Setelah menjenguk Ajik semua pulang kerumah masing masing masing dan seperti biasa si Edia mengantar Dinar kerumahnya terlebih dahulu tapi dengan tidak biasa Dinar menyuruhnya untuk manunggu sejenak.
Tak lama Dinar keluar dengan membawa tas ranselnya lagi yang lumayan terisi penuh tanpa menganti seragamnya.
"Aku nginep dirumah kamu ya Ya?"
"Lah kenapa tiba tiba?" Kaget Edia
"Aku ceritain nanti kalo udah nyame rumah kamu"
"Ya udah buruan, aku udah laper".
Setelah keduanya naik motor, mereka kembali berboncengan dan setengah jam kemudian sampailah dirumah Edia.
"Tumben kamu bawa temen pulang?" sambut ibunya Edia pas lagi duduk santai dengan suaminya didepan rumah.
"Asallamuallaikum om, tante, saya Dinar temen sekelasnya Edia?" Ucap Dinar sambil mencium tangan orang tua Edia.
"Waalaikumsalam, tumben jam segini baru pulang?" Tanya mamanya Edia.
"Tadi semua murid dihukum tante dijemur dilapangan, makanya pulangnya sorean" jawab Dinar dengan beberapa kali tersenyum canggung.
"Kalian ini ada ada saja, ya sudah kalian mandi terus maka, Dinar mau nginep disinikan?" Ucapnya karena melihat penuhnya tas dipunggung Dinar.
"I iya tante, maaf ya kalau ngrepotin?" Jawab Dinar sungkan.
"Tante gak merasa direpotin nak Dinar, anggep rumah sendiri ya".
"Makasih tante" Dinar jadi tahu dari mana Edia punya wajah manis seperti itu, ternyata turunan dari ibunya.
"Woy, kalian kemarin lusa habis tawuran ya?" Tanya kakak Edia berdiri senderan pintu dengan tangan kiri menyangga piring dan tangan kanannya menyuapkan nasi kedalam mulutnya.
"Kakak apa apaan sih, orang kita gak ikutan, iyakan Din" bohong Edia.
Dinar mengangguk cepat "kita ikut tawuran tapi doanya aja mbak" Imbuh Dinar sambil menggaruk tengguknya yang tidak gatal.
"Kamu ini perempuan makan jangan ditengah pintu nanti kalau ada ya mau melamar gak jadi?" Ucap ayahnya Edia menegur putrinya yang lumayan bar bar kelakuannya.
"Nah kak Agnes dengerin tuh, kelakuan kamu aja kayak gitu pantes Jomblo" imbuh Edia.
"Kayak kamu punya pacar aja, pake ngatain jomblo lagi"
"Akukan masih 14 tahun, wajar kalo belum punya pacar, lah kamu udah tua masih aja jomblo" (Anak kelahiran 90 an memang masuk SDnya lebih awal karena gak paud dan TK pun juga masih jarang, makanya langsung masuk Sd usia Dini).
"14 tahun noh si Firda temen SMP kamu udah dinikahin sama orang tuanya"
"Itukan cewek kak, nah aku cowok. calon sipencari nafkah, masa iya aku nikahin anak orang terus gak tak kasih makan. Yang ada itu kakak cepet cepet nikah, udah lulus kuliah, kerjaan oke tapi gak laku, kasian" Balas Edia tidak mau kalah.
"Berani kurang ajar, awas aja minta duit jajan, gak bakal aku kasih".
"Udah udah. Edia, ajak temanmu masuk dulu jangan diladenin mbakmu" ucap ayah Edia menengahi, lama lama telingganya sakit kalau harus mendengar bacotan anak anaknya.
"Oke yah. Weeek" Edia masuk sambil menjulurkan lidahnya kepada Agnes.
"Anj-"
"Agnes" Potong papa Edia.
"Astagfirullah yah Hehe"
.
Keluarga Edia senang dengan kehadiran Dinar, Dinar dianggap seperti keluarganya sendiri apalagi setelah mendengar Dinar anak dari keluarga broken home.
Ibunnya Edia menyuruh untuk tinggal saja dengan mereka tapi Dinar menolak karena alasan kakak dan adiknya perempuan semua jadi tidak ada yang menjaga mereka dirumah.
Jam 9 malam Edia dan Dinar sudah dikamar, untuk ukuran cowok kamarnya lumayan rapi karena ibunya Edia adalah pencinta kebersihan.
"Kamar kamu nyaman baget Ya, bersih lagi" ucap Dinar sambil membaringkan tubuhnya di kasur Edia.
Edia menoleh dan sedikit perpukau oleh pemandangan langka dari Dinar yang biasanya dekil dan kotor kini bersih dan wangi sabun miliknya. "bunda gue yang bersihin tiap hari" jawab Edia sedikit gugup.
"Enak ya kamu masih diperhatiin orang tua, sedangkan ibu aku.....gak tahu dia pergi kemana, setelah mereka cerai, dia pergi keluar negri katanya"
"Kan masih ada kakak kamu dan bersyukur aja kamu juga masih bisa sekolah dan punya saudara"
Jawaban Edia memang simpel tapi sangat berpengaruh untuk seorang Dinar.
"Oh ya ngomong ngomong malam minggu ntar kamu jadi keluar sama kak William?" Tanya Dinar.
"Jadilah, orang kak William sms aku tiap hari"
"SMS?"
"I iya, waktu ditoilet aku gak sengaja berpapasan dengan kak Will terus dia minta no hp aku"
Mendengar itu Dinat langsung terbagun dari rebahannya "Kok aku gak tahu, kan kita ke wc selalu bareng?"
"Em.....pas kamu boker kali?" Jawab Edia gugup.
Dinar memajukan duduknya sambil menatap Edia curiga
"Kamu gak bohongin akukan?""E enggak lah, buat apa aku bohongin kamu"
Dinar masih curiga dengan Edia yang terlihat gugup, dalam hati Dinar 'ini gak boleh dibiarin, Williamkan bersih, wangi juga ganteng apalagi dia G A Y, tidak, ini tidak mungkin?'
Dinar spontan menggelengkan kepalanya ribut.
"Kamu kenapa Din?"
"Enggak, tapi Ya, kamu tahu gak gosip tentang kak William?"
"Gosip?, apaan?"
"Dia itu pacarnya banyak, dimana mana lagi, tapi cowok semua"
"Oh"
"Oh doang?" Binggung Dinar dengan respon biasa Edia.
"Emangnya kenapa, kan aku bukan pacarnya"
"Iya sih, tapi gak risih apa?"
"Enggak"
"Enggak doang?"
"Emang kenapa sih. Kamu anti homo Din" tanya Edia nyolot.
"Ya ya enggak juga sih tapi-?"
"Udah ah yok bobok, aku ngantuk?" Ucap Edia mengakhiri perdebatan mereka "kamugeser sanaan dikit Din"
Dinar mengambil posisinya lalu menghadap Edia yang tidur dengan memunggunginya dan tidak lama kemudian mereka tertidur pulas.
Tapi ditengah malam salah satu di antara mereka terbangun dan menatap orang itu lama lalu mencium kening dan bibirnya singkat agar orang itu tidak terbangun "ini salah, tapi aku sayang sana kamu" gumamnya lirih yang sayangnya tidak disadari oleh orang tersebut.
Tbc.
Kalian masuk sekolah Menengah umur berapa se, gue 13 tahun udh kelas satu STM woy. Dan gue gk prnh ngrasain msuk paud sm TK.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA DI MASA STM.
Teen FictionIni kisah Anak STM tahun 2008 disebuah kota kecil lebih tepatnya di salah satu pesisir dipulau Jawa Timur. Dimana waktu itu di STM hanya terdapat murid laki laki dan misalkan ada satu murid perempuan yakinlah dia lebih laki laki daripada laki laki i...