malah kayak cewe?
BUG
"TANGGUNG JAWAB NGGAK LO!"
Apaan nih? Bawa-bawa tanggung jawab? Aku meringis ketika Ardan mengepalkan tangan nya. Membuat kunci mobil digenggaman nya terlihat mau hancur.
Saat satu tonjokan ingin mampir ke wajah ganteng pria itu. Ardan menahan tangan Pak Keano.
"Apaan sih lo. Jangan mentang-mentang lo lebih tua dari gue, gue bakalan tunduk sama lo!" maki Ardan geram.
"Ck, harus nya lo ngajarin nih abang banci lo. Dia ngamilin adek gue!" balas Pak Keano geram. Ini kenapa berantakan banget masalah nya.
Ardan beralih ke abang nya yang terduduk dilantai. "Lo ngapain anak orang?" tanya Ardan terang-terangan.
"Lo nggak ngerti.." kata pria berkaus merah itu. Abang Ardan.
"JAWAB GUE ARZAN!" teriak Ardan kalap. Ia seperti nya sangat marah. Aku takut. Aku bersembunyi dipunggung Fabi. Wangi nya.. ini parfume yang sama dengan Dokter Bara.
Dia suami orang Bon...
Aku memejamkan mata ku. Sakit sekali. Lebih baik aku amnesia atau melupakan semua nya. Lalu bangun saat aku berumur cukup matang, yaitu sudah memiliki suami dan anak-anak yang lucu. Mungkin itu lebih baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bonbon
RomansaLu pernah ngayal nggak sih tentang hidup dikelilingi cogan? Pasti pernah dong. Sama kayak Bonbon. Nih anak gadis demen banget ngayal dikelilingi cogan, hayalannya tercapai sih tapi dia justru jadi pembokat para cogan berotak mesum dan berstatus jomb...