15 || Mabok Miras

41.7K 1.8K 62
                                    

MABOK MIRAS

***

[Bara POV]

Aku memasang kemeja ku segera. Setelah telfon dari Dokter Zaki, aku segera bersiap-siap. Ia memberitahukan ku bahwa ada reuni Dokter Muda. Jadi aku ingin ikut, untuk menambah teman baru.

Aku memakai jam tangan ku. Aku melirik kamar Bonbon yang sudah tertutup. Aku melihat siluet Bonbon sedang mengacak-acak rambut nya. Ck! Gadis labil.

Aku menghela nafas, lalu segera turun ke bawah. Ini tidak acara formal. Jadi tidak masalah jika hanya memakai kemeja tanpa jas.

Aku melihat Mami yang sedang membaca majalah. Aku menghampiri nya segera.

"Mih, Bara pergi keluar dulu yah.. mau ketemu Dokter Zaki.." pamit ku menyalam tangan nya.

"Hmm, tapi jangan lama-lama. Nggak baik anak laki-laki pulang kemaleman." ujar Mami masih memegang erat tangan ku.

Aku tersenyum. "Itu anak gadis Mih.."

Mami menyengir saja. "Yaudah hati-hati.."

"Yaa."

"Tapi kamu kemana Bar?" teriak Mami ketika aku didekat pintu.

"Club Transelvania Mih.."

"Ingat.. Jangan pulang malem!" balas nya dengan berteriak lagi.

"Iya Mih.."

Aku segera menuju garasi. Menyalakan mobil dan menuju ke kelab malam dipusat kota. Tidak tahu kenapa. Mereka ingin bertemu dikelab. Ya sudah, aku kesana.

Mungkin aku akan minum sedikit alkohol. Hanya sedikit. Jangan berlebihan. Sudah lama aku tidak meminum air keramat itu. Sejak SMA..

Ah ya, itu mengingatkan ku kepada gadis penjaga perpustakaan. Gita.

***

Aku merapikan kemeja ku. Membawa masuk ponselku ke dalam kelab malam yang dipenuhi musik keras.

Aku berjalan menyusuri anak muda maupun dewasa yang sedang berjoget ria bersama musik yang sedang berputar. Aku tersenyum ketika melihat Dokter Zaki dan beberapa orang lain nya sedang melambaikan tangan nya ke arah ku.

"Hei.." sapa ku berjabat tangan.

"Udah lama?" tanya ku spontan.

"Belum, masih banyak yang belum dateng."

"BARAA?!"

Aku berbalik mendengar teriakan seorang wanita yang mengejutkan diri ku.

"Hei.." sapa ku berjalan mendekat ke arah gadis ini. Gita.

"Kamu disini juga?" tanya nya bingung.

"Ya." jawab ku sembari tersenyum.

"Sen..diri?" tanya nya terlihat ragu.

Aku mengangguk. "Pasti, tidak ada yang mau ku ajak lagi bukan?"

Kecuali Bonbon.

"Ohh.. mungkin saja. Seperti pacar mungkin.." kekeh nya mengelus tengkuk nya.

"Aku nggak punya pacar.." jawab ku santai. Gita mengelus lengan nya.

"Sorry, aku nggak bawa jas. Kamu juga pakaian nya terbuka banget." ucap ku menasehati nya.

Gita memerah. Oke liat dia. Pakaian nya sungguh minim. Dengan gaun malam bewarna biru tua serta bagian dada yang terbuka. Mungkin saja wanita ini bisa masuk angin.

BonbonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang