MESUMERS***
[Author POV]
Bonbon baru saja membereskan tempat tidurnya. Bibik sudah pulang dari kampung dan bingung kenapa ada Bonbon dirumah dan bukannya Nyonya sama Bapak. Bonbon tersenyum geli karena mengingat ekspresi Bibik yang saat itu tidak bisa berkata-kata.
Bonbon menghela nafas. Kakinya yang jenjang menuruni tangga rumahnya, ia melirik Bibik yang sedang bersenandung ria sembari memasak.
"Bik, Bonbon mau keluar sebentar yah pake mobil Pak Agung.." pamit Bonbon berteriak sedikit keras menatap punggung Bibik yang terlihat dibalik meja bar dapurnya itu.
"Oke Non! Hati-hati!" balas Bibik tak kalah berteriak keras. Wah si Bibik udah tua tetap semangat 45!
Bonbon tertawa kecil. "Iya Bik.."
Bonbon keluar dengan penampilannya yang sudah bisa dibilang berkelas. Celana jins dengan atasan baju yang bisa dibilang aneh namun pas untuk membekuk tubuhnya yang makin ramping dan tinggi.
Langkahnya terhenti didepan pintu saat ada sebuah tas bagus namun tergeletak asal didepan rumahnya. Apa ini tas Mama? Pikirnya bingung. Namun tak urung tangannya memeriksa apa isi tas itu.
Ada sebuah kertas lusuh didalamnya. Bewarna putih kekuningan dan ada noda minyak disana. Bonbon menghela nafas sembari memutar bola matanya. Siapa sih yang ngirimin beginian?
Bara ga sebaik yg lo pikirin permen sialan!
Mata Bonbon membulat bingung. Ia menggertakkan giginya marah. Lalu meraba-raba apa isi tas itu. Lalu ia menemukan beberapa lembar foto.
Satu.
Dua.
Tiga.
Empat.
Ada empat lembar foto disana. Bonbon makin memekik kaget. Apalagi model yang ada didalam foto itu adalah si Dokter Ganteng. Bagaimana bisa?!
Ke-empat foto itu terlihat diambil diam-diam dan ditempat yang berbeda-beda. Dengan gadis yang tak sama pula. Bonbon makin geram. Tangannya meremuk foto tersebut. Kakinya segera melangkah lebar-lebar ke rumah sebelahnya. Sembari membawa bukti-bukti itu.
Tubuhnya mendorong asal pagar rumah Bara yang tak terkunci itu. Mobil Mami Alaska lagi nggak ada digarasi. Berarti Mami Alaska sedang keluar. Sehingga hanya ada Mobil Juke merah Bara saja. Bonbon tau, rumah ini pasti tidak terkunci.
Tapi ia salah!
Rumah itu terkunci. Ia tak berhenti. Berjalan masuk ke garasi dan masuk ke dalam pintu yang menghubungkan garasi dengan dapur. Kakinya berjalan terus menaiki tangga.
Harus dituntaskan. Sekarang! Tekad Bonbon itu sudah sampai ubun-ubun. Baru saja ia berhenti didepan pintu kamar Bara.
Pintu terbuka tiba-tiba dengan menampilkan Bara yang bertelanjang dada. Rambutnya berantakan meski wajahnya sudah segar tapi tetap saja Bara seperti orang yang baru bangun!
"Eh ada calon istri dateng, ngapain Bon? Mau minta temenin olagraga pagi?" sapa Bara dengan senyumannya. Niatnya sih ingin menggoda gadis cantik ini.
Bonbon tidak tergoda. Ia justru malah menitihkan air matanya tiba-tiba yang membuat Bara panik seketika. Tangan Bara refleks memegangi lengan Bonbon yang bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bonbon
RomanceLu pernah ngayal nggak sih tentang hidup dikelilingi cogan? Pasti pernah dong. Sama kayak Bonbon. Nih anak gadis demen banget ngayal dikelilingi cogan, hayalannya tercapai sih tapi dia justru jadi pembokat para cogan berotak mesum dan berstatus jomb...