Malam minggu, Dinar sengaja nginep dirumah Edia lagi dengan maksud mau ikut acara Edia sama William tapi sayang Edia menolak dan berakhirlah Dinar cemberut didepan rumah Edia sendirian.
"Loh nak Dinar gak ikut maen sama Edia dan temannya tadi?" Tanya papanya Edia sambil membawa pisang goreng satu piring ditangannya.
"Enggak om, saya gak diajak, malah gak dibolehin ikut sama Edia" jawabnya persis anak yang sedang mengadu dengan ayahnya.
"Edia itu bagaimana, temennya main kerumah kok malah keluar, benar benar itu anak tidak sopan kayak mbaknya" ucap papa Edia sambil menggeleng gelengkan kepalanya.
"Om, saya boleh pinjem motor Edia gak, saya pengen nyusul Edia?" Coba saja Dinar punya hp kan dia bisa menghubungi temennya untuk mengawasi Edia dari predator itu. Tapi boro boro punya hp, orang uang bensin aja masih Edia yang bayar selama ini.
"Boleh boleh, bawa pulang anak tidak sopan itu" keluh papanya Edia.
"Hehe, iya om, nanti om marahi ya?"
"Kamu ini, sabar banget temenan sama anak om yang nyebelin itu?"
"Mau tidak mau sih om?, hahahaha?"
"Ya sudah berangkat sana ini buat uang jajan kamu"
"Ti tidak usah om, saya masih punya uang jajan" tolak Dinar walaupun tangannya berkata lain.
"Udah kamu ambil aja, siapa tahu nanti kamu pengen jajan"
"Ta tapi om?"
"Ambil atau kamu gak boleh main lagi kesini?"
"Terima kasih om, ya udah, saya pamit ya om"
"Iya"
"Assalamualaikum?"
"Waalaikumsalam, hati hati jangan ngebut"
"Iya om" Dinar akhirnya berangkat mencari Edia dan tujuan utama dia adalah cafe dekat alun alun kota, tempat biasa paa anak muda malem mingguan.
Dinar mengedarkan matanya mencari cari mobil yang dikendarai William tadi tapi tidak nampak diparkiran.
Lalu Dinar singgah dulu ke toko buat beli minum waktu ngecek uang pemberian papanya Edia Dinar kaget 500 ribu?
(Itu kalo sekarang setara kira kira 1 jutaan kali ya)
"Alhamdulillah bisa nambahin tabungan beli hp" Gumamnya sambil cengegesan seorang diri. (Udah bisa nentuin karakter Dinar belum kan dia Seme?).
Setelah membeli minuman, Dinar keliling lagi dengan motor Edia mencari kira kira tempat tongkrongan anak anak muda pas malem minggu dan sampailah Dinar ditempat cafe yang ada biliardnya.
Diiparkiran tampak ada mobil William yang terparkir di sana.
"Inikan tempat mabok?" Dinar lalu bergegas memarkirkan motor Edia berniat menyusulnya kedalam.
Sebelum.....
Seseorang mencegahnya.
"Kalo kamu masuk, Edia bakalan risih sama kamu sat" Itu Bowo yang entah dari kapan sudah berada disana.
"Anjing, ngagetin aja sih Wo"
"Salah sendiri kamu yang gak liat sekitar bego"
"Kok bego begoin aku se? udah lepas, aku mau nyusulin Edia"
Bowo mencengkram lengan Dinar sekali lagi "Udah kamu tenang aja, Edia gak bakal kenapa napa, didalem ada Eko yang udah jagain Edia, lagian ini bukan tempat mesum kok, aku udah sering kesini?"
"Kalau kamu bohong bakalan aku racun besok"
"Elah, racun pahit mending hajar aku aja sampe mampus"
"Yang ada aku yang mampus, badanmu aja udah kek gorila, aku masih waras njing"
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA DI MASA STM.
Teen FictionIni kisah Anak STM tahun 2008 disebuah kota kecil lebih tepatnya di salah satu pesisir dipulau Jawa Timur. Dimana waktu itu di STM hanya terdapat murid laki laki dan misalkan ada satu murid perempuan yakinlah dia lebih laki laki daripada laki laki i...