8

11 0 0
                                    

Hari H acara ulang tahun sekolah

Adzana pov

"Zaa" panggil Berlian.

"hmm"

"panitia acara disuruh ngumpul di ruang osis"

aku mengangguk.

aku dan Berlian pun berjalan menuju ruang osis melewati bazar-bazar yang di adakan perwakilan masing-masing kelas.

aku tersentak melihat Irham sudah duduk di kursi kebanggaan nya.

dia tidak memakai sragam, hanya memakai kaos putih berlogo panitia Hut sekolah, dan jas osis.

entah kenapa dia terlihat beda, dia terlihat tampan. meskipun dia memang selalu tampan.

"Zaa!! sini.." panggilan Berlian menyadarkanku.

akupun duduk di sebelah Berlian.

Irham menatapku dan memberi kode untuk duduk di sebelahnya.

akupun beranjak dari tempat duduk ku, menuju kursi sebelah Irham.

saat aku akan duduk tiba-tiba saja Nury menduduki kursi itu, aku kaget dan ingin berbalik.

tapi tangan Irham mencegahku.

"sorry nury, gue mau bahas sesuatu sama Adzana.. boleh minta tolong lo cari kursi lain?" ucap Irham.

dengan kesal Nury beranjak dan sengaja menyenggol pundakku, aku yang merasa ditantang pun mencengkram pundak Nury.

Nury meringis, aku pun melepas dengan kasar cengkraman itu.

tanpa kusadari tangan kiriku masih di cengkram Irham, Irham mengkode untuk aku segera duduk.

akupun duduk dan Irham memulai rapat.

susunan acara puncak nanti malam, Irham berharap agar acara ini bisa maksimal.

.
.
.
.
.

rapat pun selesai, aku dan Berlian menuju ruang kostum pengisi acara.

"ehh! preman girl!!" tiba-tiba saja Nury dan geng nya mencegatku dan Berlian.

"lo ngomong sama gue?" tanyaku.

"yaiyalah! di sekolah ini siapa lagi preman girl kecuali lo!" Nury semakin nyolot.

"jadi maksud lo gue preman? terus girl maksudnya?? oohh karena gue cewek?"

"gausah banyak bacot deh lo! lo deketin Irham kan?"

"yaelah Nury.. kita lagi sibuk mending lo bantuin kita deh dari pada ga jelas kaya gini!" keluh Berlian.

"lo mending diem li, ga usah ikut campur"

"udah.. di bikin cepet aja.. lo mau lawan gue? yakin? sekali tonjokan kalian berlima bisa tumbang loh, gue ga tanggung jawab ya.." ucapku sombong.

"kalian tau kan, Adzana karate sabuk hitam" sambung Berlian sambil tersenyum miring.

geng Nury saling bertatapan lalu pergi.

"kok kalian ninggalin gue sih?!!" Nury mengikuti geng nya berlari.

"ada-ada aja tuh anak" Berlian menggeleng.

"Zaa.. kostum buat drama kurang" ucap Bobi menghampiriku dan Berlian.

"hah?? kok bisa?" aku, Bobi, dan Berlian segera mengecek.

setelah mengecek dan benar kurang aku menelfon pihak penyewaan kostum.

Pretty SavageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang