12

17 0 0
                                    

4 hari berlalu

Adzana pov

"Zaa.. ikut tante yuk" ajak tante Rumi melihat ku yang duduk diteras rumah Eyang sambil main handphone.

"kemana?" tanyaku.

"hangout"

aku memikirkan sejenak ajakan tante Rumi, lalu kemudian mengangguk.

bukan ide buruk, pikirku.

.
.
.

aku dan tante Rumi sudah berada disebuah kafe yang cukup hits di jogja.

"Rumii.. sama siapa?" seseorang tiba-tiba menghampiriku dan tante Rumi.

"Adzana" jawab tante Rumi.

"Adzana anaknya mba Lisa? ini?? udah gede banget"

aku yang bingung hanya tersenyum pada laki-laki yang sepertinya seumuran tante Rumi.

"Zaa.. ini Agus, inget ga? yang dulu rumahnya depan rumah Eyang Uti, yang suka kamu ikutin kemana-mana" ujar tante Rumi, aku saat kecil sampai TK memang tinggal dirumah Eyang Uti karena Ayah masih mengurus usaha Opa diluar negeri.

"mas Agus??" ucapku saat mengingat mas Agus yang sangat aku idolakan saat kecil.

"udah gede banget sekarang ya Adzana makin cantik" mas Agus mengelus kepalaku.

"udah ABG dia gus, oya Zaa.. kafe ini punya dia" ucap tante Rumi menunjuk mas Agus.

"waahh" ucapku

"mau pesen apa?? semua nya gratis buat Adzana" tawar mas Agus.

"ehh kok Adzana doang, aku??" tante Rumi tidak terima.

"kamu seumur hidup gratis sayang"

"iihh najis"

"tante mu mah gitu, Zaa.. malu-malu dia"

aku tertawa melihat tante Rumi dan mas Agus yang masih suka bertengkar seperti dulu.

.
.
.
.
.
.

Irham pov

di kantin sekolah

"waoow.. ganteng banget!" seru Berlian sambil menatap layar ponselnya.

"apaan ayy?" tanya Fadi kepo.

"ini ayy, liat.. Adzana ngepost foto bareng cowok, caption nya 'sama mas Agus'" mata Berlian berbinar menjelaskan semuanya tanpa harus aku lihat.

"wihh,, baru 4 hari udah dapet mas-mas aja Adzana" Fadi memperlihatkan foto Adzana dengan seorang laki-laki.

aku yang merasa risih pura-pura tidak perduli.

aku beranjak dari kursi lalu pergi, tidak memperdulikan Fadi yang bertanya aku mau kemana.

.
.
.
.
.

Adzana pov

dirumah eyang Adzana

"Zaa.. Ayah kamu jemput kapan?" tanya tante Rumi.

aku, tante Rumi dan Eyang uti sedang makan malam bersama, Eyang akung keluar belum pulang.

"katanya si besok atau lusa, kenapa tante?"

"gapapa, tante mau ada urusan ke jakarta besok, kalo kamu mau bareng tante aja pulang nya"

"mau-mau.. Ayah ga bisa di harepin tan, bisa-bisa bulan depan baru dijemput sangking sibuknya" keluh ku.

"eh.. Zaa.. ga boleh gitu, Ayah kamu gitu kan buat kamu juga" tutur Eyang uti padaku.

Pretty SavageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang