2008 di kota X jawa timur. Terdapat sebuah sekolah khusus pria yang namanya STM didekat pesisir pantai.
Akan tetapi entah dari mana ada satu murid perempuan tapi jika dilihat dari segi fisik dan potongan rambut dia bukan perempuan sesungguhnya. Karna dia tampak lebih laki laki daripada laki laki itu sendiri.
Berbeda dengan sekarang. Tahun 2008 masih banyak tawuran antar sekolah tanpa melibatkan hukum berlebihan dan gurupun masih bebas memukul siswanya jika mendapati kesalahan fatal pada muridnya.
Hp pun belum ada yang layar sentuh, kita hanya mengandalkan SMS dan telpon saja, bahkan SMS pun bayarnya masih perkarakter atau kirim 5 SMS gratis 50 SMS.
MASUK KECERITA.
Di pertengahan Juni 2008 Dimana banyak sekali murid Pria mendaftar kesekolah STM karena sekolah itu bekerja sama dengan perusahaan besar di Jepang yang salah satu produknya ada dirumah kita.
Siapa yang pintar akan langsung direkrut kerja di Jepang maupun cabang perusahaannya yang di Indonesia dengan gaji 10 juta perbulannya di tahun itu.
Dan banyak yang sudah membuktikannya, karena alumni dari STM sana banyak yang sukses besar saat ini.
Itulah yang membuat sekolah STM itu terkenal dengan adanya ribuan murid disana.
Termasuk si Edia dia dengan antusiasnya mendaftar dengan seragam SMPnya yang terlihat sangat rapi.
Pertama masuk Edia ini hanya mempunyai tinggi kira kira 165, kulitnya sangat putih dengan rambut hitam yang menutup dahinya.
.
Pertama masuk sekolah Edia sangat mencuri perhatian dimana semua murid laki laki pada saat itu tubuhnya lebih dewasa dari pada umurnya dimana yang lain mempunyai tinggi 170 Edia 165, dia terlihat lebih pendek dari teman temannya.
1 kelas terdiri dari 25 siswa.
Edia masuk kekelas dan membuat kebanyakan murid laki laki disana terpesona, karena seumur umur belum pernah melihat laki laki dengan paras seimut itu. Meskipun ada beberapa tapi tidak semenarik Edia.
Berbeda dengan teman SMP Edia mereka hanya menyapa dan biasa saja karna sudah terbiasa dengan wajah itu.
Edia berdiri didepan kelas dengan mengedarkan pandangannya, ia terlihat binggung mencari tempat duduk.
Ia terlihat menimang nimang dimana kira kira ia ingin duduk.
Tidak mungkin kalo dibelakang, karena dibangku belakang sudah penuh dan hanya tersisa baris paling depan dan kedua yang masih terlihat kosong.
Tiba tiba dari arah belakang "yok duduk bareng aku, namaku Dinar, namamu siapa?" Tanya Dinar.
Edia kaget saat Dinar merangkul pundaknya " E Edia"
Dinar memegang lengan putih itu berniat menarik Edia untuk mengikutinya tapi ia terdiam sesaat.
"Kulit kamu alus baget njing, kamu cewek ya" tanya Dina sambil mengusap usap lengan Edia.
"Gak liat aku pake celana?" Jawab Edia lalu memeas pegangan Dinar.
"Kelas sebelah juga ada cewek, tapi satu doang dia juga pake celana"
"Dari mana kamu tahu ada cewek disekolah kita" tanya Edia antusias.
"Tadi aku nyasar dikelas sebelah" jawab Dinar apa adanya.
Setelah menjawab pertanyaan Edia Dinar menarik lengan Edia kebarisan nomor dua dan memilih bangku paling ujung dekat jendela.
"Kamu yang duduk dekat jendela aja biar bisa senderan ketembok kalo" Edia akhirnya duduk senderan tembok dibawah jendela dan di ikuti Dinar duduk disampingnya.
Dari arah pintu datang seorang murid dengan senyum secerah matahari "PAGI EVERYBODY, kenalin nama gue Bowo dan gue anak dari wilayah C (wilayah yang terkenal banyak premannya dulu)" dengan bangganya dia memperkenalkan diri tapi semua murid laki laki disana langsung kicep mengetahui Bowo dari wilayah itu.
Bowo mencari tembat duduk dan ia bertanya dengan salah satu murid disana yang sedang duduk sendiri "nama kamu siapa" tanya Bowo.
"Risab"
"Kamu rangking berapa di SMP?"
"Satu"
"Oke kamu temen aku sekarang" ucap Bowo lalu duduk disebelah Risab.
Edia menatap Bowo yang menurutnya orang aneh dan pasti murid paling bodoh dikelas ini.
"Kenapa kita harus sekelas dengan orang kaya gitu se, pasti bikin rusuh?" Bisik Edia pada Dinar.
"Udah kamu tenang aja, ada aku yang bakal jadi bodyguard kamu" jawab Dinar membuat Edia mengumat.
"ANJING. Kamu pikir aku cewek beneran, aku cowok babi" umpat Edia yang keluar dari bibir imutnya.
Karena umatannya, Edia menjadi pusat perhatian termasuk Risab dan Bowo.
"Ada cewek dikelas kita, wah asik dong" ucap Bowo antusias.
"TAI, aku cowok Anjing" jawab Edia nyolot.
"Cantik cantik jangan suka misuh, ntar cantiknya ilang lho" goda Bowo mengundang gelak tawa semua teman teman sekelasnya.
Edia menatap bengis si Bowo lalu melangkahi paha Dinar yang sedang duduk lalu keluar kelas dan disusul oleh Dinar.
"Ed, Di, Ya, et dah ribet bener mau panggil namanya aja" panggil Dinar sambil mengejar Edia.
.
"Kita masih anak baru jangan cari ribut bisa gak?" Ucap Risab dengan Bowo.
"Beneran yang tadi itu cowok?" Jawabnya tidak nyambung.
"Mana aku tahu, aku belum ngecek kelaminnya?" Jawab Risab ngasal.
"Oke, aku bakal buka celananya" ucap Bowo lalu berdiri.
"Eh eh mau kemana?" Tanya Risab.
"Cari anak tadilah"
Risab dengan sigap memegang lengan Bowo "gak gak gak gak gak kamu duduk disini, itu namanya pelecehan, kamu mau masuk penjara?" Ucap Risab.
"Ya enggaklah"
"Ya udah, jangan macem macem, kamu udah bikin dia badmood tadi. Dan kamu harus inget slogan sekolah kita JAGA PERSAUDARAAN" ucap Risab menengkan Bowo.
"Iya iya nyet" Bowo terlihat menyunggingkan senyumnya tipis sambil melihat tangannya yang saling bertautan diatas meja.
"Haaahhhhh" helaan nafas Risab dan melihat tak suka pada Bowo.
Semoga suka.
11 Februari 2020
Ini book lama tp kalian harus dan wajib baca.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA DI MASA STM.
Teen FictionIni kisah Anak STM tahun 2008 disebuah kota kecil lebih tepatnya di salah satu pesisir dipulau Jawa Timur. Dimana waktu itu di STM hanya terdapat murid laki laki dan misalkan ada satu murid perempuan yakinlah dia lebih laki laki daripada laki laki i...