2

24 1 0
                                    

Adzana pov

waktu menunjukan pukul 19;21
Aku baru saja sampai dirumah, setelah pulang sekolah tadi aku latihan karate.

sejak SMP aku sudah tertarik dengan karate, saat ibu meninggal aku sadar selain aku sendiri tidak ada yang bisa menjagaku, Ayah terlalu sibuk bekerja dan selalu pulang larut malam, aku juga anak satu-satunya.

aku belajar karate untuk melindungi diriku sendiri.

drrtt!! drrrttt!!
ponselku bergetar.

tertera nama "Kak Trian"
senior di tempatku belajar karate.

Aku : "hallo kak?"
Kak Trian : "Za, ini map biru punya lo?"
Aku : "hah? map biru? nggak"
Kak Trian : "oh bukan? yaudah kalo gitu"
Aku : "oke"

kak Trian pun mematikan panggilan itu.

aku kembali menyatu dengan kasurku.

namun tiba-tiba saja aku mengingat sesuatu yang membuatku tersentak, aku langsung berdiri sambil membelalakan mata.

"map?!! Irham?!!! mampus gue!!!"

dengan cepat aku menelfon Kak Trian menyuruhnya menyimpan map itu, aku baru ingat Irham yang memberikan nya padaku.

kalau sampai hilang bisa panjang urusannya.

aku bergegas mandi karena badanku kuakui sangat bau kringat, aku sendiri tidak tahan.

setelah mandi aku langsung menuju tempat latihan karate untuk mengambil map.

.
.
.
.

"loh, Kakak masih disini?" ucapku melihat Kak Trian duduk sendirian.

"nungguin lo" ucapnya.

"kan gue bilang taruh di loker gue aja"

"gue tau lo pasti nekat kesini malem-malem, bahaya tau"

"thanks ya Kak"

"sama-sama udah yok balik, udah malem"

aku mengangguk.

saat aku dan Kak Trian akan pergi ada suara perempuan berteriak meminta pertolongan.

kami pun menuju sumber suara.

ada seorang wanita yang sedang di krumuni segrombolan laki-laki sepertinya laki-laki itu sedang mabuk.

dengan sigap Kak Trian menghajar orang-orang itu.

aku membantu membawa perempuan itu menjauh agar aman.

aku segera menelfon polisi untuk meminta bantuan, karena mereka cukup banyak.

"tunggu disini ya" ucapku pada perempuan itu dan membantu Kak Trian yang sudah cukup kwalahan.

meskipun mabuk, tapi mereka cukup kuat.

akhirnya setelah berhasil menghadapi mereka, polisipun datang.

setelah meringkus orang-orang itu polisi meminta wanita tadi, aku dan Kak Trian ikut untuk memberi kesaksian.

setelah kami memberi kesaksian kami pun diperbolehkan pulang.

"makasih ya Adzana" ucap perempuan itu.

"loh kok lo kenal gue?" tanyaku bingung.

perempuan itu sedikit tersenyum. "gue Shena, kakak kelas lo"

"oowh, maaf gue ga tau" ucapku malu.

"bolos mulu sih lo"kata Kak Trian sambil mengacak rambutku.

Pretty SavageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang