25 || Penjahat Kelamin

41.1K 1.9K 206
                                    


PENJAHAT KELAMIN

***

[Author POV]

Bonbon terduduk lesu dilantai. Kaki nya meluruh. Ia hancur. Ia sudah tidak hidup lagi. Kehidupan nya sudah menjadi milik orang lain. Bonbon tiba-tiba meneteskan air mata nya. Ia tidak bisa menahan nya.
Sudah cukup lama. Dan sekarang? Sangat sakit.

"Hiks, Dokter jahat! Dokter jahat! Dokter jahat!" teriak Bonbon menjambaki rambut nya sendiri.

Bonbon sudah lepas kendalimembuang semua benda yang dipegang nya. Menghancurkan apapun yang ada didekat nya. Bonbon seperti sudah tidak waras lagi!

"Dokter jahat! Sejak Bonbon SMP Dok! Sampai Bonbon kuliah! Hanya sama Dokter aja Bonbon suka! Dan sekarang? Dokter lupa! Dokter menikah dengan perempuan lain!"

"Arrrgghhhh!!!!"

PRANG

"SIALAN!"

PRANG

"BEGO! ELO BEGO BON!"

DUG

"ELO SUKA SAMA COWO YANG MAININ LO?"

DUG

"HAHA BEGO!"

DRAK

"BEGOOOOOOOOO!!!!!"

"HIKS.. HIKS... HIKSS...."

Bonbon menangis tersedu-sedu. Setelah semua tubuh nya sakit. Terutama kepala nya yang baru saja dihantam nya ke dinding. Ia tidak kuat lagi. Ada darah segar yang menetes sedikit.

Bonbon menjambaki rambut nya. Deruan tangis nya terdengar keras dirumah nya.

Bara datang dengan perasaan berkecamuk. Baju nya berantakan. Setelah mengantar Keke yang jatuh pingsan tadi ke rumah sakit. Bara menyempatkan diri datang ke rumah Bonbon.

"Maafin Dokter Bon.." pinta Bara berlutut disamping tubuh Bonbon.

Bonbon mengelak. Ia justru membelakangi Bara, tubuh nya gemetar, tangis nya terdengar keras. Dan ada rasa kecewa, patah hati, marah, sakit dan perasaan campur aduk lain nya.

"Maafin Dokter.." pinta Bara lagi sembari merangkul Bonbon.

Bonbon menjauhi tubuh Bara lagi, tapi Bara menahan nya. Bara mendekap tubuh Bonbon dengan erat.

"Ini pertama kali nya Dokter nangis buat kamu Bon.. Maafin Dokter.. Dokter ngaku Dokter salah, tapi semua diluar pemikiran Dokter Bon.." jelas Bara mencoba menenangkan Bonbon.

"Pergi! Pergi kau bajingan!" bisik Bonbon marah. Ia memberontak didekapan Bara.

Bara menggeleng tak mau.

"Pergi!!!" teriak Bonbon murka.

Bara justru membalikkan tubuh Bonbon. Dan menjatuhkan nya pada dada bidang nya. Bibir Bara memebentur bibir Bonbon dengan kasar. Bara mencoba meminta maaf. Tapi ditolak.

Bonbon terus menghindar. Air mata nya terus meluruh ke lantai. Bara mencoba menenangkan Bonbon, tapi Bonbon tidak mau. Setelah ia lemas karena semua tindakan nya, Bara menggigit bibir bawah Bonbon.

Tapi Bonbon hanya menunduk saja. Tidak memperdulikan apa yang terjadi pada diri nya saat ini.

"Pergi.." bisik Bonbon ketika Bara mencium nya dengan lembut.

"Bonbon mohon Dok, pergilah.." pinta Bonbon menangis.

"Berbahagialah bersama dia Dok.." ucap Bonbon lesu. Wajah nya hanya menunduk saja.

BonbonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang