24 || Bonbon Mundur

38K 1.9K 53
                                    


BONBON MUNDUR

***

[Author POV]

Tiga bulan kemudian...

Suara ricuh di SMA Flamboyan itu terdengar diseluruh sekolah. Para murid itu sedang memancarkan aura ceria. Mereka satu sama lain saling mencoret, berfoto, menangis haru, tertawa dan lain-lain.

Tiga curut itu tertawa bersama-sama. Banyak teman mereka yang meminta tanda tangan dan foto bersama.

"Ardan! Gue mau foto sama lo!"

"Fabi.. tanda tanganin baju gue!"

"Dan, foto bareng yuk!"

"Dan lo tanda tangan baju gue dong.."

"Zeo fotoin kita.."

"Ze, lo tanda tangan disini dong.."

"Fabi, tanda tanganin case handphone gue!"

"Zeo, wajah lo pea bener!"

"Haha Dan liat deh.."

Mereka saling tersenyum satu sama lain. Gadis yang belum ada satu coretan dibaju nya itu pun mendekat ke kumpulan mereka. Bonbon dengan spidol permanen bewarna biru dan hitam ditangan nya mencoba berjalan mendekat.

Dibibir nya sudah ada permen tangkai bewarna-warni. Langkah Bonbon mendekat. Setelah mereka berpisah. Bonbon menjadi lebih pendiam. Ia nya gadis yang tidak punya teman lagi. Banyak wanita yang memusuhi nya, mulai dari fans Vano sampai fans para curut, terkecuali Nadhine. Gadis itu masih mau menemani nya kemana pun.

Bonbon menggaruk tengkuk nya. Antara gugup dan gengsi berperang dihati nya.

Fabi yang pertama kali melihat Bonbon hanya tersenyum. Fabi berjalan mendekat ke Bonbon, meninggalkan krumunan nya itu.

Spontan Fabi langsung memeluk Bonbon, Bonbon kaget dan tersadar bahwa itu Fabi. Bonbon membalas pelukan Fabi.?

"Gue minta maaf sama lo yaa Fabi.." pinta Bonbon teredam, karena kepala nya berada dilekukan leher Fabi.

"Iya Bon.. Maafin gue juga karna udah jaga jarak sama lo. Lo kan nggak salah. Sekarang gue udah nganggep lo sahabat kok.."

"Hiks iya Fabi.. gue tetep sayang lo kok. Walaupun lo jahat kayak kemarin sama gue.."

"Haha iya Bon.."

Fabi melepaskan pelukan dari Bonbon. Fabi menatap Bonbon, gadis yang dicintai nya dulu.

Bonbon tersenyum. "Lo ganteng banget kalo rambut lo kayak gitu. Gue saranin lo jadi arsitek deh, keren-keren gitu.."

Fabi mengangkat bahu nya. "Belum kepikiran, masih males mikir.."

"Ck! Jangan dong.. Lo itu harus rencanain dari awal apa cita-cita lo!" nasehat Bonbon mengelap air mata nya.

"Iya bawel!" seru Fabi bosan.

"Nah lu sendiri mau jadi apa?" tanya Fabi lagi. Ia memasukan tangan nya ke dalam saku celana. Anjir ganteng!

"Gue?"

"Gue.. sebener nya sih nggak pengen jadi apa-apa. Gue mau jadi pengusaha aja.."

"Usaha apaan nih?"

"Buka salon mobil sama butik.."

"Widih keren tuh, butik? Butik apaan?"

"Ya baju lah Fabi! Masa butik pakaian dalem? Kan aneh!"

BonbonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang