9

10 0 0
                                    

masih Adzana pov

aku berjalan menuju tempat acara berlangsung.

ponselku berbunyi.

tertera nama "bossy boy"
yang tak lain adalah Kak Trian.

aku : Hallo kak
bossy boy : Zaa.. lo dimana?
aku : di sekolah
bossy boy : gue di sekolah lo nih
aku : hah?? ngapain?
bossy boy : kemaren Shena ngundang gue kesini, katanya lagi ada acara di sekolah lo
aku : Shena?? lo ketemu Shena dimana?
bossy boy : lo kesini aja, gue di parkiran.

setelah mematikan panggilan itupun aku menuju parkiran.

"Kak!!" panggilku saat menemukan Kak Trian.

"rame banget ternyata" ucapnya.

aku mengangguk "acaranya emang dibuka buat sekolah lain juga"

"kemana kita?"

"lo ketemu Shena dimana?"

"gue ke kafe deket tempat karate kita, ternyata itu punya nyokap nya"

"oya?" berarti Irham kerja disana.

Kak Trian hanya mengangguk.

kami berjalan menyusuri bazar.

Kak Trian mengajakku mencoba beberapa aksesoris yang dijual dibazar, kami juga mencoba permainan-permainan yang seru disana.

"hai!" tiba-tiba Shena menghampiriku dan Kak Trian dengan senyum sumringah seperti melihat berlian sekarung.

aku dan Kak Trian membalas dengan senyum simpul.

Shena mengajak aku dan Kak Trian untuk mampir ke bazarnya.

namun baru saja setelah aku duduk ponselku berbunyi.

aku langsung memerima panggilan dari Berlian.

Berlian : lo dimana??! (ucapnya sambil bertriak karena suara ramai)
Aku : di tempat bazar
Berlian : buruan kesini!! acaranya udah mulai
Aku : iyaa

setelah menjelaskan pada Kak Trian akupun pergi menuju tempat acara.

aku duduk di kursi yang memang tertera namaku sebagai wakil ketua panitia.

disampingku juga ada ketua panitia yang sedang fokus memandang kedepan, tidak lain adalah Irham.

aku tidak begitu perduli dengan pertunjukan drama yang sedang berlangsung, aku menatap wajah Irham yang sepertinya masih pucat.

aku terlalu terhanyut menatap manusia yang mungkin sudah tampan dari dulu tapi aku baru sadar, sampai yang memiliki wajah menoleh padaku, membuat aku segera memalingkan wajah.

aku tidak perduli dengan pertunjukan ini juga semata karena Irham, tapi aku sudah melihat ini berkali-kali saat latihan, yang berbeda hanya set dan kostum.

.
.
.
.

"Zaaa.. Zaaa..."
aku merasa tubuhku bergoyang.

aku membelalakan mata, mendapati Berlian berdiri di depanku.

aku menoleh kesana kemari tapi hanya ada beberapa panitia acara membersihkan tempat acara.
"kok sepi??"

"iya.. acaranya udah selesai" jelas Berlian.

"hah?? yampun gue tidur" ucapku sambil mengusap wajahku.

Berlian tertawa geli. "bisa-bisanya lo tidur di acara rame kaya gini" ucapnya masih sambil tertawa.

Pretty SavageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang