"Ngapain kamu kesini, aku sibuk mo tidur, mendingan kamu pulang dan apelin sana su Reva Reva itu"
"Ya, dengerin aku dulu, aku memang ada hubungan sama cewek itu tapi....."
"Tapi apa? Kamu sukakan sama dia, sampe sampe manggil sayang. Terus kamu ngapain pacarin aku kalo kamu masih ada hubungan sama cewek itu?"
"Edia, aku mohon dengerin aku dulu, biar kamu ngerti?"
"Ngerti? Maksud kamu ngertiin kamu sama dia saling sayang, terus aku ada dipihak ketiga atau kamu yang serakah mau semuanya. Dih sorry. Mending gue sendiri-----"
"EDIA, DENGERIN AKU DULU!" Bentak Bowo.
"APA! AKU GAK SUDI DENGERIN PENJELASAN KAMU!!!!!"balas Edia tak kalah keras.
"TERUS AJA KAMU KERAS KEPALA YA, KAMU PIKIR AKU GAK SAKIT HATI KAMU MASIH MIKIRIN DINAR DISAAT SAMA AKU!" Balas Bowo.
"TERUS APA ARTINYA AKU BUAT KAMU? PELAMPIASAN ATAU AKU CUMA PELAMPISAN HASRAT GAY KAMU DOANG, INGET YA WO, KAMU YANG NAWARIN HUBUNGAN INI KE AKU, AKU BAHKAN UDAH PERCAYA SAMA KAMU SEPENUHNYA, TAPI APA? KAMU MASIH SAYANG SAYANGAN DIBELAKANG AKU, TERUS KAMU MAU NYALAHIN PERASAAN PERASAAN AKU KE DINAR, BANGSAT KAMU WO!!!!"
Bowo mengusap wajahnya kasar, sungguh bukan itu maksud Bowo, Bowo tidak boleh terpancing emosi atau dia benar benar akan kehilangan Edia
"Ya, aku mohon dengerin aku dulu, aku cinta sama kamu, aku udah gak ada hubungan apa apa lagi sama dia, rasa sayang aku juga udah gak ada buat dia, kalo soal SMS, maafin aku itu cuma kebiasaan aja, dan aku gak akan pernah lagi berhubungan sama dia dengan cara apapun, aku janji Ya, aku mohon jangan kayak gini, aku gak mau berakhir sama kamu, aku gak mau?"
Edia duduk dikursi empuknya lalu mengatur nafasnya agar bisa mengendalikan emosinya "Aku belum bisa maafin kamu Wo, maaf aku gak bisa lanjutin hubungan kayak gini, percuma kamu disini, kamu pulang aja?"putus Edia.
Bowo menggeleng "enggak Ya, aku gak mau, aku gak mau pisah sama kamu" Bowo menghampiri Edia lalu duduk didepan Edia bersimpuh dengan lutut sebangai tumpuannya.
Bowo tidak mau berpisah dengan Edia, meskipun harus memohon ia akan lakukan asal Edia tetap menjadi miliknya.
Bowo memegang tangan Edia, ia tidak akan meyerah hari ini sampai Edia luluh dan mempercayainya lagi. "Aku salah Ya, harusnya aku tidak menanggapinya, tapi sungguh aku gak ada hubungan apa apa lagi sama dia, mending kamu pukuli aku aku sampai kamu puas tapi jangan tinggalin aku, aku gak mau?"
Edia memutar bola.matanya malas.
"Buat apa aku mukulin kamu Wo, yang ada, gak cuma hati aku yang sakit tapi tangan aku juga, udah deh, kamu gak usah lebay, lagian masih banyak yang mau sama kamu, gak usah mohon mohon kayak gini dan lanjutin kisah kamu sama si Reva Reva itu"Raut kecewa jelas terlihat dimata Bowo, apa lagi kata kata Edia yang seolah dengan mudah melepaskannya.
Bowo memeluk perut datar Edia "aku gak mau pisah sama kamu Ya, sampai kapanpun aku gak mau" mata Bowo memanas, sungguh Bowo sangat mencintai Edia, tapi dia juga salah, harusnya dia tidak memanggil sayang orang yang harusnya sudah menjadi masa lalu untuknya "aku mohon maafin aku, aku akan melakukan apa saja asal kamu mau maafin aku ya"
".....Ya, aku mohon....., maafin aku"
Edia memalingkan wajahnya "awas aja kalo kamu berani hubungi dia lagi"
Bowo termenung sesaat lalu mengangguk persis anak anjing yang sangat menggemaskan, mata berkaca kaca tapi bibirnya tersenyum "aku gak akan berhubungan sama dia lagi, aku janji"
"Ck, udah sanaan aku gerah Wo"
"Enggak, aku gak mau, aku mau meluk kamu"
"Ih Bowo, sanaan aku mau mandi"
"Enggak usah, kamu wangi?"
"Iyalah, mama akukan rajin Wo, udah sanaan atau kita putus beneran"
"Aku cinta sama kamu Ya"
"Aku enggak!"
"Gak apa apa yang penting kamu bahagia sama aku, cukup aku yang cinta sama kamu"
"Apaan sih, gak jelas"
"Ya?
"Em"
"Aku mau cium kamu"
"Jangan macem macem dirumah aku bangsat"
"Dikit aja Ya"
PLAK
Satu tamparan keras mengenai kepala Bowo yang membuat posisi mereka ambigu.
"Ya punyamu wangi"
DUAGH
"AKHHH" aduh Bowo karena Edia mendorong dagu Bowo memakai dengkulnya, tahulah rasanya gimana, pasti linu.
"ANJING, BANGSAT, MESUM KAMU WO"
"Sakit Ya, pipiku masih memar yang kemarin, sekarang dagu" aduh Biwo sambil memgusap usap dagunya.
"Kamu hari ini ada janji mau mainkan sama si Reva, aku ikut, akumau kenalan sama yang namanya Reva!"
Bowo meneguk ludahnya kasar
"Kamu yakin sayang?""Sayang sayang, gak sudi aku dipanggil samaan sama Reva"
"Iya iya Ya, ya ya u udah kamu mandi dulu" gugup Bowo.
Edia melirik sinis pada Bowo"Em..... sini hp kamu, AKU yang pegang" pinta Edia.
"O ooh, i ini tuan putri?" Jawab Bowo sambil menyerahkan hpnya.
Duagh.
""Ediaaaaa~~~~~, sakit"
Jelas sakit Edia menendang wajah Bowo dengan tidak berperikeBowoan.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA DI MASA STM.
Teen FictionIni kisah Anak STM tahun 2008 disebuah kota kecil lebih tepatnya di salah satu pesisir dipulau Jawa Timur. Dimana waktu itu di STM hanya terdapat murid laki laki dan misalkan ada satu murid perempuan yakinlah dia lebih laki laki daripada laki laki i...