4 || Jam Terbang Bonbon

60.1K 2.5K 80
                                    


JAM TERBANG BONBON

***

[Bonbon POV]

Aku baru saja mandi, selesai memakai seragam, aku segera turun, pengen sarapan dulu. Nanti aja nyisir rambut nya, nanti juga biasa nya disisirin Mama.

Aku menenteng tas ku yang sangat.. ringan. Karna sebagian buku sudah ada diloker sekolah.

"Pagi semuaaa..." sapa ku ceria. Calon istri Dokter Bara gitu.

Papa berdeham dan melirik ku. "Pagi, kok belum sisiran? Berantakan banget rambut kamu Bon.."

Aku tersenyum sambil merampas nasi goreng yang Mama sediakan untuk Papa. Papa disediain masa anak nya yang cantik ini enggak?

"Aish! Kamu Bon.. Nggak sopan banget sih. Dahulu kan yang lebih tua dong.." kata Mama marah, aku menyengir sambil mengunyah nasi goreng dengan cepat.

Mama mendengus kesal, tapi Mama kembali menyediakan nasi goreng untuk Papa. "Nanti kalo punya suami kamu pasti repot deh. Jangan kayak anak kecil dong Bon.. Mau nikah jugak.."

"Nah ini rambut kenapa lagi kok belum disisir?" maki Mama lagi, aku menyengir saja.

"Sisirin dong Maa.." rayu ku manja.

"Aduh, kamu ini yaah Bon, gimana kalo udah nikah nanti? Kamu harus memuaskan suami, masak juga, kerja juga, sekolah juga, ngurusin anak juga dan masih banyak lagi. Nah sekarang? Udah gede kayak gini kelakuan nya kayak anak kecil." seru Mama muak, ia tidak mau duduk disamping ku, ia malah duduk didepan ku. Mama frontal banget sih kalo ngomong.

Aku menghela nafas saja. "Mendingan muasin Dokter Bara aja deh daripada masak." gumam ku.

"APAAH?!!!"

Kling!

Suara sendok dan garpu berjatuhan dilantai pun berbunyi, aku hanya menyengir saja. Kaget nya biasa aja dong.

"Hehe, enggak.. Cuman Bonbon malu kalo ke sekolah belum sisir rambut." alih ku cepat.

Mama mendengus, ia memungut sendok serta garpu yang jatuh tadi.

"Ya udah.. Mana sisir nya?" tagih nya jengah sambil melihat ku.

Aku mengambil sisir mini ku dari dalam tas. "Ini Mama yang cantik." rayu ku lagi.

Mama segera berjalan menghampiri ku, ia menyisir rambut ku dengan kasih sayang, yaiya dong dia kan Mama kandung aku. Aku disisirin Mama sambil sarapan, berasa anak SD deh. Hihi

"Maaf Tuan Nyonya.. Non.. Ada Mas Bara." ucapan Bibik Eca membuat aku segera mendongak.

Disana ada Dokter Bara yang sedang berdiri mengenakan baju kemeja biru kotak-kotak dan celana jeans hitam, serta ia memakai ikat pinggang bewarna cokelat yang menggoda. Dia menawan, aku segera merampas sisir dari tangan Mama.

"Eh Dokter ganteng udah dateng, sini dok sarapan sama kita. Ini Bonbon yang masak semua loh.." ajak ku cepat, aku sengaja berbohong biar kelihatan istri idaman gitu.

Udah cantik, baik, mesum dikit, terus pinter masak lagi. Hua keren tuh.

Dokter Bara tersenyum ke arah.. Mama, bukan ke arah ku. Dia menarik salah satu kursi disebelah Mama dan segera duduk.

Mama berjalan ke tempat nya. "Yuk makan dulu Nak Bara, kan mau berangkat kerja." ujar Mama santai, ia mengambilkan sendok nasi goreng.

Buru-buru aku merebut nya, aku segera mengambilkan sarapan yang banyak untuk CALON SUAMI ku tercinta. Agar dia tidak kelaperan lagi.

BonbonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang